Kopi TIMES

Fenomena Middle Class Squeeze di Indonesia

Jumat, 13 September 2024 - 00:13 | 56.19k
Syihabuddin Ahmad, Kader GP Ansor Lamongan.
Syihabuddin Ahmad, Kader GP Ansor Lamongan.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Kelas Menengah di Indonesia adalah mereka yang memiliki kemampuan daya beli yang cukup dan menjadi target utama sektor industri barang jasa. Namun, ditengah ketidakpastian ekonomi global dan dampak Covid 19 yang masih terasa, posisi kelas menengah kini-kian rapuh. Bahkan rentan turun kelas. 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023 proporsi kelas menengah dalam struktur penduduk indonesia hanya 17,44 persen. Angka itu menurun drastis dari tahun 2019 yang berkisar 21,45 persen. 

Advertisement

Penurunan kelas menengah itu berbanding terbalik dengan jumlah kelompok rentan yang justru meningkat. Selama periode yang sama kelompok rentan naik dari 66,76 persen (2019) menjadi 72,75 persen (2023). 
Lantas Apa faktor penyebab terjadinya Middle Class squeeze? 

Ada beberapa faktor penyebab penurunan kelas menengah di indonesia. Pertama, inflasi dan kenaikan biaya hidup. banyak rumah tangga kelas menengah yang berjuang lebih keras untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 

Kenaikan harga bahan pokok, biaya pendidikan, dan biaya kesehatan menjadi faktor utama penekan anggaran rumah tangga. Disisi lain, pendapatan yang stagnan membuat mereka harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

Kedua, Utang Konsumtif. Gaya hidup yang konsumtif yang didorong akses kredit yang mudah membuat banyak rumah tangga terjebak dalam hutang yang sulit dilunasi. Pada akhirnya pendapatan mereka tergerus. 
Ketiga, dampak Covid 19. Pagebluk itu menghantam berbagai sektor ekonomi kecil dan  menengah (UMKM) yang menjadi mata pencaharian banyak orang kelas menengah. 

Keempat, ketidakstabilan ekonomi global. Konflik geopolitik dan harga komoditi yang fluktuatif turut berkontribusi pada ketidak pastian ekonomi yang berdampak pada ekonomi kelas menengah. 

Jika fenomena ini terus berlanjut, dampaknya bisa sangat serius. Karenanya bisa mempengaruhi stabilitas sosial, ekonomi, dan politik. Dan pada akhirnya menjaga stabilitas ekonomi kelas menengah bukan hanya menyelamatkan individu dan keluarga melainkan juga menjaga fondasi ekonomi nasional yang kokoh. 

***

*) Oleh : Syihabuddin Ahmad, Kader GP Ansor Lamongan.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES