Kopi TIMES

Peran APBN Mewujudkan Pendidikan Bermutu

Sabtu, 10 Mei 2025 - 23:14 | 9.30k
Moh Fahrurrozi, Kepala Subbagian Umum Pelayanan Perbendaharaan Negara Sintang-Ditjen Perbendaharaan-Kemenkeu
Moh Fahrurrozi, Kepala Subbagian Umum Pelayanan Perbendaharaan Negara Sintang-Ditjen Perbendaharaan-Kemenkeu
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setiap tanggal 2 Mei, Bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa Ki Hajar Dewantara, pelopor pendidikan modern yang dikenal melalui semboyannya: “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.” Tanggal ini bertepatan dengan hari kelahiran beliau.

Mengacu pada tema Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025, yakni “Partisipasi Semesta Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua,” Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) dalam Upacara Hardiknas di Bogor (2/5), menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pihak—baik pemerintah maupun masyarakat—untuk mewujudkan tujuan dan fungsi pendidikan.

Advertisement

Tantangan Pendidikan di Indonesia

Dalam rangka mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, pembangunan sumber daya manusia (SDM)—khususnya dalam aspek pendidikan dan kesehatan—menjadi salah satu pilar utama.

Namun demikian, menciptakan pendidikan yang berkualitas bukanlah pekerjaan yang mudah. Berdasarkan data Statistik Kesejahteraan Tahun 2024 dan Statistik Pendidikan Tahun 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat sejumlah tantangan pendidikan di Indonesia. 

Di antaranya adalah rata-rata lama sekolah yang masih rendah, akses pendidikan yang belum merata—dengan 11,44% penduduk usia 15 tahun ke atas belum memiliki ijazah—hingga kesenjangan pendidikan antarwilayah, keterbatasan infrastruktur, dan kekurangan tenaga kependidikan.

Mengutip salah satu media nasional (4/5), Mendikdasmen menggarisbawahi tiga tantangan utama pendidikan ke depan: kesenjangan kualitas belajar antarwilayah, kondisi sarana dan prasarana sekolah yang masih banyak rusak sedang hingga berat, serta rendahnya kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia yang masih di bawah standar PISA.

Keberpihakan APBN terhadap Pendidikan

Sebagai wujud tanggung jawab dan komitmen terhadap peningkatan mutu pendidikan nasional, pemerintah terus mengalokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk sektor pendidikan.

Melansir Media Keuangan Kementerian Keuangan (10/4), meskipun pemerintah tengah melakukan efisiensi anggaran, alokasi untuk pendidikan tetap terjaga di angka 20%. Pada tahun 2025, anggaran pendidikan dialokasikan sebesar Rp724,3 triliun.

Dari total tersebut, Rp297,2 triliun digunakan untuk mendanai Program Indonesia Pintar (PIP) bagi 20,4 juta siswa, Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk 1,1 juta mahasiswa, serta Tunjangan Profesi Guru (TPG) non-PNS bagi 477,7 ribu guru.

Sementara itu, Rp347,09 triliun dialokasikan melalui skema Transfer ke Daerah (TKD) untuk membiayai BOS bagi 43,4 juta siswa, BOP PAUD bagi 6,1 juta peserta didik, TPG bagi 1,5 juta guru non-ASN daerah, serta Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Pendidikan untuk revitalisasi 14.690 sarana pendidikan dan 21 perpustakaan daerah.

Pemerintah juga menganggarkan Rp80 triliun untuk program beasiswa melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kemendikbudristek, Kemenag, serta untuk pendanaan riset pendidikan.

Terbaru, pada Maret 2025, pemerintah meluncurkan inovasi berupa percepatan penyaluran TPG bagi guru non-ASN daerah langsung ke rekening masing-masing guru, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan tenaga kependidikan.

Meskipun berbagai program telah digulirkan, peningkatan mutu pendidikan nasional agar sejajar dengan negara maju masih memerlukan upaya serius dan konsisten. 

Di antaranya, memastikan alokasi anggaran yang tepat sasaran, meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru melalui berbagai pelatihan dan pengembangan, mendorong peran swasta dalam mendukung kualitas pendidikan, serta penerapan kurikulum yang tepat dan berkelanjutan.

Dengan strategi, komitmen, dan kolaborasi semua pihak, diharapkan mutu pendidikan nasional terus meningkat. Sehingga, Visi Indonesia Emas 2045 untuk menjadi “Negara Nusantara yang Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan” dapat tercapai dengan gemilang.

***

*) Oleh : Moh Fahrurrozi, Kepala Subbagian Umum Pelayanan Perbendaharaan Negara Sintang-Ditjen Perbendaharaan-Kemenkeu.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES