Kopi TIMES

Krisdayanti-Dewa: Membangun Kota Batu dengan Visi Segar 

Kamis, 21 November 2024 - 23:01 | 40.18k
Ferry Hamid, Sekretaris GM FKPPI dan Pengamat Politik
Ferry Hamid, Sekretaris GM FKPPI dan Pengamat Politik
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Kampanye pilkada kota batu 2024 kali ini menyuguhkan sebuah dinamika politik yang menarik menjelang pemungutan suara, 27 November 2024. Masing-masing calon memperagakan model dan pendekatan yang beragam. Tentu semua itu mereka lakukan untuk memperkuat basis konstituen dan memastikan sebagai pemenang.

Krisdayanti-Dewa pasangan yang kuat mengusung narasi segar dalam merumuskan kota batu yang berkemajuan, berusaha meyakinkan publik bahwa mereka memiliki visi dan misi yang tidak hanya relevan tetapi juga bisa mengatasi masalah riil yang dihadapi masyarakat. 

Advertisement

Namun, sejauh mana efektivitas kampanye dan orientasi program kerja unggulan mereka dalam memperkuat basis konstituen perlu dikaji lebih dalam untuk memastikan apakah mereka adalah pemimpin yang tepat untuk Kota Batu ke depan?

Krisdayanti, yang memiliki rekam jejak sebagai figur publik dan artis papan atas, membawa citra yang kuat dan koneksi luas. Dalam hal ini, pemanfaatan popularitasnya menjadi senjata yang efektif dalam menarik perhatian berbagai kalangan. Sementara itu, Dewa, yang lebih dikenal sebagai politisi lokal dengan pengalaman di pemerintahan, menawarkan stabilitas dan pengetahuan mendalam terkait isu-isu Kota Batu. 

Gabungan antara ketenaran Krisdayanti dan kompetensi Dewa bisa jadi memberikan kombinasi yang menarik dalam menjamin kesuksesan mengelola pemerintahan daerah yang penuh tantangan.

Salah satu fokus utama dari kampanye Krisdayanti-Dewa adalah pembangunan pariwisata, sektor unggulan Kota Batu yang telah menjadi ikon ekonomi daerah tersebut. Dalam berbagai pidatonya, pasangan ini menekankan pentingnya pengembangan infrastruktur pendukung pariwisata yang berkelanjutan. 

Hal ini memang sangat relevan, mengingat sektor pariwisata Kota Batu masih memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh. Namun, tantangan utamanya adalah apakah visi mereka bisa diterjemahkan dalam program-program konkret yang tidak hanya menguntungkan sektor pariwisata, tetapi juga memberikan dampak positif pada masyarakat secara luas.

Krisdayanti-Dewa juga memperkenalkan program pemberdayaan ekonomi kreatif yang bertujuan mengoptimalkan potensi sumber daya lokal, serta memperkuat perekonomian rakyat melalui pelatihan dan pendampingan usaha kecil dan menengah (UKM). Pendekatan ini penting mengingat semakin meningkatnya kebutuhan untuk diversifikasi ekonomi yang tidak semata mengandalkan sektor pariwisata. 

Lagi-lagi, pertanyaan kritis yang muncul adalah, apakah mereka sudah cukup merumuskan strategi yang komprehensif dan realistis agar sektor UKM ini dapat berkembang di tengah tantangan globalisasi dan digitalisasi ekonomi?

Dari sisi pendidikan dan kesehatan, pasangan ini berjanji untuk meningkatkan kualitas layanan yang lebih merata dan inklusif. Peningkatan sarana pendidikan dan fasilitas kesehatan tentu sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kota Batu, terutama yang berada di daerah pinggiran dan terpencil. 

Ambisi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik ini harus diimbangi dengan kemampuan manajerial yang kuat serta alokasi anggaran yang jelas. Tanpa perencanaan yang matang, program-program ini bisa saja hanya menjadi janji politik belaka.

Menariknya, Krisdayanti-Dewa juga mencoba memperkuat basis konstituen mereka dengan pendekatan yang lebih humanis. Mereka terjun langsung ke masyarakat, menyapa warga dari berbagai kalangan, serta mendengarkan aspirasi yang berkembang di tingkat akar rumput. 

Ini tentu menjadi nilai tambah, karena politik yang berbasis pada keterlibatan langsung dengan warga cenderung menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat. Untuk memastikan bahwa dukungan masyarakat ini bisa terus terjaga hingga ke tahap pemilihan, Krisdayanti-Dewa perlu menunjukkan konsistensi dalam menjalankan visi dan misi mereka, bukan hanya saat kampanye.

Meski tampak memiliki landasan yang kuat, pasangan ini juga harus menghadapi berbagai tantangan dalam mempertahankan kepercayaan publik. Krisdayanti-Dewa tidak bisa hanya bergantung pada popularitas dan wajah baru di dunia politik. Mereka perlu meyakinkan warga bahwa mereka benar-benar siap untuk mengelola Kota Batu dengan baik.

Menyelesaikan masalah-masalah klasik seperti; kemacetan, kemiskinan, serta kesenjangan sosial. Sebagai pasangan yang relatif baru dalam dunia politik, mereka harus menunjukkan kredibilitas yang lebih kuat, baik melalui track record Dewa yang lebih berpengalaman maupun melalui perencanaan program yang jelas dan terukur.

Di sisi lain, keberhasilan pasangan ini dalam menarik basis pemilih tidak lepas dari kemampuan mereka untuk membaca situasi politik lokal dengan cermat. Krisdayanti-Dewa memiliki potensi untuk menarik dukungan dari kalangan muda, khususnya milenial dan generasi Z, berkat kehadiran Krisdayanti sebagai figur yang familiar di media sosial dan dunia hiburan. 

Tetapi untuk benar-benar memenangkan hati pemilih, mereka harus bisa menyentuh masalah-masalah yang lebih substansial, seperti perbaikan infrastruktur, pengelolaan lingkungan, dan kesejahteraan sosial yang merata. Keterlibatan generasi muda dalam politik lokal memang penting, tetapi mereka harus diyakinkan bahwa pasangan ini dapat menghadirkan perubahan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Pada akhirnya, apakah Krisdayanti-Dewa tepat memimpin Kota Batu? Jika dilihat dari visi yang mereka tawarkan, ada potensi besar untuk membawa perubahan. Namun, untuk mewujudkan perubahan tersebut, pasangan ini harus mampu menjawab tantangan besar yang ada, termasuk mengimplementasikan program-program unggulan mereka secara konkret dan efektif. 

Keberhasilan mereka akan sangat bergantung pada kemauan untuk bekerja keras, merangkul semua pihak, serta menjalankan pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Dalam politik, banyak hal bisa berubah dengan cepat, dan meskipun mereka memiliki fondasi yang baik, Krisdayanti-Dewa harus mampu membuktikan bahwa mereka adalah pilihan terbaik bagi kemajuan Kota Batu ke depan. (*)

***

*) Oleh : Ferry Hamid, Sekretaris GM FKPPI dan Pengamat Politik.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

*) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES