Inspirasi Nisfu Syaban: Langkah-Langkah Untuk Mencapai Ketaqwaan

TIMESINDONESIA, MALANG – Salah satu keutamaan bulan Syaban terletak pada pertengahan bulannya, yaitu tanggal 15 Syaban. Umat muslim biasa menyebutnya dengan Nisfu Syaban atau malam Nisfu Syaban.
Lantas, apa itu Nisfu Syaban? Nisfu Syaban merupakan momen yang banyak dinanti bagi umat muslim. Pasalnya Nisfu Syaban dikatakan sebagai salah satu malam mulia yang dipenuhi dengan keberkahan. Oleh karena itu, banyak umat muslim yang mengisi waktu tersebut dengan melakukan amalan salih. Lalu apa sebenarnya Nisfu Syaban?
Advertisement
Secara etimologi Nisfu Syaban merupakan gabungan dari dua kata yaitu nisfu dan Syaban. Nisfu artinya setengah, sementara Syaban mempunyai arti bulan Syaban. Sedangkan secara terminologi Nisfu Syaban adalah pertengahan bulan yang jatuh pada tanggal 15 bulan Syaban. Sementara itu, mengutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag) RI, dijelaskan bahwa Nisfu Syaban adalah malam dibukanya 300 pintu rahmat dan pintu ampunan oleh Allah SWT untuk manusia. Sebagaimna hadist nabi muhammad SAW Artinya: Wahai Muhammad, pada malam ini dibuka pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat, oleh karena itu, bangunlah dan dirikanlah salat, serta angkatlah kepalamu dan kedua tanganmu ke langit (Berdo'a).
Nisfu Syaban adalah salah satu momen istimewa dalam agama Islam yang jatuh pada pertengahan bulan Syaban, bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah. Dalam Islam, Nisfu Syaban memiliki keutamaan dan makna yang sangat penting bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Keutamaan Nisfu Syaban Nisfu Syaban adalah malam yang penuh berkah dan rahmat. Dalam Islam, malam ini diyakini sebagai malam di mana Allah SWT menetapkan takdir hamba-Nya untuk tahun yang akan datang. Rasulullah SAW juga memperbanyak ibadah pada malam ini, termasuk shalat, dzikir, dan doa. Salah satu keutamaan besar dari Nisfu Syaban adalah pengampunan Allah SWT.
Di malam ini, Allah membuka pintu maaf-Nya bagi hamba-Nya yang bertaubat dan memohon ampun. Oleh karena itu, banyak umat Islam yang memanfaatkan malam Nisfu Syaban untuk melakukan ibadah dan memperbanyak doa memohon ampunan.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Makna Nisfu Syaban Nisfu Syaban juga memiliki makna yang dalam dalam kehidupan seorang muslim. Momentum ini mengingatkan kita akan pentingnya introspeksi diri dan perbaikan. Dengan mendekati malam Nisfu Syaban, umat Islam diingatkan untuk merenungkan amalan-amalan mereka selama setahun terakhir dan memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
Selain itu, Nisfu Syaban juga menjadi waktu yang tepat untuk memperdalam hubungan dengan Allah SWT. Melalui ibadah dan doa pada malam ini, umat Islam dapat merasakan kedekatan spiritual dengan Sang Pencipta. Ini adalah waktu yang ideal untuk menyendiri, merenung, dan berkomunikasi dengan Allah SWT.
Implementasi Nisfu Syaban dalam Kehidupan Sehari-hari, Momen Nisfu Syaban tidak hanya tentang ibadah dan doa, tetapi juga tentang pengamalan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai umat Islam, penting bagi kita untuk menjadikan Nisfu Syaban sebagai momentum untuk melakukan introspeksi, memperbaiki diri, dan memperdalam hubungan dengan Allah SWT.
Salah satu cara untuk mengimplementasikan makna Nisfu Syaban adalah dengan memperbanyak amalan baik dan meninggalkan perbuatan dosa. Kita dapat menggunakan momentum ini untuk melakukan amalan-amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, seperti bersedekah, membaca Al-Quran, dan memperbanyak dzikir.
Nisfu Syaban adalah moment istimewa dalam kalender Islam yang penuh dengan keutamaan dan makna. Melalui ibadah, doa, dan introspeksi, kita dapat merasakan keberkahan dan rahmat Allah SWT pada malam ini. Mari manfaatkan momentum ini untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Amalan di Malam Nifsu Syaban Sebagaimana berlaku umum, waktu-waktu mulia dalam Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah, termasuk di antaranya malam Nisfu Syaban. Dalam kitab Qalyûbî wa 'Umairah dijelaskan: "Disunnahkan menghidupkan malam hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha, dengan berdzikir dan shalat, khususnya shalat tasbih. Sekurang-kurangnya adalah mengerjakan shalat Isya berjamaah dan membulatkan tekad untuk shalat Subuh berjamaah. Amalan ini juga baik dilakukan di malam Nisfu Syaban, awal malam bulan Rajab, dan malam Jumat karena pada malam-malam tersebut doa dikabulkan." Berikut tiga amalan sunnah yang dianjurkan di malam Nifsu Syaban dilansir dari NU Online:
1. Memperbanyak Doa
Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء
Artinya, "(Rahmat) Allah swt turun ke bumi pada malam Nisfu Sya'ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan)." (HR al-Baihaqi).
2. Membaca Dua Kalimat Syahadat
Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia dan sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam Nisfu Syaban. Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi'nânul Qulûb Bidzikri 'Allâmil Ghuyûb mengatakan:
"Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, khususnya bulan Sya'ban dan malam pertengahannya."
3. Memperbanyak Istighfar
Keseharian manusia bergelimang dosa. Kendati begitu, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Maka dari itu, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam Nisfu Syaban.
Sayyid Muhammad bin Alawi dalam Ithmi'nânul Qulûb memaparkan, "Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Syaban dan malam pertengahannya". "Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadits. Pada bulan Syaban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan," sambung Sayyid Alawi.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*) Penulis: Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |