Kopi TIMES

Optimalisasi Digital Technology untuk Green and Sustainable Tourism Kaltim

Sabtu, 05 Oktober 2024 - 13:07 | 28.09k
Rosyid Nurrohman, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman
Rosyid Nurrohman, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman

TIMESINDONESIA, KALIMANTAN TIMUR – Perkembangan teknologi dan perubahan pola pikir masyarakat telah membawa revolusi dalam industri pariwisata, terutama melalui konsep ekonomi kolaboratif. Di era 4.0 ini, ekonomi berbagi tidak hanya berfungsi sebagai alternatif, tetapi juga telah bertransformasi menjadi model utama yang mendorong inklusivitas dan keberlanjutan Kalimantan Timur (Kaltim).

Peluang yang signifikan ini untuk mengembangkan pariwisata hijau yang ramah lingkungan dan menguntungkan berkat kekayaan alam yang melimpah. Pendekatan ini dapat menjadi kunci untuk meningkatkan daya tarik wisatawan sekaligus melestarikan lingkungan.

Advertisement

Kemajuan teknologi digital telah memicu munculnya konsep ekonomi kolaboratif yang memainkan peranan penting dalam menciptakan pariwisata berkelanjutan di Kaltim. Sebagai salah satu provinsi dengan keindahan alam yang luar biasa, Kaltim dapat memanfaatkan sinergi antara teknologi digital dan ekonomi kolaboratif untuk mengembangkan pariwisata hijau. Artikel ini akan membahas bagaimana konsep Ekonomi Kolaboratif 4.0, didukung oleh teknologi canggih, dapat dioptimalkan untuk menciptakan destinasi wisata yang berkelanjutan di Kaltim.

Revolusi Ekonomi Kolaboratif dalam Pariwisata Modern

Ekonomi kolaboratif telah mengubah cara masyarakat memanfaatkan sumber daya dalam industri pariwisata. Model kolaboratif seperti akomodasi Airbnb, layanan ride-sharing, dan aktivitas wisata yang melibatkan komunitas telah mengubah industri ini menjadi lebih inklusif dan ramah lingkungan. Dengan kekayaan alam yang melimpah, mulai dari hutan tropis hingga keindahan bawah laut, Kaltim memiliki peluang besar untuk menerapkan ekonomi kolaboratif.

Dengan model ini perekonomian masyarakat setempat dapat didukung sambil memberikan pengalaman lokal yang otentik kepada wisatawan. Misalnya, program homestay yang dijalankan oleh penduduk lokal dapat mengurangi dampak pembangunan besar-besaran seperti hotel mewah yang sering kali merusak lingkungan. Konsep berbagi dalam pariwisata, seperti ekonomi kolaboratif, menciptakan keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. 

Di Kaltim, model ini memungkinkan masyarakat lokal memanfaatkan sumber daya alam untuk menghasilkan pendapatan, seperti melalui penyewaan akomodasi dan layanan wisata. Penerapan konsep ini juga membantu mengurangi tekanan pada lingkungan, karena wisatawan yang terlibat dalam aktivitas berbasis komunitas lebih cenderung menghargai dan menjaga lingkungan sekitar. 

Teknologi Digital: Katalis untuk Destinasi Wisata Ramah Lingkungan

Teknologi digital, seperti artificial intelligence (AI), big data, dan blockchain, menjadi katalis yang mempercepat transformasi menuju pariwisata ramah lingkungan. AI dapat dimanfaatkan untuk mengawasi aktivitas wisata di lokasi tertentu dan memberikan saran mengenai waktu kunjungan yang optimal untuk menghindari keramaian. Hal ini dapat membantu menjaga kualitas lingkungan di kawasan wisata, seperti di Taman Nasional Kutai atau Pulau Derawan.

Penggunaan teknologi big data dapat membantu mengidentifikasi pola perjalanan wisatawan dan merancang strategi pengelolaan sumber daya yang lebih efektif. Data tersebut bisa digunakan untuk memprediksi tren wisata, merencanakan infrastruktur hijau, dan mengatur jumlah wisatawan agar tidak melebihi kapasitas ekosistem. 

Sedangkan blockchain dapat meningkatkan transparansi dalam transaksi wisata. Dengan teknologi ini, wisatawan dapat memastikan bahwa pembayaran yang mereka lakukan, misalnya untuk aktivitas ekowisata, langsung disalurkan kepada pihak lokal yang terlibat, memastikan manfaat ekonomi langsung dirasakan oleh masyarakat setempat.

Sinergi Digital dan Ekonomi Berbagi: Membangun Ekosistem Wisata Masa Depan

Integrasi antara teknologi digital dan ekonomi kolaboratif membentuk ekosistem wisata yang lebih berkelanjutan di Kaltim. Dengan menggunakan platform digital, wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan penyedia jasa lokal, seperti pemandu wisata dan akomodasi. Hal ini memungkinkan wisatawan untuk mendapatkan pengalaman yang autentik sekaligus membantu meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

Wisatawan yang memilih layanan lokal turut berkontribusi pada pengembangan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Mereka memiliki akses kepada opsi yang lebih ramah lingkungan, seperti transportasi umum berbasis aplikasi dan paket wisata yang dirancang untuk meminimalkan jejak karbon. Selain itu informasi mengenai aktivitas berbasis komunitas dapat membantu menjaga pelestarian budaya dan lingkungan.

Teknologi digital berperan penting dalam memberdayakan pelaku wisata lokal untuk mencapai pasar yang lebih luas tanpa memerlukan investasi yang besar. Mereka dapat memanfaatkan platform digital untuk menawarkan layanan dan pengalaman wisata yang autentik. Hal ini merupakan langkah efektif dalam mendorong keberlanjutan baik secara ekonomi maupun lingkungan.

Tantangan Transformasi Digital dalam Pariwisata Hijau

Meskipun tantangan masih ada, potensi sinergi antara teknologi digital dan ekonomi kolaboratif sangat besar. Salah satu hambatan utama adalah kurangnya infrastruktur digital di beberapa destinasi wisata, khususnya di daerah pedalaman Kaltim. Banyak kawasan wisata yang memiliki keindahan alam namun belum memiliki akses internet atau jaringan telekomunikasi yang memadai, yang menghambat penerapan teknologi digital.

Resistensi dari pelaku industri pariwisata tradisional terhadap perubahan juga bisa menjadi penghalang. Mereka mungkin merasa kesulitan untuk beralih ke model bisnis baru yang berbasis teknologi dan kolaborasi. Selain itu regulasi yang masih belum memadai dapat menghambat pertumbuhan ekonomi kolaboratif dan inovasi digital di sektor ini.

Tantangan-tantangan ini dapat diatasi melalui kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat lokal. Pembangunan infrastruktur digital perlu dipercepat, dan literasi digital di kalangan pelaku wisata lokal harus ditingkatkan agar mereka dapat memanfaatkan peluang yang ada.

Peluang Emas untuk Mengakselerasi Pariwisata Berkelanjutan

Kaltim memiliki potensi alam yang luar biasa dan dapat menjadi contoh pariwisata berkelanjutan dengan dukungan teknologi digital dan ekonomi kolaboratif. Jika langkah-langkah strategis diambil, seperti pengembangan platform digital yang fokus pada wisata hijau, peningkatan literasi digital di kalangan masyarakat lokal, dan percepatan infrastruktur teknologi, Kaltim berpotensi menjadi destinasi unggulan yang memprioritaskan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Kerja sama antara sektor publik dan swasta memainkan peran krusial dalam mempercepat pengembangan model bisnis wisata berbasis teknologi. Pemerintah daerah perlu mendorong kebijakan yang mendukung inovasi digital guna menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan industri pariwisata.

Selain itu, pelaku industri juga mampu berkolaborasi untuk merancang solusi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi ekosistem dan masyarakat setempat.

***

*) Oleh : Rosyid Nurrohman, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES