Kopi TIMES

Pendidikan Holistic and Balanced: Solusi Wujudkan Generasi Muslim Masa Depan

Jumat, 14 Maret 2025 - 12:10 | 16.76k
Khairil Anwar, Mahasiswa Doktor Pendidikan Agama Islam Univerasitas Muhammadiyah Malang.
Khairil Anwar, Mahasiswa Doktor Pendidikan Agama Islam Univerasitas Muhammadiyah Malang.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Perkembangan pendidikan di era society 5.0 membawa perubahan terhadap sistem pendidikan saat ini, dimana pendidikan di era society 5.0 diharapkan dapat membangun dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia unggul dan berkarakter. Namun perubahan dan tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini berdampak terhadap peradaban dunia, lingkungan sosial dan keluarga. Menghadapi perubahan tersebut dibutuhkan pendidikan yang dapat membentuk kematangan spiritual, emosi, ketajaman fikir dan skills. Akan tetapi tidak semua lembaga pendidikan mampu menghantarkan siswa menjadi pribadi yang tunduk, patuh terhadap ajaran Islam dan mampu menghadapi tantangan zaman.

Di negara-negara Barat pendidikan cenderung sekuler sehingga mencetak generasi yang cerdas dan berdaya kreatifitas tinggi akan tetapi lemah dalam sandaran vertical (spritual) sehingga cenderung materialistic dan individualis. Di satu sisi, pendidikan di mayoritas negara muslim masih cenderung dogmatis dan konservatif, sehingga mencetak siswa yang kurang kompeten, kreatif, kurang percaya diri dan tidak mampu bersaing di berbagai bidang kehidupan. Selain itu problem ketertinggalan pembelajaran (learning loss) dan krisis pembelajaran (learning crisis) juga menjadi kendala dalam pendidikan saat ini.

Advertisement

Kemendikbutristek mendukung satuan pendidikan melakukan pengembangan kurikulum dengan prinsip diversifikasi, artinya penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran. Lima prinsip pemulihan pembelajaran yaitu pembelajaran harus dirancang dengan memperhatikan tahap perkembangan, membangun pola pikir siswa, membangun perkembangan kompetensi dan karakter siswa, menerapkan pembelajaran yang relevan, dan pembelajaran yang berorientasi pada masa depan.

Permasalahan di atas menjadi tugas berat bagi lembaga pendidikan Islam untuk merumuskan konsep pendidikan yang dapat menjawab berbagai permasalahan terutama dalam menghadapi perubahan dan tantangan zaman. Melihat fenomena tersebut membuat Khairil Anwar, salah satu mahasiswa Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang mencoba mengkaji model pendidikan holistic and balanced yang dikembangkan Thursina IIBS Malang dalam mengembangkan seluruh potensi siswa secara maksimal dan seimbang baik aspek ruhiyah (spiritual, emosional, sosial, estetika) aqliyah (intelektual dan kreatifitas) dan jasadiyah (fisik).

Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) Malang merupakan lembaga pendidikan Islam berdiri sejak tahun 2014 dan sehingga sampai sekarang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Thursina IIBS menjadi sentral lembaga pendidikan Islam yang unggul dan berstandar international, sehingga menjadi rujukan bagi lembaga-lembaga pendidikan Islam lainnya dalam melakukan study banding.

Konsep pendidikan Thursina IIBS yang holistic (menyeluruh/maksimal) dan balanced (berimbang), menjadikan konsep ajaran Islam (al-Qur’an dan al-Hadits) sebagai fondasi utama dalam proses pendidikan serta memberikan upaya strategis dalam membangun generasi muslim yang kuat penghadapi perubahan dan tantangan zaman. Chief of Education Thusina IIBS Malang mengungkapkan bahwa dengan memperkuat sistem pendidikan holistic (menyeluruh) dan balanced (berimbang) dapat meningkatkan kualitas pendidikan Islam.

Hasil studi menunjukan bahwa pendidikan holistic and balanced yang diterapkan Thursina IIBS Malang dapat meningkatkan seluruh potensi siswa baik potensi ruhiyah, aqliyah dan jasadiyah.

Dalam mewujudkan siswa yang morally excellend (berkepribadian islami) Thursina IIBS menyediakan tiga program HBE yaitu;

1) Ibadah qalbiyah lisaniyah artinya kegiatan ini dalam rangka penguatan hati yang diimplementasikan melalui ibadah lisan seperti Dzikir pagi-sore, dzikir ba’da shalat, tilawah Quran;

2) Ibadah qalbiyah badaniyah artinya kegiatan ini dalam rangka penguatan hati yang diimplementasikan melalui ibdah lisan seperti Shalat lima waktu berjamaah, shalat-shalat sunnah (shalat malam, shalat duha dan lain-lain), puasa wajib dan sunah; dan

3) Ibadah khuluqiyah artinya kegiatan ini dalam rangka menguatkan karakter siswa seperti kegiatan-kegiatan sosial (pengobatan gratis, suntan masal, donor darah, pembagian daging korban, bakti sosial, penggalangan dana untuk korban bencana dalam dan luar negeri, mengajar TPQ, menjadi khotib dan imam shalat tarawih, pembagian ta’jil, dan lain-lain), kegiatan pengembangan diri (Thursina Students Association, the entrepreneur, smart cooking, scout leader, red crescent, the scientist dan the journalist), kegiatan harian siswa dalam membangkan potensi estetika (seni dan kemandirian) seperti Islamic Calligrafhy, House Keeping, Photography dan the Designer. Semua program yang telah Thursina IIBS sediakan itu dalam rangka mengembangkan potensi ruhiyah baik aspek spiritual, emosional, sosial dan estetika.

Dalam mewujudkan siswa yang internationally minded (berwawasan global) Thursina IIBS menyediakan tiga program yaitu;

1) ta’lim dan tadris seperti Dirasah Islamiyah, Dirasah Ulum, Bahasa Arab dan Inggris, Tahfid Al Quran, Tsafah wal Hadharah (wawasan dan peradaban);

2) halaqah dan kajian seperti Kajian Tazkiyatun Nafs, Kajian Fajar, Halaqah Ta’dib dan Qiraatul Hadis; dan

3) Seminar dan Tablig Akbar tentang pendidikan, tokoh dan peradaban Islam, hari-hari besar Islam dan lain sebagainya. Ketiga program yang di atas dalam rangka mengembangkan potensi aqliyah yaitu aspek intelektual dan kreatifitas.

Dalam mewujudkan siswa yang being an inspiring leader (berjiwa kepemimpinan) Thursina IIBS menyediakan tiga program yaitu;

1) riyadah, kegiatan ini meliputi kegiatan olahraga seperti senam, futsal, bola, bakset, skateboard, panjat tebing, dan kegiatan enrichmend and club (swimming, horse riding, memanah, health care, wall climbing, taekwondo, dan fundraising for free Qur’anic education program and scholarship);

2) kemandirian artinya siswa dibimbing untuk melakukan segala sesuatu dengan baik dan benar seperti mencuci dan menyetrika pakaian, kebersihan dan kerapian diri, kamar asrama, tempat tidur dan lain sebagainya; dan

3) health education artinya Thursina IIBS memberikan layanan berupa control kesehatan siswa secara berskala baik perkembangan fisik, kesehatan siswa dan memberikan edukasi berupa seminar kesehatan. Semua kegiatan yang dilakukan Thursina IIBS dalam rangka mengembangkan potensi fisik. 

Dalam mengembangkan seluruh potensi siswa baik potensi spiritual, emosional, sosial, estetika, intelektual dan fisik Thursina IIBS menyediakan berbagai fasilitas yang lengkap dan memadai baik dari fasilitas belajar mengajar, layanan kesehatan, olahraga dan lain sebagainya. Selain itu juga dalam mengembakan minat dan bakat siswa Thursina IIBS menyediakan pelatih yang professional itu semua dilakukan dalam rangka mewujudkan lulusan yang morraly excellent, internationally minded and being an inspiring leader.

Penelitian ini memberikan bukti bahwa pendidikan holistic and balanced dapat menjadi salah satu solusi dalam mencetak generasi muslim yang berkepribadian Islami, berwawasan global dan berjiwa pemimpin. Pendidikan holistic and balanced ini juga akan berhasil manakala di dukung dengan SDM yang berkualitas dan frofesional, sarana prasarana yang lengkap dan memadai, kurikulum yang didesain sesuai kebutuhan zaman (kurikulum yang terintegrasi), manajemen dan pengelolaan keuangan yang baik. 

***

*) Khairil Anwar, Mahasiswa Doktor Pendidikan Agama Islam Univerasitas Muhammadiyah Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES