Kopi TIMES

Dinamika Budaya Komunikasi dalam Fenomena TikTok

Kamis, 08 Agustus 2024 - 13:27 | 23.14k
Juwita Wahyu Anggraeny, Mahasiswi Universitas Dr. Soetomo Fakultas Ilmu Komunikasi.
Juwita Wahyu Anggraeny, Mahasiswi Universitas Dr. Soetomo Fakultas Ilmu Komunikasi.

TIMESINDONESIA, SURABAYA – TikTok telah mengubah lanskap media sosial secara signifikan sejak diluncurkan pada tahun 2016 oleh ByteDance sebuah perusahaan teknologi Tiongkok. Platform ini tidak hanya menjadi pusat hiburan digital yang populer, tetapi juga mengubah cara kita berkomunikasi dan mengekspresikan diri secara online.

Fenomena TikTok bukan sekedar tentang membagikan video pendek dengan durasi 15 hingga 60 detik,  ini tentang menggali potensi kreatif pengguna dalam format yang singkat namun kuat. Secara keseluruhan, TikTok tidak hanya menjadi platform media sosial untuk menghibur, tetapi juga sebuah fenomena budaya yang membentuk cara orang berinteraksi dengan konten digital dan satu sama lain di era modern ini.

Advertisement

Dengan lebih dari miliaran unduhan di seluruh dunia, TikTok menjadi platform yang menarik bagi berbagai kalangan, dari remaja hingga orang dewasa, dengan berbagai latar belakang budaya dan sosial. 

Mempunyai algoritma canggih, TikTok tidak hanya memungkinkan pengguna untuk mengonsumsi konten yang disesuaikan dengan minat mereka, tetapi juga mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam pembuatan konten yang beragam. Fenomena ini menandai pergeseran besar dalam cara orang berinteraksi dengan konten digital, tidak hanya sebagai pengamat tetapi juga sebagai produsen konten aktif.

Di era ini, di mana media sosial sering kali terbagi berdasarkan demografi atau minat tertentu, TikTok berhasil menonjol sebagai platform inklusif yang merangkul semua kalangan. Remaja yang menyukai tren terbaru, profesional yang mencari hiburan, hingga generasi yang lebih tua yang ingin terhubung dengan keluarga dan teman - semua merasa diterima dan terlibat dalam ekosistem TikTok.

Secara keseluruhan, TikTok tidak hanya menjadi platform media sosial untuk menghibur, tetapi juga sebuah fenomena budaya yang membentuk cara orang berinteraksi dengan konten digital dan satu sama lain di era modern ini.

Berdasarkan teori Difusi Inovasi (Diffusion of Innovations) yang dikemukakan oleh Everett Rogers dan menjelaskan bagaimana inovasi atau teknologi baru menyebar di masyarakat. TikTok dapat dianggap sebagai inovasi dalam bentuk media sosial yang telah menyebar dengan cepat di kalangan konsumen. Teori ini memberikan kerangka kerja untuk memahami proses adopsi TikTok oleh berbagai kelompok dalam masyarakat.

TikTok telah membawa beberapa perubahan signifikan dalam budaya komunikasi di Indonesia, mencerminkan dampak positif dan transformasi dalam cara orang berinteraksi dan mengekspresikan diri secara digital. Beberapa perubahan budaya komunikasi yang telah dialami di Indonesia.

  1. Ekspresi Kreatif yang Lebih Bebas: TikTok memungkinkan pengguna di Indonesia untuk mengekspresikan kreativitas mereka secara lebih bebas melalui video pendek. Ini mencakup tarian tradisional yang diinterpretasikan kembali dengan gaya modern, komedi berbahasa lokal, serta konten edukatif yang dapat mencapai audiens yang lebih luas.
  2. Pertumbuhan Influencer dan Ekonomi Digital: Platform ini telah menjadi batu loncatan bagi banyak individu di Indonesia untuk membangun karir sebagai influencer digital. Dengan jutaan pengikut, influencer TikTok di Indonesia tidak hanya mempengaruhi tren budaya tetapi juga berkontribusi pada ekonomi digital melalui kerja sama dengan merek dan promosi produk.
  3. Pertukaran Budaya dan Pengaruh Global: TikTok memfasilitasi pertukaran budaya yang lebih intensif di Indonesia, baik dengan mengangkat konten lokal ke panggung global maupun dengan memperkenalkan tren dan budaya dari luar negeri kepada masyarakat Indonesia.
  4. Inovasi dalam Pendidikan dan Pengetahuan: Di Indonesia, TikTok juga digunakan sebagai platform untuk menyebarkan pengetahuan, tips, dan tutorial di berbagai bidang seperti kuliner, fashion, kesehatan, dan kecantikan. Konten-konten ini tidak hanya mendidik, tetapi juga menghibur pengguna.
  5. Peran Musik dalam Ekspresi dan Identitas: TikTok memainkan peran penting dalam popularitas lagu-lagu lokal di Indonesia, membantu memperluas audiens musik-musik dari berbagai genre dan memberikan platform bagi musisi untuk mendapatkan pengakuan lebih luas.
  6. Tantangan dan Partisipasi Komunitas: Tantangan TikTok, baik yang bersifat komedi, tarian, atau kreatif lainnya, sering kali memicu partisipasi massal dari pengguna Indonesia. Hal ini memperkuat rasa komunitas di antara pengguna dan membangun kesadaran akan tren-tren populer saat ini.

Peran teknologi dalam dinamika komunikasi di TikTok sangat signifikan karena menyediakan alat dan fitur yang mendukung ekspresi kreatif, interaksi sosial, dan pengaruh budaya secara global. Melalui kombinasi video, musik, algoritma personalisasi, dan efek visual, TikTok telah menciptakan lingkungan komunikasi yang unik dan dinamis yang terus berkembang seiring waktu.

Dampak dari konten-konten yang viral di TikTok terhadap budaya komunikasi secara luas sangat signifikan, pengaruh terhadap trend dan gaya membuat konten viral di TikTok sering kali menjadi tren yang diikuti oleh jutaan pengguna di seluruh dunia. Ini mempengaruhi gaya komunikasi dan ekspresi budaya dari generasi muda hingga orang dewasa.

TikTok mendorong pengguna untuk mengeksplorasi kreativitas mereka melalui konten video. Ini tidak hanya mengubah cara orang berkomunikasi secara visual, tetapi juga memperluas cara ekspresi individu.

Secara keseluruhan, TikTok telah menjadi kekuatan yang mendorong perubahan budaya komunikasi dengan cara yang dinamis dan cepat, menciptakan pengaruh yang luas dalam cara orang berinteraksi, mengekspresikan diri, dan membangun komunitas di platform ini.

Penggunaan TikTok dalam budaya komunikasi tidak lepas dari tantangan dan kontroversi yang mengiringinya. Ada kekhawatiran bahwa data pribadi pengguna, termasuk informasi geografis dan riwayat penelusuran, mungkin disalahgunakan atau diakses oleh pihak yang tidak berwenang. 

Hal ini membuat beberapa negara telah membatasi atau memblokir akses ke TikTok karena alasan keamanan nasional atau kekhawatiran terhadap pengaruh budaya asing yang signifikan. Untuk mengatasi ini, pendidikan digital dan kesadaran akan etika penggunaan TikTok menjadi krusial untuk mengelola dampak-dampak negatif potensial sambil memperkuat manfaat positif yang ditawarkan platform ini dalam budaya komunikasi di Indonesia.

Pada akhirnya, TikTok sebagai platform media sosial yang populer dan berpengaruh tidak hanya menawarkan potensi positif dalam kreativitas dan konektivitas global, tetapi juga menimbulkan tantangan yang kompleks dalam hal privasi, keamanan, dan dampak sosial. Diperlukan upaya yang berkelanjutan baik dari pihak pengguna maupun pembuat kebijakan untuk menangani tantangan ini agar TikTok tetap menjadi lingkungan yang aman dan positif bagi penggunanya.

Implikasi budaya komunikasi merujuk pada dampak yang ditimbulkan oleh teknologi komunikasi terhadap cara individu dan kelompok berinteraksi, menyampaikan pesan, dan membentuk norma serta nilai dalam masyarakat. Teknologi komunikasi seperti TikTok telah mengubah cara kita berkomunikasi dari teks konvensional ke media visual yang lebih dinamis dan interaktif. 

Platform-media sosial memfasilitasi pertukaran budaya yang lebih cepat dan luas di antara individu dari berbagai latar belakang, mengubah dinamika interaksi lintas budaya. TikTok juga membentuk identitas digital yang unik bagi individu, memengaruhi cara mereka memahami dan menyampaikan diri dalam lingkungan online.

TikTok telah mengubah dinamika budaya komunikasi secara signifikan dengan menghadirkan platform yang memungkinkan pengguna untuk berbagi dan mengekspresikan diri melalui video pendek.

Bagaimana pun TikTok telah hadir di era digital ini dan telah digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia, Namun, untuk memastikan bahwa TikTok memberikan dampak positif bagi generasi selanjutnya, penting untuk memperhatikan penggunaan yang bijak dan bertanggung jawab. Hal ini meliputi melindungi privasi pribadi, mengawasi konten yang diunggah, dan menghindari konten yang tidak pantas atau merugikan.

Dengan pendidikan yang tepat dan pengelolaan risiko yang baik, TikTok dapat terus menjadi alat yang kuat untuk menginspirasi, mendidik, dan menghubungkan orang-orang di seluruh dunia dalam budaya komunikasi yang positif dan membangun. (*)

 

* Penulis Juwita Wahyu Anggraeny, Mahasiswi Universitas Dr. Soetomo Fakultas Ilmu Komunikasi.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES