Membangun Karakter dan Infrastruktur Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045

TIMESINDONESIA, MALANG – Pendidikan adalah fondasi utama bagi kemajuan suatu bangsa. Di Indonesia, sektor pendidikan terus berkembang dengan berbagai kebijakan dan inovasi. Namun, tantangan besar seperti ketimpangan fasilitas, kualitas tenaga pendidik, dan akses pendidikan masih menjadi persoalan untuk kita semua.
Salah satu isu nyata dapat kita lihat di SMK Madani Turen, sebuah sekolah kejuruan dengan semangat siswanya yang luar biasa meskipun dihadapkan oleh kendala fasilitas yang terbatas.
Advertisement
SMK Madani Turen memiliki tiga jurusan unggulan, yaitu Keperawatan, Analis Kesehatan, dan Broadcasting. Prestasi siswa-siswinya membanggakan, dan semangat belajar mereka luar biasa, namun sayangnya terkadang proses belajar terhambat oleh kurangnya gedung layak.
Fasilitas pendukung seperti perpustakaan dengan koleksi buku yang memadai, dan ruang belajar yang memadai. Situasi ini menggambarkan ironi di dunia pendidikan Indonesia, di mana potensi besar sering kali terhalang oleh infrastruktur yang belum optimal.
Meski demikian, pendidikan bukan hanya soal fisik bangunan atau kelengkapan buku. Pendidikan sejati adalah tentang membentuk karakter dan memberikan bekal moral bagi generasi muda. Dalam konteks ini, pendidikan karakter, wawasan kebangsaan, dan nilai-nilai Pancasila memiliki peran vital.
Di era globalisasi dan modernisasi seperti sekarang, tantangan sosial seperti intoleransi, kurangnya rasa hormat antarindividu, dan melemahnya semangat kebangsaan menjadi masalah serius.
Pendidikan karakter yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila adalah kunci untuk membangun generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bermoral serta wawasan kebangsaan juga harus terus diperkuat untuk menumbuhkan rasa cinta generasi bangsa Indonesia terhadap tanah air Indonesia.
SMK Madani Turen menjadi contoh bahwa perjuangan dan potensi luar biasa anak bangsa dapat muncul dari mana saja, bahkan dari tempat dengan fasilitas minim. Oleh karena itu, perhatian terhadap sekolah-sekolah seperti ini sangat penting.
Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta diperlukan untuk memperbaiki infrastruktur, menyediakan bahan ajar yang lebih variatif, dan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
Namun, lebih dari sekadar pembangunan fisik, kita juga perlu membangun manusia. Pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Pancasila harus menjadi inti dari setiap proses pendidikan. Dengan demikian saya melakukan dukungan moral dan berbagi semangat kepada teman-teman di SMK Madani turen tentang bagaimana memanfaatkan peluang di tengah keterbatasan yang ada.
Untuk itu besar harapan kami, untuk pemerintah dapat turut serta peduli dan juga dapat bergabung dalam gerakan sosial ini, karena SMK madani tak hanya berkaitan dengan pendidikan, secara tidak langsung ini juga akan berdampak pada Kesehatan. Sehingga akan sangat berpengaruh terhadap tercapainya Indonesia emas pada tahun 2045 mendatang.
Mari kita bergerak bersama dalam mewujudkan cita-cita bangsa menuju Indonesia emas pada tahun 2045 dengan lebih peduli terhadap perkembangan pendidikan di sekitar kita.
***
*) Oleh : Salsafa Unzula Hela Resti, Juara Inovatif Duta Pancasila 2024.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Sholihin Nur |