Kopi TIMES

Mengenal Istilah Asing dalam Dunia Digital

Kamis, 27 Juni 2024 - 18:32 | 42.15k
Ichwan Thoha, Fashion Designer, Dosen dan Penulis Buku
Ichwan Thoha, Fashion Designer, Dosen dan Penulis Buku
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Digitalisasi sudah tentu mengimbas bahasa. Kita sering kali mendengar istilah-istilah asing di dalam dunia digital. Dan istilah-istilah tersebut sudah tentu makin bertambah sesuai dengan perkembangan informasi teknologi dan terdengar sangat canggih. Sudah tentu dengan mengenal istilah-istilah ini, akan memudahkan kegiatan kita sehari-sehari.

Generasi Baby Boomer dan X pasti pernah mendengar sebuah pepatah kuno, ‘Bahasa Menunjukkan Bangsa’. Selayaknya cermin, apabila seseorang  ingin mengenal sebuah bangsa, hal yang pertama dipelajari adalah bahasanya. Bahasa, dalam hal ini tutur kata, ucapan sering digunakan sebagai identitas seseorang. 

Advertisement

Salah satu yang paling jelas sebagai penunjuk identitas budaya adalah intonasi, intonasi yang naik, menunjukkan orang tersebut berasal dari daerah pesisir atau pantai. Intonasi yang melandai, menunjukkan seseorang dari daerah pegunungan. Orang Batak umumnya kalau berbicara keras dan lugas, sementara umumnya, orang Jawa berbicara halus dan tersamar. 

Bahasa juga merefleksikan intelektualitas seseorang. Seseorang dengan tutur kata yang lembut, ramah, sopan, terstruktur dan mengerti menempatkan kata yang cocok dengan sebuah situasi bahkan menggunakan kata-kata yang ‘canggih’ dianggap terpelajar. 

Bahasa juga sebagai trend atau kecenderungan. Generasi Millenial dan Z yang terbiasa dengan internet atau new media, sudah tentu sangat ‘melek’ dengan bahasa-bahasa digital semacam database, error, hacker, headset dan lainnya. 

Dilansir dari Databoks, 1 Februari 2023, Berdasarkan hasil survei, mayoritas responden Gen Z (35%) dan Gen Y (26%) menggunakan internet lebih dari 6 jam per hari. Sementara yang mengakses internet lebih dari 6 jam per hari di kelompok Gen X dan Boomers lebih sedikit, yakni hanya 19%.  

Salah satu penyebab lunturnya rasa memiliki, bangga, nasionalisme generasi millenial dan Z terhadap bahasa Indonesia, adalah terlalu seringnya kedua generasi ini menggunakan internet atau media dengan segala istilah-istilahnya. Ada fenomena westernisasi dari berkembangnya new media yang sedemikian global dan massive. 

Kondisi ini telah lama menjadi momok bagi bangsa Indonesia, sebab mampu menggerus kebanggaan masyarakat terhadap identitas bangsanya sendiri, termasuk bahasa. Generasi muda sudah tentu lebih senang, bangga bahkan nyaman menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pergaulan ketimbang bahasa Indonesia. Disamping itu, generasi muda mengganggap bahasa Indonesia kaku bahkan kuno. 

Dari itu diciptakan formula sedemikian rupa terhadap istilah-istilah asing digital dalam bentuk bahasa Indonesianya. Dengan demikian, istilah-istilah new media tersebut mudah dimengerti terutama oleh generasi Baby Boomer dan generasi muda diharapkan secara bertahap menggunakan istilah versi Indonesianya. Adalah lembaga yang bernama KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia yang merilis kamus istilah-istilah digital atau new media dan selalu membuat progresnya. 

Inilah daftar istilah-istilah digital yang dirangkum penulis, antara lain: 

Big data: maha data atau data raya, Browser: peramban, Cache: tembolok, Caption: takarir, Charge: cas, Charger: pengecas, Chip: cip, Cookie: kuki, Database: pangkalan data, Disk: diska, Drive: kandar, Earphone: penyuara telinga atau peranti dengar, E-mail: surel (surat elektronik).

Error: galat, Gadget: gawai, Game: gim atau permainan, Hack: retas, Hard Drive: cakram keras, Headset: perangkat jemala, Hyperlink: pranala, Flash Drive: diska lepas, Keyboard: papan tombol, Link: tautan, Login: log masuk, Logout: log keluar, Mouse: tetikus, Netizen: warganet, Offline: luring (luar jaringan), Online: daring (dalam jaringan).

Patch: tambalan, Podcast: siniar, Posting: posting atau kiriman, Printer: pencetak, Restart: mulai-kembali, Scan: pindai, Scanner: pemindai, Search engine: mesin pencari, Server: peladen, Speaker: pengeras suara, Thumbnail: keluku, Thread: utas, Username: nama pengguna, Wireless: nirkabel.

***

*) Oleh : Ichwan Thoha, Fashion Designer, Dosen dan Penulis Buku.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES