Kopi TIMES

Junk Food dan Minuman Berkarbonasi: Ancaman Nyata bagi Kesehatan Ginjal Anak?

Senin, 12 Agustus 2024 - 00:23 | 23.37k
Wellyalina, S.TP., M.P., Dosen Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas.
Wellyalina, S.TP., M.P., Dosen Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas.

TIMESINDONESIA, PADANG – Asupan makanan dan minuman sehari-hari memegang peranan besar serta penting bagi kesehatan anak, terutama pada masa pertumbuhannya. Baru-baru ini, terdapat kekhawatiran yang semakin besar mengenai dampak junk food dan minuman berkarbonasi terhadap kesehatan ginjal anak. Benarkah kebiasaan ini bisa memicu menyebabkan gagal ginjal pada anak? 

Junk food merupakan makanan tinggi kalori, lemak jenuh, garam, dan gula, identik dengan makanan cepat saji, dan menjadi pilihan praktis bagi banyak keluarga. Jika dikombinasikan dengan minuman ringan yang kaya gula dan bahan kimia, konsumsi kedua jenis tersebut semakin menghambat penyerapan nutrisi pada anak. Namun di balik kenyamanan dan kesenangan tersebut terdapat risiko kesehatan yang serius.

Advertisement

Penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi junk food dan soda dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi. Semua penyakit ini merupakan faktor risiko utama penyakit ginjal kronis. Selain itu, kandungan garam dan gula yang tinggi pada junk food dan minuman berkarbonasi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan resistensi insulin, yang pada akhirnya dapat membebani ginjal dan mempercepat kerusakan pada organ vital tersebut.

Ginjal berperan sebagai penyaring darah, menghilangkan polutan dan mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Ketika anak-anak makan terlalu banyak junk food dan soda, ginjal mereka harus bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan garam, gula, dan zat aditif lainnya. Jika kelebihan ini terus berlanjut, hal ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen. 

Namun, penting untuk diingat bahwa faktor gaya hidup lain juga berkontribusi terhadap kesehatan ginjal, seperti kurangnya aktivitas fisik, dehidrasi, dan pola makan secara umum. Namun jelas bahwa mengurangi asupan junk food dan minuman berkarbonasi merupakan langkah penting dalam melindungi kesehatan ginjal anak Anda. 

Orang tua dan pendidik berperan penting dalam membina kebiasaan makan sehat sejak dini. Mendidik anak-anak tentang pentingnya makanan bergizi dan risiko makanan dan minuman yang tidak sehat merupakan investasi jangka panjang bagi kesehatan mereka. Dengan pendekatan yang tepat, kita bisa mencegah meningkatnya penyakit ginjal di kalangan generasi muda.

Singkatnya, meskipun junk food dan minuman berkarbonasi tidak secara langsung menyebabkan gagal ginjal, kebiasaan konsumsi berlebihan jelas berkontribusi terhadap faktor risiko yang dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada ginjal anak. 

Mari kita mengambil langkah kecil hari ini. Ini tentang mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat demi masa depan anak-anak kita yang lebih sehat.

***

*) Oleh : Wellyalina, S.TP., M.P., Dosen Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES