TIMESINDONESIA, PADANG – Agroindustri merupakan sektor yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku utama atau menghasilkan suatu produk. Agroindustri memanfaatkan bahan baku hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah. Agroindustri berperan dalam bahan baku, konsumsi, bidang pangan, bioenergi dan masih banyak bidang lainnya.
Peranan agroindustri sangat penting dalam perekonomian dan penyerapan tenaga kerja. Karakteristik agroindustri antara lain mudah rusak, bersifat musiman, dan beragam. Agroindustri diharapkan mampu berperan di sektor pertanian dalam menciptakan pasar dapat melalui produk olahan.
Advertisement
Namun, dibalik hal tersebut agroindustri menghasilkan limbah baik berupa limbah padat maupun limbah cair. Limbah yang dihasilkan apa bila tidak dikelola secara baik maka akan memberikan efek yang buruk bagi kelangsungan kehidupan dan lingkungan. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk mengelola limbah dari sektor agroindustri yaitu secara biokonversi.
Biokonversi merupakan pengelolaan limbah dimana prosesnya melibat agen biologis salah satunya mikroorganisme sehingga terjadi peningkatan nilai tambah limbah. Limbah agroindustri masih banyak mengandung bahan-bahan organik yang merupakan sumber nutrisi bagi mikroorganisme. Proses biokonversi limbah dapat menghasilkan berbagai produk yang memiliki bernilai tinggi seperti bahan kimia, energi, pupuk organik dan pakan ternak.
Limbah-limbah yang dapat dilakukan biokonversi seperti sisa tanaman seperti batang, daun, jerami padi, bongol pisang, limbah dari peternakan seperti kotoran sapi, limbah perikanan seperti tulang dan kulit serta limbah dari industri pertanian seperti ampas tebu, ampas kelapa dan masih banyak lagi.
Metode biokonversi yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah yaitu fermentasi anaerob, pengomposan, bioplastik ramah lingkungan, fermentasi alkohol dan masih banyak lagi. Fermentasi anaerob merupakan pengelolaan limbah menggunakan mikroorganisme tanpa adanya oksigen.
Pengelolaan limbah secara anaerob dapat menghasilkan produk berupa biogas yang bernilai tinggi dan dapat sebagai bahan bakar. Pengomposan merupakan penguraian bahan organik yang ada pada limbah menggunakan mikroorganisme dan menghasilkan kompos yang dapat digunakan untuk memperbaiki unsur hara tanah.
Bioplastik dapat dibuat melalui mikroorganisme yaitu dengan mengubah limbah agroindustri menjadi bahan bioplastik yang mudah terurai secara hayati. Bahan bioplastik yang dihasilkan oleh mikroorganisme dengan bahan baku limbah memiliki sifat fisiko kimia yang mirip dengan plastik berbahan petrokimia. Fermentasi alkohol yaitu mengubah karbohidrat yang masih terdapat pada limbah agroindustri menjadi produk yang bernilai tinggi seperti bioetanol.
Biokonversi limbah agroindustri merupakan solusi yang dapat diaplikasikan dalam pengeloaan limbah sehingga tercipta industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pengelolaan limbah secara biokonversi tidak hanya menciptakan lingkungan yang berkelanjutan tetapi juga dapat menciptakan lapangan kerja dan bisnis baru dalam green economy.
***
*) Oleh : Risa Meutia Fiana, STP, MP, Dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |