Kopi TIMES

Ber-'Tasyadud' Pada Diri Sendiri Dan Ber-'Tasamuh' Pada Orang Lain

Sabtu, 08 Februari 2025 - 11:42 | 39.85k
Thoriq Al Anshori, Dosen Fakultas Agama Islam, Sekretaris Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang (Unisma).
Thoriq Al Anshori, Dosen Fakultas Agama Islam, Sekretaris Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang (Unisma).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Manusia yang belajar agama secara komprehensif memungkinkan dia untuk memiliki prinsip hidup dalam menjalankan way of life, berlaku pula dalam setiap sendi kehidupan yang ia miliki. Lantas kemudian ia pula berlaku disiplin dalam menjalankan ritus keagamaan, dalam kata lain ia menjalankan ke-istiqomah-an dalam beribadah, baik wajib maupun sunnah sebagai perwujudan ke-kaffah-an manusia dalam memahami agamanya.

Istiqomah diibaratkan dalam maqolah-maqolah bahkan lebih baik dari seribu karomah, kemudian dikatakan pula bahwa entitas istiqomah sendiri adalah karomah, karomah dimaknai sebagai anugerah dari Allah, bentuk kemuliaan dari Allah. Disiplin dan tegas pada diri sendiri dalam menjalankan ibadah harus diimbangi dengan kesadaran penuh bahwa apa yang ia yakini adalah bukan cerminan kepada orang lain.

Advertisement

Tasyadud dimaknai dengan ‘memperketat’ atau berlaku disiplin, memahami semangat ber tasyadud harus berhati-hati dalam memandang orang lain di sekitarnya. Setiap orang berhak memilih pribadi mana dan bagaimana yang ia inginkan, namun bukan berarti perbedaan dari setiap individu mengakibatkan terwujudnya presepsi yang condong pada merendahkan tatkala menemui orang lain yang tidak sefaham atau tidak sepola dalam menjalankan ibadah.

Tasamuh dijelaskan memiliki makna murah hati atau lapang dada, memiliki keluasan pikiran dan toleransi. Sikap ini memunculkan adanya penghormatan kepada orang lain untuk melaksakan hak-haknya, dan juga mengakui adanya perbedaan terutama dalam beragama. Sikap tasamuh dalam menjalani hidup berdampingan dalam Masyarakat yang heterogen akan memunculkan rasa damai baik dalam sendiri maupun dalam lingkungan.

Berbagai ciri dari sikap tasamuh adalah diantaranya memiliki kelapangan hati, yakni mudah memaafkan kesalahan orang lain dan tidak mudah terpicu untuk memberikan presepsi kepada kejadian kejadian yang terjadi di sekitarnya. Selalu diliputi dalam perasangka baik, mendahulukan berpikir positif dan berusaha mencari sisi terbaik dalam memandang apapun. Tasamuh pula mengajarkan sikap untuk tidak merasa lebih baik dibandingkan dengan orang lain, bahwa setiap diri manusia memiliki kebaikan-kebaikan yang tidak perlu dibandingkan dengan pribadi orang lain.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Islam merupakan agama yang sangat menghormati perbedaan, dalam Batasan tertentu. Di dalam al Quran, penjelasan tentang tasamuh tertuang dalam surah Al Kafirun, dipahami bahwa islam sangat berlaku tasamuh atau toleran terhadap adanya perbedaan agama.

Begitu pula halnya tidak adanya paksaan dalam paksaan dalam memilih agama. Pehamaman tentang toleransi yang berdasarkan dalil di surah Al Kafirun mengisyaratkan pula bahwa diperlukan sikap tasamuh dalam memandang sesama muslim dalam berbagai urusan dalam sendi kehidupan baik urusan ibadah, sikap, gaya hidup dan lainnya. ‘Lisanul haal khoirun min lisaanul maqool’, memberi contoh tauladan terhadap sesama dalam bentuk sikap dan perilaku terkadang lebih baik daripada memberi nasihat atau memberi komentar. Cukuplah untuk bersikap baik tanpa berspekulasi untuk memberikan presepsi yang negatif terhadap perbedaan.

Berpegang teguh pada keimanan dan ketaqwaan, dan ber-tasyaddud dalam menjalankan kebaikan dan ke-istiqomah-an seraya tetap bersikap tasamuh dalam memandang sesama merupakan kunci kesejukan jiwa kepada diri sendiri dan orang lain. Disiplin dan tegas terhadap diri sendiri akan membentuk kekuatan jiwa, menanamkan disiplin dalam urusan ibadah akan berbuah keimanan dan ketaqwaan. Begitu halnya dengan Tasamuh mewujudkan jiwa sosial yang tinggi sehingga memiliki hubungan yang baik dengan sekitarnya, penting untuk ber-tasamuh karena akan berbalik kepada diri masing-masing dalam orang lain memandang.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Penulis: Thoriq Al Anshori, Dosen Fakultas Agama Islam, Sekretaris Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang (Unisma).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES