Kopi TIMES

Jawa Tengah, Pilar Penting Indonesia Emas 2045

Sabtu, 03 Mei 2025 - 07:01 | 11.08k
Kholid Abdillah, Ketua DKW Garda Bangsa Jawa Tengah, Anggota Komisi A DPRD Jateng dari PKB.
Kholid Abdillah, Ketua DKW Garda Bangsa Jawa Tengah, Anggota Komisi A DPRD Jateng dari PKB.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAWA TENGAH – Indonesia masa depan adalah negeri dengan harapan dan kecakapan menangkap momentum. Indonesia masa depan membutuhkan dukungan dari segala potensi besar daerah dan sumber daya manusia-nya. Kita bisa melihat Jawa Tengah sebagai pilar menuju kemajuan Indonesia.

Jawa Tengah, sebagai provinsi dengan populasi terbesar kedua di Indonesia, memiliki peran strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang optimis, tantangan struktural yang kompleks, dan potensi sumber daya alam yang melimpah, Jawa Tengah berada di persimpangan antara peluang besar dan hambatan signifikan.

Advertisement

Menurut Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jawa Tengah, perekonomian provinsi ini diperkirakan tumbuh antara 4,8% hingga 5,6% pada tahun 2025. Dari data BI, perekonomian Jateng pada 2024 juga tetap tumbuh kuat sebesar 4,95 persen (year on year/yoy), meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar 4,97 persen (yoy). Sedangkan, dalam perbandingan dengan provinsi lain di Pulau Jawa maka pertumbuhan ekonomi di Jateng relatif lebih tinggi dibandingkan Banten (4,79 persen), DKI Jakarta (4,90 persen) dan Jawa Timur (4,93 persen). Pertumbuhan ini didorong oleh konsumsi rumah tangga, ekspor, dan investasi. Selain itu, sektor industri pengolahan menyumbang sekitar 30% dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Tengah, menunjukkan peran penting sektor ini dalam perekonomian daerah. 

Infrastruktur juga menjadi kekuatan utama Jawa Tengah. Proyek strategis nasional seperti Tol Trans Jawa, Pelabuhan Tanjung Emas, dan kawasan industri Kendal telah meningkatkan konektivitas dan daya saing wilayah. Pemerintah provinsi juga fokus pada sektor investasi, dengan pertumbuhan investasi yan    g signifikan dari 26% menjadi 33,1% pada periode yang sama. 

Selain itu, Jawa Tengah memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, energi terbarukan, dan ekonomi kreatif. Penerapan ekonomi sirkular dan pembangunan rendah karbon menjadi fokus dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Tantangan Menghadang

Meskipun memiliki potensi besar, Jawa Tengah menghadapi berbagai tantangan dalam mewujudkan perannya sebagai pilar penting Indonesia Emas 2045.

Pertama, ketimpangan pembangunan antarwilayah menjadi masalah utama. Wilayah utara dan pesisir cenderung lebih berkembang dibandingkan dengan wilayah selatan dan pedalaman. Hal ini menyebabkan disparitas dalam akses terhadap layanan dasar, infrastruktur, dan peluang ekonomi. 

Kedua, meskipun pertumbuhan ekonomi positif, angka kemiskinan dan pengangguran masih menjadi isu serius. Pada Maret 2024, angka kemiskinan di Jawa Tengah mencapai 10,47%, dan tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,13% pada Agustus 2023. Ketimpangan ekonomi dan sosial ini menghambat pencapaian pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Ketiga, transformasi digital dan kesiapan teknologi menjadi tantangan penting. Meskipun ada upaya untuk meningkatkan infrastruktur digital, masih terdapat kesenjangan dalam akses dan pemanfaatan teknologi, terutama di daerah terpencil. Hal ini membatasi potensi inovasi dan daya saing ekonomi daerah.

Strategi Menuju Indonesia Emas 2045

Untuk mengoptimalkan potensi dan mengatasi tantangan, diperlukan strategi pembangunan yang komprehensif dan inklusif.

Pertama, pemerataan pembangunan antarwilayah harus menjadi prioritas. Pemerintah perlu mengalokasikan sumber daya secara adil untuk meningkatkan infrastruktur, layanan dasar, dan peluang ekonomi di daerah-daerah tertinggal.

Kedua, penguatan sektor pendidikan dan pelatihan vokasional sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Program-program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan daya saing tenaga kerja.

Ketiga, akselerasi transformasi digital harus dilakukan dengan memperhatikan kesenjangan akses dan literasi teknologi. Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama dalam menyediakan infrastruktur digital yang merata dan program literasi digital bagi masyarakat.

Keempat, penerapan prinsip ekonomi sirkular dan pembangunan rendah karbon harus diintegrasikan dalam setiap kebijakan pembangunan. Hal ini tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru dalam sektor energi terbarukan dan industri hijau.

Jawa Tengah memiliki potensi besar untuk menjadi pilar penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mengatasi tantangan yang ada. Dengan strategi pembangunan yang tepat, Jawa Tengah dapat berkontribusi signifikan dalam pembangunan nasional yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing.

Kita bisa melihat Indonesia 2045 sebagai momentum penting kemajuan bangsa Indonesia. Indonesia disusun dari serpihan mimpi-mimpi besar yang dieksekusi dengan keberanian dan ketulusan. Sudah saatnya kita melihat Indonesia sebagai negara besar, dengan Jawa Tengah sebagai sentral kemajuan dengan segala keunikan serta potensi besarnya. 

***

*) Oleh: Kholid Abdillah: Ketua DKW Garda Bangsa Jawa Tengah, Anggota Komisi A DPRD Jawa Tengah dari PKB.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Munawir Aziz
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES