Kopi TIMES

Strategic Planning, Finansial, Kesehatan Ibadah Haji

Sabtu, 01 Juni 2024 - 02:28 | 22.04k
Dr. Abdul Ghofur, SE, M.Si, Rektor Universitas Islam Lamongan
Dr. Abdul Ghofur, SE, M.Si, Rektor Universitas Islam Lamongan
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Memasuki musim haji tahun ini, jutaan umat Islam sedunia sebagian besar sudah memasuki kota Mekkah dan Madinah untuk melaksanakan ibadah haji tahun 2024 ini. Bagi jamaah haji Indonesia sebagian besar dari kloter-kloter awal sudah berada di tanah suci Mekkah menunggu Armuzna di bulan Arafah nanti. 

Tagline haji Indonesia saat ini adalah haji ramah lansia. Hal ini sangat dipahami mengingat sebagian besar jamaah haji Indonesia Masih didominasi oleh para lansia. Keadaan tersebut tentunya menjadi permasalahan tersendiri bagi para lansia, pemerintah Indonesia dalam hal ini direpresentasikan oleh para Tim Pendamping Haji dan Tim Kesehatan untuk memastikan mereka dalam keadaan baik-baik saja selama pelaksanaan ibadah haji di dua tanah suci tersebut. 

Advertisement

Terkait permasalahan tersebut, maka seyogyanya para umat Muslim yang berniat akan menunaikan ibadah haji agar merencanakan dengan baik di usia berapa mereka mendapatkan kuota keberangkatan. Tentu saja lebih muda usia mendaftar semakin lebih baik mengingat jarak antrian di beberapa kota/kabupaten ada yang mencapai sampai 30 tahun bahkan lebih. Hal ini dirasa sangat krusial sebagai usaha strategic planning dalam merancang perjalanan haji. 

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, Bagaimana bisa mendaftar sedari sedangkan ketersediaan dana belum ada. Sebagian masyarakat Indonesia dalam hal ini sudah memahami adanya platform dana talangan haji di beberapa bank-bank syariah di Indonesia. Hal ini tentu saja sangat membantu bagi mereka yang ingin berangkat ke tanah suci. Dengan memanfaatkan dana talangan akan menfasilitasi umat Islam untuk merencanakan perjalanan haji lebih awal di usia relatif muda. 

Hal ke dua dalam persiapan ibadah haji yakni investasi finansial yang bisa dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya menabung khusus untuk pendaftaran haji. Menabung dapat dilakukan secara manual di rumah dengan menyisihkan uang belanja untuk khusus kepentingan haji. Hal ini tentu saja membutuhkan motivasi dan tingkat kedisiplinan yang tinggi apalagi bagi mereka dengan gaya hidup pola konsumsi tinggi. Prioritas tabungan haji harus dijadwalkan dan diutamakan. 

Pelunasan haji bisa dilakukan dengan membuka dan mengisi tabungan haji dengan dana yang kita miliki secara bertahap sehingga di saat mendekati waktu keberangkatan tidak terasa membebani karena sudah dicicil sebelumnya. Beberapa kasus gagal berangkat haji diantaranya adalah kendala pelunasan menjelang keberangkatan. Besarnya biaya pelunasan merupakan permasalahan tersendiri bagi jamaah tersebut. 

Terakhir yang tidak kalah penting adalah menjaga kondisi kesehatan sebagai syarat istito'ah haji. Pemerintah Indonesia memastikan bahwa salah satu syarat mutlak jamaah layak berangkat melalui serangkaian tes kesehatan yang dilakukan secara komprehensif di puskesmas masing-masing jamaah berdomisili, mulai EKG jantung, rontgen, sampai pada pemeriksaan rutin tensi, urin dan darah. 

Ada baiknya calon jamaah haji melakukan pemeriksaan sendiri jauh-jauh hari untuk memastikan kondisi kesehatannya baik sehingga apabila ada indikasi gangguan kesehatan dapat dilakukan usaha penyembuhan sedari awal sebelum pemeriksaan kesehatan resmi dari puskesmas. 

Beberapa ikhtiar sehat dapat dilakukan sedari awal seperti berolahraga secara teratur, menjaga pola makan, pola tidur jauh-jauh hari sebelum keberangkatan merupakan usaha positif sebagai ikhtiar memaksimalkan kesehatan para calon jamaah haji. 

Ibadah haji merupakan ibadah yang memerlukan perencanaan yang baik dan strategis mencakup kesiapan finansial dan juga kesiapan kesehatan yang baik,hal ini sebaiknya dipahami dengan baik agar pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan baik dan kembali ke tanah air dengan membawa predikat haji mabrur. Amiin.

***

*) Oleh : Dr. Abdul Ghofur, SE, M.Si, Rektor Universitas Islam Lamongan.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES