Kopi TIMES

Implikasi Total Manusia di Puasa Ramadan

Selasa, 04 Maret 2025 - 11:47 | 48.58k
Abdul Rohman, Mahasiswa Institut Agama Islam Al Ghuraba Jakarta.
Abdul Rohman, Mahasiswa Institut Agama Islam Al Ghuraba Jakarta.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Semarak bulan maret 2025, melalui keputusan pihak Kementrian Agama Islam bahwa puasa Ramadan tahun ini jatuh pada sabtu, 1 maret 2025. Antusias muslim di Indonesia khususnya terlihat jelas dengan tak cukup lagi masjid dan musala menampung jamaah, di mana seluruh muslim dari segala usia, melaksanakan shalat tarawih pada malam pertama Ramadan.

Persiapan menyambut Ramadan tak mau kalah, juga dilakukan oleh pihak mini market, mall, super market dan pasar, dengan mencoba menawarkan segala kebutuhan rumah tangga, dalam memenuhi acara buka puasa dan sahur masyarakat serta pada saat Lebaran nanti.

Advertisement

Puasa Ramadan adalah ibadah wajib bagi orang yang beriman yang telah lama dilakukan oleh umat muslim sebelum kamu, agar kamu bertaqwa, seperti dalam ayat Al Quran, surah Al Baqarah ayat 183.

Didalam Tafsir Al Wajiz tulisan Syaikh Prof. Dr. Wahbah Az Zuhaili, yang seorang pakar fiqih dan tafsir dari negeri Suriah, menjelaskan bahwa tentang ayat ini adalah, Wahai orang-orang yang beriman, Allah telah mewajibkan bagi kalian untuk berpuasa dengan menahan syahwat perut dan farji (kemaluan) dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan ikhlas.

Sebagaimana Dia mewajibkannya atas umat-umat terdahulu, supaya kalian terhindar dari neraka dan mendapatkan ridha Tuhan, serta bisa menyucikan diri dari akhlak yang buruk.

Dengan demikian penekanan ayat ini adalah, hukumnya wajib dilakukan oleh seorang muslim dan bertujuan agar kita menjadi takwa. Adapun pengertian takwa adalah sikap dan perilaku seorang muslim dengan mengakui Allah, mematuhi perintahnya dan meninggalkan larangannya.

Pertanyaan timbul, implikasi apa dari seorang muslim jika melaksanakan puasa Ramadan yang dilakukan tiap tahun. Tentu kita mesti memahami jika setiap hal yang kita lakukan itu mesti mengandung manfaat dan tujuan.

Implikasi Ekonomi, Hukum, Sosial dan Jasmani

Kita mesti pahami juga apa itu manfaat, bahwa jika manusia melakukan puasa Ramadan maka akan memberikan manfaat dari perbuatan tersebut, diantaranya menjadi saleh dan mengikuti ajaran agama Islam, dengan demikian manfaat puasa Ramadan itu positif (baik).

Saleh perilaku dan positif inilah yang dibutuhkan saat ini, sehingga semoga puasa Ramadan kali ini menjadi momen sejarah manusia Indonesia agar memahami implikasi dari puasa Ramadan.

Pertama, pada sisi ekonomi, perilaku antusias dalam jiwa manusia terdorong oleh keinginan maju dan berkembang menjadi baik termasuk spiritual dan ekonomi. Ekonomi pada masyarakat berkembang maju, menjadi kuat serta baik, didalamnya ada ekonomi yang di topang, digerakan, dan stabil kuat karena berdagang (bisnis) dan bekerja.

Jiwa manusia yang berpuasa Ramadan adalah memahami puasa tak menghalangi manusia untuk melakukan aktivis seperti biasanya, seperti bekerja, berdagang, berbisnis dan belajar.

Dengan tetap bekerja maka mendapatkan imbalan gaji, pengusaha atau pebisnis tetap melakukan transaksi bisnisnya maka uang transaksi tetap normal.

Para pedagang tetap melakukan penjualan bahkan menambah barang jualan karena kebutuhan konsumtif masyarakat yang meningkat saat Ramadan maka keuangan akan naik, kesemua itu menjadikan roda ekonomi berputar pesat.

Kedua, pada sisi hukum, seperti kita tahu pemberitaan yang lagi viral yaitu perihal korupsi, dengan nilai korupsi yang sangat bombastis. Belum lagi permasalahan dilingkungan, tawuran warga, pencurian motor, judi online atau apapun yang kaitannya dengan hukum masih menjadi momok penyakit dimasyarakat.

Dengan memahami intisari puasa Ramadan bahwa nilai jujur dalam berpuasa Ramadan karena jika kita tak puasa hanya Allah yang tahu, begitu juga jika kita berpuasa hanya mendapat ganjaran dimata Allah itu pun hanya Allah yang menilai seberapa besar.

Maka puasa di harapkan manusia memahami bahwa hukum itu ada, apapun yang dilakukan melanggar hukum maka akan dapat dosa, dan termasuk dosa besar jika orang yang melakukan korupsi karena didalamnya mencuri uang negara.

Tawuran, mencuri motor, judi online dan kejahatan lain maka akan mendapat sangsi hukum untuk itu, inilah saatnya manusia kembali kepada Allah di momen puasa Ramadan kali ini.

Ketiga, pada sisi sosial, manusia dengan melakukan puasa Ramadan, merasakan rasa lapar dan haus serta menjadi sabar, hasil dari ini semua harus menjadi nilai positif dengan melakukan berbagi kepada orang lain yang merasakan kekurangan sehingga menjadi lapar dan haus.

Berbagi takjil (makanan dan minuman) pada saat buka dan menyediakan makan sahur, inilah wujud nyata manusia menjadi baik saat melaksanakan puasa Ramadan.

Keempat, Manusia yang terbiasa mengkonsumsi makan dan minum berlebih terutama yang mengandung makan dan minuman banyak pengawet, kimia dan gula maka akan menyebabkan beberapa masalah tubuh dan kesehatan.

Untuk itu puasa Ramadan hadir sebagai implikasi jasmani bagi manusia, dengan berpuasa maka kesehatan jasmani mempunyai manfaat yang besar sekali.

Istirahat yang diberikan kepada alat pencernaan tiap siang hari sebulan lamanya akan menambah tenaga. Seperti tanah lading yang dibiarkan beberapa lamanya, kesuburannya timbul kembali.

Istirahat bagi alat tubuh manusia menambah tenaga dan kekuatan. Makin baik kerja perut besar dan perut panjang, maka makin sehat tubuh. Nabi Muhammad, telah bersabda didalam Al Hadis yang artinya, berpuasalah, niscaya kamu sehat.

Manfaat lain bagi kesehatan jasmani ialah bahan-bahan cadangan dapat dipergunakan. Jadi seolah-olah selama puasa dilakukan pencucian gudang makanan. Bahan makanan yang kita makan, sering berlebihan.

Kelebihan itu disimpan di dalam jaringan lemak di bawah kulit, perut, sekitar jantung dan lain sebagainya. Kalau ditambah terus badan kita jadi gemuk, kalua terlalu gemuk dapat menjadi penyakit yang disebut obesitas atau adipositas.

Dengan puasa ada kesempatan bagi kita untuk menggunakan cadangan. Ini baik sekali, sebab kalua gudang makanan kita penuh, tidak dapat lagi memuat kelebihan makanan. Akibatnya beredarlah kelebihan makanan tersebut di dalam darah jadi penyakit.

Kalau kelebihan yang beredar gula terjadilah sakit gula (diabetes). Kalau kelebihan yang beredar lemak terjadilah penyakit hypercholesterolaemia, (Dr. R.H. Su'dan M.D., S.K.M, Al Quran dan panduan kesehatan masyarakat, 1997, hal 220).

Semoga masyarakat memahami sekali kontek puasa Ramadan sehingga permasalah bangsa, negara dan masyarakat menjadi hilang, sesuasi harapan kita semua dimasyarakat bahwa korupsi, kesenjangan ekonomi sosial serta permasalah hukum menjadi hilang.

Saat Indonesia menjadi negara harmonis antar sesama, antar umat beragama, hilang masalah korupsi dan criminal, karena Indonesia negara besar dan keinginan maju yang tinggi dengan jumlah penduduk yang banyak serta penuh dengan sumber alam yang melimpah.

Kesadaran sosial, ekonomi dan kesehatan jasmani juga jadi modal untuk itu mari kita gunakan puasa Ramadan kali ini sebagai momen spesial berarti tanpa harus menunggu puasa Ramadan tahun depan.

Mari kita semua yang menduduki posisi jabatan serta andil di masyarakat untuk mengajarkan bahwa puasa Ramadan ini sangat penting bagi manusia.

***

*) Oleh : Abdul Rohman, Mahasiswa Institut Agama Islam Al Ghuraba Jakarta.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES