TIMESINDONESIA, PADANG – Industri kelapa sawit merupakan salah satu sektor yang menjanjikan bagi perekonomian banyak Negara Tropis. Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi produsen kelapa sawit terbesar di Dunia dimana memasok 57% produksi kelapa sawit dan diikuti oleh Malaysia, Thailand, Kolombia, dan Nigeria. Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan industri kelapa sawit di Indonesia antara lain luas areal Perkebunan dan iklim tropis.
Kelapa sawit memiliki dua spesies pohon yaitu Elaeis guineensis dan Elaeis oleifera. Kelapa sawit dengan spesies E. guineensis. banyak ditemukan di Afrika Barat dan populer dibudidayakan di Dunia, terutama Indonesia dan Malaysia. Sementara itu, kelapa sawit E. oleifera adalah tanaman asli Amerika Selatan dan Tengah tropis, dan digunakan secara lokal untuk produksi minyak.
Advertisement
Minyak kelapa sawit merupakan minyak yang di produksi, diperdagangkan, dan dikonsumsi oleh Negara tropis sebagai pengganti minyak nabati seperti minyak kedelai, minyak bunga matahari, minyak bunga kanola. Hal ini dikarenakan minyak sawit memiliki harga yang lebih murah.
Selain itu, minyak kelapa sawit memiliki stabilitas untuk dimasak berulang kali dibandingkan dengan minyak nabati karena memiliki komposisi asam lemak yang yang unik seperti kandungan asam lemak tak jenuh dan jenuhnya yang seimbang dengan 39% asam oleat (monounsaturated), 11% asam linoleat (polyunsaturated), 44% asam palmitat, 5% asam stearat, dan 1% asam miristat, sehingga minyak ini memiliki titik asap (smoke point) yang tinggi sekitar 230 °C dibandingkan minyak sayur lainnya.
Titik asap ini merupakan suhu saat minyak mulai terbakar dan berasap. Dengan titik asapnya yang tinggi, minyak kelapa sawit merupakan pilihan yang lebih baik untuk memanggang, menggoreng, atau menumis daripada minyak nabati. Minyak kelapa sawit juga tidak rusak atau kehilangan nilai gizinya pada suhu tinggi. Minyak zaitun mulai rusak pada suhu 193 °C, minyak kanola pada suhu 204 °C, dan minyak kelapa pada suhu 175 °C.
Dengan keunggulan minyak sawit tersebut maka menjadikanya popular di kalangan industri pangan ataupun di skala rumah tangga. Namun, tidak semua minyak kelapa sawit yang di jual di pasaran memiliki kualitas yang sama. Untuk menjamin kualitas minyak sawit yang kita gunakan maka dibutuhkan pengetahuan dalam mengenali indikator minyak goreng berkualitas tinggi. Beberapa indikator yang harus dipertimbangkan dalam memilih minyak goreng berkualitas antara lain:
Sumber dan Metode Produksi Minyak Sawit
Identifikasi sumber dan metode produksi dari minyak kelapa sawit yang akan dibeli. Reputasi yang baik dan berkelanjutan merupakan salah satu indikator minyak sawit yang berkualitas tinggi. Minyak kelapa sawit yang bersertifikat berkelanjutan (certified sustainable palm oil) menandakan pengolahan minyak tersebut yang telah mematuhi standar lingkungan dan sosial yang ketat.
Warna dan Kejernihan
Minyak kelapa sawit berkualitas tinggi biasanya memiliki warna merah keemasan yang cerah. Hindari minyak yang tampak terlalu gelap atau keruh karena ciri ini menunjukkan adanya kotoran atau pemrosesan yang tidak tepat. Minyak kelapa sawit yang bening dan tembus cahaya biasanya merupakan tanda kualitas yang baik, karena ini menunjukkan penyaringan dan pemurnian yang baik dan tepat.
Bau dan Rasa
Minyak kelapa sawit harus memiliki aroma netral dan rasa yang lembut dan menyenangkan. Bau yang tengik dan tidak sedap menandakan kualitas buruk yang telah terkontaminasi. Minyak kelapa sawit berkualitas tinggi harus memiliki rasa yang bersih dan segar tanpa rasa pahit atau asam.
Pengemasan dan Penyimpanan
Minyak berkualitas sebaiknya dikemas dalam wadah yang gelap dan tidak tembus cahaya untuk melindunginya dari paparan Cahaya. Paparan cahaya yang berlebihan akan dapat merusak minyak seiring dengan paparannya. Selain itu, periksa tanggal kedaluwarsa dan pastikan penyimpanan yang tepat, jauh dari panas dan sinar matahari langsung.
Sertifikasi dan Pelabelan
Minyak sawit yang memiliki sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) memberikan jaminan bahwa minyak kelapa sawit telah bersumber dan diproduksi secara bertanggung jawab.
Selain itu, label komposisi yang tertera pada kemasan memberitahukan informasi bahwa minyak kelapa sawit "virgin" atau "extra virgin", yang menunjukkan kualitas yang lebih tinggi. (*)
***
*) Oleh : Putri Wulandari Zainal, PhD, Staf Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas.
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |