Kopi TIMES

Haruskah Jiwa dan Raga Mengikuti Hati atau Hati yang Mengikuti Jiwa dan Raga?

Rabu, 03 Juli 2024 - 15:07 | 55.96k
Dr. Syaifuddin, S.Si., M.Pd, Pengasuh Pesantren As’adiyyah Malang, Sekretaris Takmir Masjid Ainul Yaqin Universitas Islam Malang (UNISMA).
Dr. Syaifuddin, S.Si., M.Pd, Pengasuh Pesantren As’adiyyah Malang, Sekretaris Takmir Masjid Ainul Yaqin Universitas Islam Malang (UNISMA).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Orang terdiri dari jiwa, raga, dan hati. Dalam jiwa dan raga seseorang terdapat nafsu. Nafsu yang dimiliki seseorang bisa muncul melalui mata, hidung, telinga, dan mulut. Sebagai contoh, ketika seseorang melihat barang bagus, maka nafsu itu bisa muncul melalui mata sehingga barang bagus itu ingin dimilikinya.

Ketika seseorang itu mendengar sesuatu yang tidak baik dari seseorang, maka nafsu itu bisa muncul melalui telinga sehingga ingin marah kepada orang tersebut. Ketika seseorang mencium bau yang tidak sedap dari badan seseorang, maka nafsu bisa muncul melalui hidung dan mulut sehingga ingin menghina kepada orang yang tidak enak bau badannya.

Advertisement

Pertanyaanya, apakah nafsu yang muncul tersebut berasal dari perintah hati atau tidak. Kalau nafsu itu muncul berasal dari perintah hati, maka tindakan tersebut sesuai dengan apa yang perintahkan Allah SWT.

Hal ini disebabkan Allah SWT memberikan bimbingan, petunjuk, arahan melalui hati seseorang sehingga apa yang dilakukan orang tersebut apabila berasal dari hati, maka tindakan tersebut mendapatkan ridho-Nya. Bukti bahwa Allah SWT memberikan petunjuk melalui hati seseorang adalah surat Ali Imran ayat 8. Dalam ayat tersebut, Alloh memberikan petunjuk kepada seseorang melalui hati.

Sebaliknya, apabila nafsu itu muncul murni berasal dari jiwa dan raga seseorang, maka apa yang dilakukan jiwa dan raga seseorang tersebut tidak lah atas perintah Allah SWT melainkan atas perintah nafsu sehingga apa yang dilakukan orang tersebut tidak mendapatkan ridho-Nya.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Oleh karenanya, kita haruslah selalu minta kepada Allah SWT agar selalu diberi petunjuk, arahan, bimbingan sehingga tindakan yang kita lakukan mendapat ridho-Nya. Bagaimana caranya agar selalu mendapatkan bimbingan Allah SWT? Yaitu dengan melakukan shalat 5 waktu. Karena, saat shalat kita berdoa kepada Allah SWT agar selalu diberi petunjuk ke jalan yang lurus sesuai dengan harapan Allah SWT. Semoga kita selamat dunia dan akhirat kita. Aamiin Ya Allah. ***

***

*) Penulis: Dr. Syaifuddin, S.Si., M.Pd, Pengasuh Pesantren As’adiyyah Malang, Sekretaris Takmir Masjid Ainul Yaqin Universitas Islam Malang (UNISMA).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES