
TIMESINDONESIA, BANTEN – Menjelang Pilkada 2024, masyarakat Indonesia semakin menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur dan transportasi publik yang berkualitas. Para calon kepala daerah diharapkan mampu menghadirkan solusi yang terintegrasi dan ramah lingkungan, terutama di kota-kota besar. Pengembangan sistem transportasi seperti LRT atau BRT diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara.
Selain itu, pembangunan infrastruktur digital menjadi penting seiring dengan Kurikulum Merdeka yang mendorong pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Infrastruktur transportasi dan digital yang memadai diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, terutama dengan rencana pemerintah meresmikan 21 proyek infrastruktur baru pada 2024, yang meliputi pelabuhan, bandara, dan jalur kereta api.
Advertisement
Selain infrastruktur, ketersediaan lapangan kerja juga menjadi isu utama dalam Pilkada 2024. Masyarakat berharap para calon kepala daerah memiliki program yang fokus pada pengentasan pengangguran melalui kerjasama dengan sektor swasta, pelatihan keterampilan bagi pemuda, dan dukungan bagi UMKM sebagai penggerak ekonomi lokal.
Insentif untuk investasi yang menyerap tenaga kerja lokal serta program pelatihan untuk menghadapi digitalisasi dan otomatisasi juga sangat dibutuhkan. Dengan strategi yang tepat, diharapkan pembangunan ekonomi yang merata dapat tercapai dan menciptakan lebih banyak peluang kerja di daerah, termasuk melalui pengembangan sektor pariwisata, pertanian modern, dan industri kreatif.
Ketersediaan Lapangan Kerja
Isu ketersediaan lapangan kerja menjadi perhatian utama masyarakat Indonesia. Para calon kepala daerah dituntut memiliki program untuk mengatasi pengangguran dan menciptakan peluang kerja yang berkualitas. Salah satu langkah yang diharapkan adalah kerjasama antara pemerintah daerah dan sektor swasta untuk membuka lebih banyak lapangan kerja.
Berdasarkan data BPS, tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2023 mencapai 5,32%, menunjukkan masih banyak penduduk usia kerja yang membutuhkan pekerjaan. Pengembangan program pelatihan keterampilan dan kewirausahaan bagi pemuda juga penting untuk membekalinya dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.
Dukungan terhadap UMKM dan ekonomi kreatif, yang merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia, juga sangat diperlukan. UMKM menyerap sekitar 97% tenaga kerja nasional, sehingga program pemerintah daerah yang memfasilitasi akses pembiayaan dan pelatihan manajemen sangat diharapkan.
Selain itu, insentif bagi perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja lokal dan persiapan tenaga kerja menghadapi digitalisasi melalui pelatihan keterampilan digital juga menjadi kebutuhan mendesak. Pemerataan pembangunan ekonomi antar wilayah, seperti pengembangan kawasan industri di luar Pulau Jawa, serta memaksimalkan potensi lokal di sektor pariwisata, pertanian modern, dan industri kreatif, diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja yang lebih merata sesuai karakteristik tiap daerah.
Pendidikan yang Berkualitas dan Inklusif
Perhatian masyarakat jelang Pilkada 2024 terhadap pentingnya pendidikan berkualitas dan inklusif semakin meningkat. Para calon kepala daerah diharapkan memiliki visi yang jelas untuk meningkatkan mutu pendidikan, terutama di daerah terpencil. Kesenjangan pendidikan antara kota dan desa masih menjadi tantangan besar, termasuk kekurangan guru di sekitar 40.000 sekolah terpencil.
Untuk mengatasi masalah ini, masyarakat berharap adanya program insentif bagi guru yang bersedia mengajar di daerah terpencil serta pemanfaatan teknologi untuk pendidikan jarak jauh. Selain itu, program beasiswa yang tepat sasaran dan bantuan pendidikan bagi siswa kurang mampu sangat dibutuhkan untuk mendukung siswa dalam mengejar pendidikan yang layak.
Pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri dan era digital juga sangat penting. Para calon kepala daerah diharapkan mendorong kurikulum yang mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan abad 21 seperti literasi digital, berpikir kritis, dan kreativitas.
Peningkatan fasilitas untuk penyandang disabilitas, pelatihan berkelanjutan bagi guru, serta pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran daring juga menjadi perhatian penting. Masyarakat mengharapkan adanya kolaborasi yang lebih kuat antara sektor pendidikan, industri, dan dunia usaha untuk menciptakan sistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, sekaligus menanamkan nilai-nilai moral dan karakter.
***
*) Oleh : Heru Wahyudi, Dosen Prodi Administrasi Negara FISIP Universitas Pamulang.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |