Kopi TIMES

Selamat Datang Tahun 2025

Rabu, 01 Januari 2025 - 16:56 | 29.57k
Dr. Apriyan D Rakhmat, M.Env, Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik, Universitas Islam Riau, Pekanbaru.
Dr. Apriyan D Rakhmat, M.Env, Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik, Universitas Islam Riau, Pekanbaru.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, RIAU – Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Begitulah adanya di dunia fana ini, dimana semuanya ada titik pertemuan, yang kesemuanya akan berakhir dari kehidupan dunia menuju kematian, untuk berlanjut lagi ke kehidupan berikutnya hingga endingnya di terminal akhir, surga atau neraka. Kekal abadi selamanya yang tiada akan ada lagi akhirnya. 

Berbeda halnya dengan alam dunia, yang serba relatif, kerapuhan, sementara dan penuh ketidak pastian. Bahkan sebagian pakar menyebutnya kita sekarang menuju era yang penuh ketidakpastian (uncertanity era) yang sukar diprediksi dan diduga, walaupun semuanya menginginkan masa depan yang lebih baik, berkualitas, menggembirakan dan membahagiakan, secara individu, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dan akhirnya kehidupan yang membahagiakan di jagad raya secara global. 

Advertisement

Kita mendambakan masa depan yang lebih menyejukkan, damai, sejahtera dan membahagiakan sebagaimana dalam Laporan Brundtland yang ditandatangani  dan disepakati oleh ratusan perwakilan negara (termasuk Indonesia), lembaga swadaya masyarakat dan akademisi pada tahun 1987 dengan dibentuknya secara resmi Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan (World Commission on Environment and Development) oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Dengan menghasilkan satu dokumen yang dikenal dengan Our Common Future  atau Masa Depan Kita Bersama dan Agenda 21 yang begitu populer hingga kini. Suatu pendekatan baru untuk menyeimbangkan antara perkembangan ekonomi dengan pelestarian lingkungan hidup melalui konsep yang dikenal dengan istilah pembangunan berkelanjutan (sustainable developement). 

Tidak dapat dicegah oleh siapapun, waktu akan terus mengalir tanpa henti, hari berganti bulan, bulan berganti tahun, dan dalam hitungan jam dan menit kita semua akan meninggalkan tahun 2024 yang penuh kenangan, nostalgia dan catatan. Ada dengan catatan hitam, merah, kelabu, putih dan juga ada yang penuh warna dan aroma, sesuai dengan yang dirasakan dan didapatkan selama tahun 2024.

Masing-masing ada pengalaman tersendiri yang berbeda satu dengan yang lainya. Ada yang meninggalkan catatan tahunan  yang menyejukkan dan menggembirakan. Namun, ada juga yang meninggalkan luka mendalam, kenangan pahit dan menyakitkan. Atau ada juga perpaduan antara menggembirakan, menyenangkan berkelindan dengan kesedihan, keperihan dan kapahitan hidup yang datang silih berganti, dan ini yang jamaknya dialami manusia secara normal dalam kehidupan dunia. 

Beruntunglah individu yang dapat menerima catatan dan takdir yang ditetapkan Illahi yang telah kita jalankan selama tahun 2024. Mari kita melangkah ke depan dan kita sambut tahun baru 2025 dengan penuh harapan, cinta kasih, kedamaian, semangat yang tinggi dan penuh kegairahan. 

Bagaimanapun hidup akan terus dilanjutkan dan tidak bisa lari dari kenyataan, selagi perjanjian dengan khalik belum lagi final dengan dicabutnya nyawa oleh malaikat pencabut nyawa tanpa basa-basi dan pamrih, bekerja sesuai SOP yang telah ditetapkan, tanpa bisa dimajukan atau dimundurkan walaupun satu detik atau bergeser satu inci.

Refleksi dan Harapan

Sebagaimana telah disingung diatas, bahwasanya dalam meninggalkan tahun 2024 serta memasuki tahun 2025 dengan penuh rasa syukur, suka-cita dan harapan tinggi. Sehubungan dengan itu, kita semua perlu untuk melakukan refleksi dan intropeksi diri atas pencapaian prestasi yang telah ditorehkan pada tahun 2024. 

Pergantian tahun dapat dijadikan momen untuk pembaharuan diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara ke arah yang lebih baik, dalam segenap aspek kehidupan manusia, baik dari aspek kuantitas maupun kualitas. 

Pencapaian yang kurang baik dan diluar harapan dan target dapat dijadikan pemicu untuk merencanakan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Bagi yang sudah mencapai target dan misi yang telah ditetapkan, dapat untuk dipertahankan pencapaiannya, dan kalau boleh dipertingkatkan lagi di tahun 2025 yang penuh tantangan dan ketidakpastian.

Refleksi dan intropeksi terhadap pencapaian adalah suatu hal yang wajar, lumrah dan mesti dilakukan untuk proses kehidupan yang berjalan normal dan berkualitas. Tanpa adanya refleksi dan intropeksi diri maka tidak akan diperoleh suatu pencapaian prestasi yang hakiki, karena hanya menduga, meraba dan memprakirakan sesuatu yang tidak jelas dan tidak ada dasarnya, yang kesemuanya akan berujung kepada ketidakpastian, kekecewaan, dan kepalsuan, karena tidak ada alat pengukur dan indikator yang bisa diterima akal sehat dan diakui mayoritas masyarakat. 

Oleh karena itu, di dalam sistem  kehidupan bernegara atau dalam dunia korporasi, atau dalam bidang apapun selalu diadakan refleksi dan intropeksi secara berkala, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. 

Refleksi tahunan juga menjadi suatu tradisi dan kebiasaan yang sudah melekat, untuk melangkah satu tahun ke depan. Seperti sering dilakukan diskusi refleksi ekonomi Indonesia tahun 2024. Refleksi keadaan sumberdaya alam dan lingkungan Indonesia tahun 2024. Refleksi dan dinamika  sosial-politik Indonesia tahun 2024, dan seterusnya.

Dalam konteks bernegara dan berbangsa, pemerintahan baru periode 2024-2029  dengan kekuasaan berada dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) dengan nakhoda Prabowo-Gibran yang baru berumur lebih kurang dua bulan, juga tentu kita berharap penuh agar duet ideal, senior dan yunior dengan segala kelebihan kekurangannya,  dapat untuk menjembatani dan mengarahkan NKRI untuk menggapai  dan meraih Indonesia Emas 2045. 

Mari bersama-sama kita dukung pemerintahan baru, supaya dapat bekerja dengan lebih sungguh-sungguh dalam rangka menyejahterakan rakyat Indonesia, mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, memajukan Indonesia, dan ikut serta secara aktif dikancah internasional dalam memajukan kemanusian yang adil dan beradab, sebagaimana tertuang di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. 

Suatu dasar filosofis  yang telah ditancapkan dengan kokoh oleh para pendiri bangsa (founding father), yang wajib kita realisasikan sebagai generasi penerus bangsa, tanpa pamrih, penuh dedikasi dan ketulusan. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh para pendahulu kita, dengan mengorbankan harta, benda dan jiwa raga mereka. 

Selamat menyambut tahun baru 2025 dengan penuh harapan, riang gembira, suka cita dan optimis. (*)

***

*) Oleh : Dr. Apriyan D Rakhmat, M.Env, Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik, Universitas Islam Riau, Pekanbaru.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

*) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES