Kopi TIMES

Keutamaan Bulan Syawal

Senin, 21 April 2025 - 18:12 | 33.93k
Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Syawal disebut sebagai bulan kemenangan bagi umat Islam, setelah sebulan berpuasa, Syawal menjadi momentum menjaga ketakwaan. Bulan Syawal adalah bulan penuh berkah setelah Ramadan. Ramadan telah melatih umat Islam dalam mengendalikan hawa nafsu.

Bulan Syawal menjadi waktu untuk mempertahankan kebiasaan baik. Tetap menjaga ibadah wajib dan sunnah sangat dianjurkan. Shalat tepat waktu, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah harus terus dilakukan.

Advertisement

Umat Islam dianjurkan untuk terus meningkatkan ibadah Setelah menjalani ibadah puasa Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk melanjutkan dengan puasa Syawal selama enam hari. Keutamaan puasa Syawal menjadi salah satu alasan mengapa ibadah ini begitu istimewa, menawarkan ganjaran pahala yang luar biasa dari Allah SWT.

Dasar anjuran puasa Syawal terdapat dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Barang siapa berpuasa Ramadan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka itu seperti berpuasa setahun penuh.” Keutamaan puasa Syawal terletak pada nilai pahalanya yang setara dengan puasa wajib selama setahun, yakni 360 hari, karena setiap kebaikan dilipatgandakan minimal sepuluh kali lipat. Adapun tata cara pelaksanaannya, sebagai berikut:

1. Dilakukan Setelah Idul Fitri

Puasa Syawal dimulai setelah 1 Syawal, yaitu Hari Raya Idulfitri. Karena itu, puasa ini bisa dimulai dari tanggal 2 Syawal.

2. Tidak Harus Berturut-turut

Puasa enam hari ini boleh dilakukan secara berturut-turut maupun terpisah sepanjang bulan Syawal.

3. Niat Puasa

Niat puasa Syawal bisa dilafalkan di malam hari atau sebelum tergelincir matahari (jika belum makan/minum). Contoh niat: “Nawaitu shauma ghodin ‘an sittatin min syawwal sunnatan lillahi ta’ala.”

4. Mengqadha Puasa Ramadan Terlebih Dahulu

Bagi yang memiliki utang puasa Ramadan, dianjurkan untuk mengqadha terlebih dahulu sebelum menjalankan puasa Syawal.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Puasa Syawal tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan karena fleksibilitas pelaksanaannya. Anda bisa melakukannya selama enam hari berturut-turut mulai tanggal 2 Syawal atau secara terpisah sepanjang bulan Syawal.

Selain pahala, ibadah ini juga melatih kedisiplinan spiritual dan menjaga semangat ibadah pasca-Ramadan. Ini adalah kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan sunnah yang ringan namun penuh berkah.

Dengan memahami keutamaan puasa Syawal, umat Islam dapat memanfaatkan bulan Syawal untuk meraih keberkahan tambahan. Ibadah ini tidak hanya memperkaya jiwa, tetapi juga menjadi bukti cinta kepada Rasulullah SAW dengan mengikuti sunnahnya.

Ramadhan sudah berlalu, bukan berarti meninggalkan amalan dan ibadah yang sudah dilakukan sebelumnya. Justru sebaliknya, pada bulan Syawal dianjurkan untuk terus konsisten dan meningkatkan ibadah.

Idul fitri atau bulan Syawal identik dengan tradisi halal bihalal dan silaturahmi. Ini merupakan momen untuk mempererat ukhuwah Islamiyah. Rasulullah SAW mengajarkan pentingnya menjaga hubungan baik. Dengan silaturahmi, dosa-dosa diampuni dan rezeki dilapangkan.

Idul Fitri atau Syawal menjadi momen penting untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Setelah sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa, umat Islam merayakan kemenangannya dengan saling bermaaf-maafan. Tradisi halal bi halal ini menumbuhkan semangat persaudaraan dan menghapuskan kesalahpahaman yang mungkin terjadi selama setahun sebelumnya.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Islam mengajarkan kepada para pemeluknya untuk selalu mengedepankan persatuan dan kesatuan. Hal ini ditekankan dalam berbagai ayat Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad saw. Persatuan dan kesatuan sangatlah penting bagi umat Islam karena dapat memperkuat mereka dalam menghadapi berbagai tantangan dan rintangan.  

Dengan bersatu, umat Islam dapat saling membantu dan menguatkan satu sama lain. Mereka juga dapat lebih mudah mencapai tujuan bersama, baik dalam hal agama maupun duniawi. Persatuan dan kesatuan juga dapat menjaga perdamaian dan keharmonisan dalam masyarakat. ulan Syawal, khususnya perayaan Idul Fitri, menjadi momentum penting untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Hal ini tercermin dalam kegiatan silaturahmi, saling memaafkan, dan berbagi kebahagiaan, yang menjadi simbol persatuan Bhinneka Tunggal Ika.

Pertama, Persatuan dan Kesatuan: Perayaan Idul Fitri, yang jatuh di bulan Syawal, adalah waktu yang tepat untuk menguatkan rasa persatuan di antara masyarakat Indonesia, meskipun ada berbagai perbedaan.

Kedua, Silaturahmi: Aktivitas saling berkunjung, yang merupakan bagian dari perayaan Idul Fitri, mempererat hubungan sosial dan memperkuat ikatan antar individu dan komunitas.

Ketiga, Saling Memaafkan: Halal bi halal, yang biasanya dilakukan di bulan Syawal, merupakan ajaran Islam untuk saling memaafkan dan melupakan kesalahan yang telah terjadi, sehingga dapat mempererat hubungan.

Keempat, Bhinneka Tunggal Ika: Perayaan Idul Fitri yang meriah, di mana masyarakat dari berbagai latar belakang berkumpul dan berbagi kebahagiaan, menjadi cerminan dari semangat Bhinneka Tunggal Ika, yaitu persatuan dalam perbedaan.

Kelima, Momentum Persatuan: Bulan Syawal adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, serta mengupayakan untuk menjaga keberagaman Indonesia.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Penulis: Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES