Sinergi E-Commerce dan UMKM Kuatkan Ekonomi Kerakyatan

TIMESINDONESIA, MALANG – Perubahan perilaku konsumen sejak terjadi pandemi Covid-19 menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para pelaku usaha. Bagi pengusaha yang cepat adaptif dengan perubahan perilaku ini, dia berpotensi menjadi pemenang. Sebaliknya, pengusaha yang gagap, bisa saja ketinggalan “kereta” perubahan itu.
Hasil riset Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sejak pandemi pada 2020 lalu, dua masalah utama yang dihadapi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yakni akses pendanaan dan minimnya penguasaan platform digital.
Advertisement
Bicara soal platform digital, pemerintah saya kira tidak boleh lelah untuk mengedukasi kepada pelaku UMKM. Karena penguasaan platform digital di era saat ini dan yang akan datang menjadi sebuah keniscayaan. Karena itu, perlu ada sinergi yang kuat antara e-commerce selaku pelaku platform digital dengan UMKM dalam upaya merevitalisasi kelangsungan bisnis usaha kecil.
Sinergi ini menjadi solusi tepat dan cepat agar bisnis UMKM cepat terangkat dan berdaya saing tinggi. UMKM Indonesia harus diselamatkan. Karena dari data Kementerian Koperasi dan UMKM, 99 persen bisnis di Indonesia dari UMKM yang ada 64 juta unit dan menyerap 97% tenaga kerja. Bandingkan dengan industri raksasa yang hanya menyerap 3% tenaga kerja saja.
Fakta yang ada di lapangan, mayoritas pelaku UMKM secara usia memang sudah kategori tua. Sehingga kecenderungannya mereka skeptis dengan perkembangan teknologi. Ini jadi kendala tersendiri bagi pengembangan UMKM.
Hasil survei Bank Indonesia, saat pandemi dulu, dari sekian juta UMKM, hanya 12 persen saja yang berkembang. Dan rata-rata karena mereka cepat adaptasi memanfaatkan platform digital.
Karena itu sekali lagi, di zaman modern ini, UMKM segera bersinergi dengan e-commerce. Sektor e-commerce dapat mengembangkan layanan yang sesuai untuk meningkatkan digitalisasi UMKM.
Melalui e-commerce jangkauan layanan UMKM menjadi jauh lebih luas, pasar semakin terbuka. Tidak mudah memang untuk memberikan pemahaman kepada pelaku UMKM soal hal ini. Tapi tidak mudah bukan berarti tidak mungkin. Perlu pendekatan yang terus menerus agar pelaku UMKM kian sadar akan pentingnya bersinergi dengan platform digital.
Saya yakin, jika UMKM berkembang, rakyat semakin sejahtera dan menjadi kekuatan ekonomi baru. UMKM berdaya membuat negeri ini berdaulat secara ekonomi dan kian terhormat di kancah global. (*)
***
*) Oleh : Dr. Imam Muhajirin Elfahmi, SH., S.Pd., MM., Jaringan Indonesia Berdaya, Penerima Anugerah Insan Pancasila 2024 dan Penerima Anugerah Times Indonesia Kategori Inspiring Person of the Year 2024.
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |