Muhammad Ali Jinnah Sebagai Motor Peradaban Islam

TIMESINDONESIA, MALANG – Muhammad Ali Jinnah lahir pada tanggal 25 Desember 1876 di Karachi dari keluarga seorang saudagar. Sejak kecil, Jinnah dikenal sebagai anak yang cerdas, yang mendorong teman ayahnya yang berkebangsaan Inggris untuk menyarankan agar Jinnah melanjutkan pendidikannya di Inggris. Pada usia 16 tahun, ia berangkat ke Inggris dan kembali ke India pada tahun 1896.
Pakistan didirikan pada tanggal 14 Agustus 1947, sebagai salah satu upaya umat Islam Pakistan dalam mendirikan sebuah negara berdasarkan ideologi ajaran Islam. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengkaji Islam dan tokoh-tokoh yang telah memberikan kontribusi bagi Pakistan. Negara Pakistan dan pendiriannya sebagai negara yang berlandaskan ideologi Islam dalam pemerintahannya, awal mula Islam masuk dan diterima oleh masyarakat Pakistan dan beberapa tokoh yang memiliki peran penting dalam keberlangsungan Negara Pakistan sebagai negara Islam. Tokoh-tokoh tersebut antara lain Sayyid Ahmad Khan, Muhammad Iqbal, Muhammad Ali Jinnah dan Fazlur Rahman..
Advertisement
Namun, pengalaman politik dan kekecewaannya terhadap Kongres Nasional India mengubah pandangan Jinnah. Ia menyadari bahwa kepentingan umat Islam tidak dapat dijamin melalui perundingan dalam kerangka India yang bersatu, tetapi hanya bisa dicapai melalui pembentukan negara yang terpisah. Pada rapat tahunan Liga Muslim di Lahore tahun 1940, Jinnah mulai mendorong pembentukan negara Islam yang terpisah, yang kemudian dikenal sebagai Pakistan. Jinnah menekankan bahwa negara ini akan dikuasai oleh umat Islam, tetapi tetap menghargai peran non-Muslim dalam pemerintahan.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Dukungan umat Islam India terhadap ide Jinnah terlihat jelas pada pemilihan 1946, di mana Liga Muslim memenangkan banyak daerah yang nantinya akan menjadi bagian dari Pakistan. Pada tahun 1947, Inggris memutuskan untuk menyerahkan kedaulatan kepada dua dewan konstitusi, satu untuk Pakistan dan satu untuk India. Pada 14 Agustus 1947, konstitusi Pakistan diresmikan dan pada 15 Agustus 1947, Pakistan lahir sebagai negara Islam merdeka dengan Jinnah sebagai Gubernur Jenderal pertama.
Muhammad Ali Jinnah merupakan salah satu orang yang berpengaruh terhadap berdirinya negara Pakistan. Muhammad Ali Jinnah lahir pada 25 Desember 1876 M. profesi Muhammad Ali Jinnah adalah seorang pengacara yang kemudian bergabung dalam dunia politik, Muhammad Ali Jinnah memimpin Liga Muslim yang memperjuangkan tanah kaum Muslimin pada 23 Maret 1940 yang bertempat di British India, Muhammad Ali Jinnah juga merupakan gubernur pertama di Pakistan. Liga Muslim yang dipimpin Muhammad Ali Jinnah berpendapat bahwa Muslim adalah bangsa yang berbeda dan menuntut pemisahan India. Dengan demikian, Liga Muslim memperjuangkan Gerakan Pakistan dan tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat untuk mengumpulkan dukungan bagi Pakistan. Selama perjuangan untuk Pakistan, penduduk Muslim dimobilisasi secara besar-besaran untuk tujuan Islam dan untuk itu Muhammad Ali Jinnah mencoba untuk memenangkan Ulama dan Mashaikh. Inilah momen ketika Liga Ulama pro-Muslim mendukung gerakan Liga Muslim dengan janji bahwa Pakistan akan menjadi Negara Islam. Muhammad Ali Jinnah sangat percaya bahwa struktur politik dan konstitusional Pakistan harus didasarkan pada Islam. Dalam pidatonya yang disiarkan kepada rakyat AS pada Februari 1948, ia menyatakan bahwa Konstitusi Pakistan “akan menjadi tipe demokratis, yang mewujudkan prinsip-prinsip esensial Islam.” Menjelaskan hubungan antara Islam dan demokrasi Muhammad Ali Jinnah mengklarifikasi bahwa “Islam dan idealismenya telah mengajarkan kita demokrasi.” Dalam sesi Lukhnow Liga Muslim Seluruh India pada tahun 1916, ia mengatakan bahwa “Tidak ada orang di dunia ini, yang sangat demokratis, bahkan dalam agama mereka, selain orang Muslim”. Ia percaya bahwa demokrasi adalah karakteristik paling menonjol dari masyarakat Muslim.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*) Penulis: Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |