Tantangan Citizen Journalism dalam Menjaga Kebenaran di Tengah Polarisasi Politik
TIMESINDONESIA, MALANG – Citizen journalism atau jurnalisme warga adalah fenomena yang lahir di era digital, di mana akses terhadap teknologi memungkinkan siapa saja untuk menjadi "jurnalis". Dengan kehadiran media sosial dan internet, individu tanpa latar belakang jurnalistik profesional dapat berpartisipasi dalam menyebarkan informasi terkait peristiwa-peristiwa penting.
Meskipun citizen journalism bukanlah hal baru, kemunculannya menjadi sangat signifikan di era digital ini, terutama dengan banyaknya platform yang mendukung distribusi cepat informasi. Pada masa Pemilu atau Pilkada, kehadiran jurnalisme warga menjadi relevan karena partisipasi masyarakat dalam pemilu meningkat berkat kemudahan akses teknologi. Masyarakat dapat mengakses dan berbagi berita, opini, atau bahkan liputan langsung terkait proses politik, yang kemudian memengaruhi diskursus publik.
Advertisement
Citizen journalism memainkan peran penting dalam momentum Pemilu atau Pilkada, terutama dalam aspek transparansi dan akuntabilitas. Dengan adanya jurnalisme warga, proses politik bisa diawasi secara real-time oleh masyarakat.
Informasi mengenai kampanye, debat, atau bahkan situasi di TPS pada hari pemilihan dapat tersebar luas dengan cepat melalui media sosial. Hal ini menciptakan tekanan bagi para kandidat dan penyelenggara pemilu untuk bertindak lebih transparan.
Selain itu, citizen journalism juga mendorong peningkatan partisipasi politik. Masyarakat dapat lebih aktif dalam memberikan pendapat, berdiskusi, dan menilai calon pemimpin berdasarkan informasi yang beredar. Media sosial yang diwarnai oleh jurnalisme warga sering kali menyediakan berita yang lebih beragam, menampilkan sudut pandang alternatif yang tidak selalu diangkat oleh media mainstream.
Namun, citizen journalism juga menghadapi tantangan, terutama terkait dengan risiko penyebaran hoaks. Dalam kecepatan menyebarkan berita, verifikasi data sering kali diabaikan, sehingga informasi yang keliru atau menyesatkan dapat dengan mudah tersebar luas. Situasi ini diperburuk oleh polarisasi politik, di mana masyarakat cenderung membagikan berita yang sejalan dengan pandangan politik mereka, tanpa memeriksa kebenarannya.
Akibatnya, jurnalisme warga kadang kala berkontribusi pada memperburuk perpecahan di masyarakat. Selain itu, kualitas konten juga menjadi perhatian, karena citizen journalism sering kali tidak mengikuti standar jurnalistik profesional, sehingga ada potensi berita yang disajikan kurang kredibel dan dapat mempengaruhi opini publik secara negatif.
Meski demikian, citizen journalism tetap berkontribusi positif terhadap proses demokratisasi. Jurnalisme warga membantu meningkatkan kesadaran politik publik. Informasi yang disebarkan secara cepat tanpa sensor dapat mendorong lebih banyak orang untuk terlibat dalam pemilu dan memberikan suara mereka secara lebih kritis.
Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh citizen journalism, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah kolaborasi dengan media yang sudah terverifikasi Dewan Pers. Kerjasama ini akan membantu memastikan bahwa berita yang disebarkan oleh jurnalisme warga telah diverifikasi dan memiliki akurasi yang lebih baik.
Selain itu, peningkatan literasi media di kalangan masyarakat juga penting untuk mendorong mereka agar lebih kritis dalam menerima dan memverifikasi informasi. Terakhir, pengembangan kode etik bagi jurnalis warga bisa menjadi langkah yang efektif dalam menjaga objektivitas dan kredibilitas informasi yang disajikan.
***
*) Oleh : Muhammad Dzunnurain, Student Faculty of Teacher Training and Education, English Education Department Unisma.
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |