Kopi TIMES

Sudah Tidak Relevan Konsep Pintar atau Bodoh di Era digital

Kamis, 01 Agustus 2024 - 13:00 | 36.57k
Beni Nur Cahyadi, S.Pd.I., M.Pd., M.H., Dosen  STAIMAS Wonogiri
Beni Nur Cahyadi, S.Pd.I., M.Pd., M.H., Dosen STAIMAS Wonogiri
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, WONOGIRI – Setiap individu memiliki potensi luar biasa untuk meraih kesuksesan, terlepas dari latar belakang pendidikan atau pengalaman masa lalu. Yang membedakan antara mereka yang berhasil dan yang belum adalah keberanian untuk mengenali dan memanfaatkan peluang yang ada di sekitar kita.

Bayangkan dunia sebagai sebuah kanvas besar, dan anda adalah seorang seniman dengan kuas di tangan. Peluang-peluang yang ada ibarat warna-warna cerah yang tersedia untuk anda gunakan. Tidak peduli apakah anda merasa sebagai pelukis pemula atau profesional, yang terpenting adalah keberanian anda untuk mulai menggoreskan kuas dan menciptakan karya indah kehidupan anda.

Advertisement

Jangan biarkan rasa minder atau rendah diri menghalangi langkah anda. Ingatlah, Steve Jobs pernah putus kuliah, namun ia berhasil membangun salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Jack Ma ditolak berkali-kali saat melamar pekerjaan, tapi kini ia adalah salah satu pengusaha paling berpengaruh di Asia. Kisah-kisah ini membuktikan bahwa kesuksesan bukan tentang seberapa "pintar" anda di mata orang lain, tapi seberapa berani anda mengambil peluang yang ada.

Teknologi telah membuka pintu-pintu kesempatan yang dulu terkunci rapat. Dengan akses internet, anda bisa belajar apa saja, kapan saja, dan di mana saja. Kursus online gratis, tutorial YouTube, hingga komunitas belajar virtual tersedia luas. Jadi, tidak ada alasan untuk merasa tertinggal atau "bodoh". Yang Anda butuhkan hanyalah semangat untuk terus belajar dan berkembang.

Mulailah dengan langkah kecil. Identifikasi minat dan passion anda. Kemudian, cari tahu bagaimana anda bisa mengembangkannya menjadi sesuatu yang bernilai. Mungkin hobi fotografi Anda bisa menjadi bisnis jasa foto yang menguntungkan. Keahlian memasak anda bisa berkembang menjadi kanal YouTube kuliner yang populer.

Ingatlah, setiap orang sukses pernah memulai dari nol. Mereka juga pernah merasa ragu dan takut. Namun, mereka memilih untuk melangkah maju, belajar dari kegagalan, dan terus mencoba. Begitu pula dengan anda. Jangan bandingkan diri anda dengan orang lain. Fokus saja pada perjalanan anda sendiri dan peluang-peluang yang bisa anda raih.

Dunia ini penuh dengan kesempatan yang menanti untuk diambil. Seperti kata pepatah, "Kesempatan tidak datang dua kali." Maka, jangan biarkan satu pun lewat begitu saja. Buka mata anda lebar-lebar, tajamkan intuisi, dan beranikan diri untuk mengambil risiko.

Ingatlah, anda memiliki potensi yang luar biasa. Jangan biarkan label "pintar" atau "bodoh" membatasi anda. Di era ini, yang terpenting adalah keberanian untuk mencoba, ketekunan untuk belajar, dan ketangkasan dalam memanfaatkan peluang. Mulailah hari ini, dan buktikan pada dunia bahwa anda mampu meraih kesuksesan yang anda impikan!

***

*) Oleh : Beni Nur Cahyadi, S.Pd.I., M.Pd., M.H., Dosen  STAIMAS Wonogiri.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES