Membangun Persatuan dan Kemajuan Pasca Pilkada 2024

TIMESINDONESIA, MALANG – Pilkada 2024 telah usai, dan hasilnya akan sangat menentukan arah kebijakan serta kepemimpinan di daerah. Proses pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) seringkali melibatkan perbedaan pendapat yang cukup signifikan.
Namun, setelah proses tersebut selesai, harapan besar muncul agar para pemimpin terpilih dapat membawa perubahan positif dan memenuhi janji-janji politik mereka.
Advertisement
Selain itu, penting bagi kita untuk mengedepankan sikap positif dan mendukung proses demokrasi. Dukungan ini sangat penting agar masyarakat dapat semakin maju dan sejahtera melalui program-program yang dicanangkan untuk menghadapi tantangan pembangunan.
Hal lain yang tak kalah penting adalah menjaga persatuan dan kesatuan. Perbedaan pilihan yang terjadi selama masa kampanye atau pemilu jangan sampai menjadi penghalang untuk bekerja sama demi kemajuan daerah.
Pemimpin yang terpilih harus bisa amanah dan menjadi pemersatu, sementara masyarakat juga perlu menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi dengan saling menghargai perbedaan.
Pilkada adalah ajang bagi masyarakat untuk menyuarakan pilihan mereka. Namun, begitu hasil telah ditetapkan, dukungan terhadap pemimpin yang terpilih sangat penting agar mereka bisa fokus menjalankan tugas dan tanggung jawabnya melalui program-program yang bermanfaat bagi masyarakat.
Sebagai warga negara, kita juga harus siap berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang kondusif, mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
Dengan menerima hasil Pilkada secara legowo, kita menghargai suara rakyat. Pilkada adalah bentuk nyata partisipasi politik masyarakat, di mana suara rakyat menjadi penentu siapa yang akan memimpin dan mengambil keputusan penting untuk masa depan daerah. Oleh karena itu, hasil Pilkada, apapun itu, harus dihormati oleh semua pihak: para kandidat, pendukungnya, dan masyarakat secara umum.
Menghargai suara rakyat berarti menerima dengan lapang dada hasil yang ada, meskipun itu tidak sesuai dengan pilihan pribadi. Ini juga berarti mendukung pemimpin terpilih agar mereka bisa menjalankan amanah dengan baik demi kesejahteraan bersama.
Dalam konteks ini, bukan hanya sekadar mengakui hasil, tetapi juga bekerja sama untuk menciptakan suasana yang inklusif dan produktif dalam membangun daerah.
Demokrasi yang sehat tidak hanya tercermin dalam proses pemilihan, tetapi juga dalam sikap saling menghargai dan bekerja bersama pasca-pemilu. Dengan demikian, suara rakyat benar-benar dihargai dan memberikan dampak positif untuk kemajuan bersama. (*)
***
*) Oleh : Moh. Farhan Aziz, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DPD LIRA Kota Malang.
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |