Kopi TIMES

Pendidikan Berkualitas Mulai dari Kesejahteraan

Rabu, 04 September 2024 - 03:32 | 39.66k
Asman, Pegiat literasi Asal Sulawesi Tenggara
Asman, Pegiat literasi Asal Sulawesi Tenggara
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SULAWESI TENGGARA – Pendidikan adalah pondasi utama bagi kemajuan suatu bangsa. Namun, seringkali kita lupa bahwa kualitas pendidikan tidak dapat dilepaskan dari kesejahteraan para pelakunya, baik siswa maupun guru. Untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas, langkah pertama yang harus diambil adalah memastikan kesejahteraan bagi seluruh komponen di dalamnya.

Kesemuanya merupakan output dari kesejahteraan. Kesejahteraan menjadi aspek penting untuk menumbuhkan hasil capaian suatu perbuatan atau tindakan. Analogi sederhananya ialah, menyuruh orang bekerja dengan gaji standar, maka hasilnya pun akan sekadarnya, begitupun sebaliknya, jika pekerjaan diberikan penghargaan yang lebih, maka outputnya pasti akan melebih ekspetasi.

Advertisement

Kesejahteraan guru memiliki korelasi penting dengan kualitas pendidikan. Nabila Rahma Aulia dkk menuliskan satu penelitian yang membahas analisis kebijakan kesejahteraan guru terhadap peningkatan kualitas pendidikan. 

Menurut mereka Kesejahteraan berpengaruh pada kualitas pendidikan yang mana guru jika tidak terpenuhi kesejahteraannya kemungkinan akan sulit dalam mengajar dengan optimal dan juga mempengaruhi semangat kinerja guru tersebut dalam proses belajar mengajar dan meningkatkan sikap loyalitas terhadap sekolah (Aulia et al, 2023).

Kesejahteraan dan kompetensi guru, bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Kesejahteraan akan meningkatkan kompetensi guru dan berdampak pada hasil akhirnya, yaitu kualitas pendidikan yang baik. Inilah yang menjadi poin penting perubahan pendidikan yang dilakukan oleh Mendikbudristek melalui program kunci merdeka belajar.

Warisan Sosial Mendikburistek

Keseriusan Mendikbudristek dalam menyejahterakan para guru ialah dengan mengangkat 700 ribu guru honorer menjadi ASN PPPK. sehingga meningkatkan kesejahteraan dan kepastian karier setelah dari tahun 2018 tidak ada pengangkatan guru. 

Pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK merupakan salah satu terobosan yang dilakukan Kemendikbudristek untuk menuntaskan permasalahan guru honorer yang telah terjadi bertahun-tahun. Hal ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Maka dari itu, program ini disambut baik oleh para guru.

Beberapa program lainnya yang dilakukan oleh Mendikbudristek dalam rangka memberikan kesejahteraan bagi guru ialah Lebih dari 90 ribu guru telah menjadi Guru Penggerak dan lebih dari 75 ribu menjadi Calon Guru Penggerak dalam empat tahun terakhir, dari 12 ribu Guru Penggerak telah diangkat menjadi Kepala Sekolah, PGP membuat lompatan dalam peningkatan kompetensi guru secara massif, guru bisa belajar langsung dengan pengajar Universitas Harvard mengenai teknologi, dan PMM membuat guru meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan tanpa antri bertahun-tahun.

Kesejahteraan guru menjadi prioritas dalam kepemimpinan Nadiem Makarim. Gaji yang layak, jaminan kesehatan, dan program pengembangan profesi yang berkelanjutan akan memotivasi guru untuk terus meningkatkan kompetensi dan dedikasi mereka. Guru yang sejahtera dan terpenuhi kebutuhannya akan mampu mencurahkan perhatian penuh pada peningkatan kualitas pembelajaran.

Melanjutkan Warisan

Salah satu warisan penting Mendikbudristek adalah penguatan peran dan kesejahteraan guru. Melalui program sertifikasi, peningkatan gaji, dan penyediaan tunjangan, telah terjadi peningkatan signifikan pada kesejahteraan guru. Langkah ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan agar guru-guru dapat fokus pada pengembangan kompetensi dan inovasi pembelajaran.

Warisan ini sangatlah berharga, setidaknya kualitas pendidikan kita saat ini telah merangkak naik menuju perbaikan yang positif. Ini disebabkan dari upaya semua komponen anak bangsa, terutama Mendikbudristek sebagai gawang meningkatnya pendidikan Indonesia. Pemberian tunjangan pekerjaan, memberikan akses kepada guru adalah warisan yang sangat baik untuk dilanjutkan.

Olehnya itu, upaya memastikan kesejahteraan seluruh komponen pendidikan memang membutuhkan komitmen dan dukungan yang kuat dari pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan. Namun, investasi dalam kesejahteraan ini akan memberikan dampak yang jauh lebih besar bagi peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh. Hanya dengan meletakkan fondasi kesejahteraan yang kokoh, kita dapat berharap untuk membangun generasi penerus yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing global.

***

*) Oleh : Asman, Pegiat literasi Asal Sulawesi Tenggara.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES