Kopi TIMES

Era Baru Parlemen: Tantangan dan Harapan untuk Anggota DPR, MPR, dan DPD 2024

Selasa, 08 Oktober 2024 - 14:02 | 53.51k
Muhammad Nafis S.H., M.H, Dosen Program Studi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Agama Islam (FAI), Universitas Islam Malang (UNISMA).
Muhammad Nafis S.H., M.H, Dosen Program Studi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Agama Islam (FAI), Universitas Islam Malang (UNISMA).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Indonesia kembali menyaksikan momen penting dalam perjalanan demokrasi negara. Acara pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk periode baru telah dilaksanakan dengan khidmat di Gedung MPR/DPR/DPD RI.

Tepatnya, pelantikan ini melibatkan 580 anggota DPR, 152 anggota DPD, serta para anggota MPR yang mewakili berbagai lapisan masyarakat. Setiap pelantikan anggota parlemen ini bukan sekadar seremonial belaka, melainkan juga mencerminkan amanah besar sebagai wakil rakyat. Masyarakat mengharapkan agar para anggota parlemen yang dilantik mampu menjalankan tugasnya dengan integritas dan tanggung jawab yang tinggi, serta mampu menjadi suara yang memperjuangkan kepentingan rakyat di tingkat nasional.

Advertisement

Fakta menarik dari acara pelantikan ini adalah adanya berbagai simbol dan kostum unik yang dipakai oleh beberapa anggota DPR dan DPD. Beberapa diantaranya tampil dengan kostum superhero seperti Ultraman, menjadi sorotan tersendiri yang mencerminkan keberagaman dan kreativitas dalam suasana yang serius. Selain itu, momen ini juga menjadi panggung bagi berbagai harapan dan aspirasi dari masyarakat terhadap perwakilan mereka di parlemen.

Pelantikan anggota MPR, yang merupakan gabungan dari anggota DPR dan DPD, menambah nuansa kehormatan dan komitmen dalam penyelenggaraan pemerintahan negara. Sidang paripurna pelantikan MPR menjadi puncak dari rangkaian prosesi ini, yang dihadiri oleh berbagai tokoh dan pejabat negara serta diresmikan dengan sumpah jabatan yang diucapkan secara serentak.

Dengan pelantikan ini, diharapkan semangat untuk mewujudkan negara yang lebih baik dan lebih adil semakin menggelora. Peran serta masyarakat dalam mengawasi dan mendukung kinerja para anggota parlemen menjadi kunci penting dalam menjaga integritas dan transparansi dalam sistem demokrasi Indonesia yang terus berkembang.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Namun melihat lebih lanjut tentu ada banyak tantangan yang akan dihadapi oleh anggota DPR, MPR, dan DPD yang baru saja dilantik pada tahun 2024 cukup kompleks, mengingat situasi politik, ekonomi, dan sosial di Indonesia yang sedang menghadapi berbagai dinamika.

Pertama, mereka harus mampu beradaptasi dengan situasi politik yang tengah mengalami perubahan signifikan. Pemilu 2024 membawa banyak wajah baru ke parlemen, yang berarti perlu ada penyesuaian dalam komunikasi politik dan kolaborasi lintas partai. Tantangan dalam membangun koalisi politik yang solid dan stabil akan menjadi ujian besar, mengingat perpecahan yang terjadi dalam politik Indonesia belakangan ini. Kedua, anggota parlemen juga harus menghadapi tantangan ekonomi.

Di tengah ketidakpastian global dan dampak pandemi yang masih terasa, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menjaga pertumbuhan ekonomi. Para anggota DPR, MPR, dan DPD perlu menyusun kebijakan yang tidak hanya mendorong pemulihan ekonomi tetapi juga mengurangi kesenjangan sosial. Penguatan sektor UMKM, peningkatan lapangan kerja, dan pemberdayaan ekonomi digital menjadi beberapa agenda penting yang harus mereka hadapi.

Ketiga, masalah sosial seperti ketimpangan akses pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan juga menjadi perhatian utama. Di berbagai daerah, masih banyak masyarakat yang belum merasakan dampak pembangunan secara merata. Anggota DPR, MPR, dan DPD dituntut untuk memprioritaskan kebijakan yang inklusif dan berpihak pada kesejahteraan masyarakat luas. Keempat, mereka harus mengantisipasi perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), yang mulai mempengaruhi berbagai sektor kehidupan. Regulasi yang tepat mengenai teknologi ini sangat penting untuk memastikan bahwa Indonesia tidak tertinggal dalam era digital namun tetap melindungi hak-hak masyarakat.

Dengan tantangan-tantangan tersebut, kemampuan para anggota legislatif untuk berinovasi, berkolaborasi, dan berpikir kritis akan sangat menentukan keberhasilan mereka dalam menjalankan tugasnya. ***

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Penulis: Muhammad Nafis S.H., M.H, Dosen Program Studi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Agama Islam (FAI), Universitas Islam Malang (UNISMA).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES