Kopi TIMES

Haji Akbar Momentum Pertemuan Hari Arafah dan Hari Jum’at

Sabtu, 31 Mei 2025 - 12:57 | 73.49k
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Haji Akbar adalah istilah yang merujuk pada ibadah haji yang wukuf (berhenti) di Arafah bertepatan dengan hari Jumat. Dalam Islam, hari Jumat dianggap sebagai "sayyidul ayyam" atau penghulu segala hari, sehingga wukuf di Arafah pada hari Jumat dianggap sebagai momen yang istimewa dan penuh keutamaan. Haji Akbar adalah istilah yang digunakan ketika pelaksanaan wukuf di Arafah sebagai puncak ibadah haji dan bertepatan dengan hari Jumat.

Fenomena ini tergolong langka dan kerap dianggap sebagai momen istimewa. Haji Akbar berapa tahun sekali? Ini penjelasannya. Secara teknis, Haji Akbar bukan termasuk jenis ibadah haji yang memiliki perbedaan. Namun, hanya merujuk pada perpaduan antara dua hari besar dalam Islam, yakni hari Arafah dan hari Jumat, hingga disebut sebagai penghulu segala hari. Oleh karena itu umat Muslim menganggap kesempatan ini sebagai waktu yang mulia untuk menunaikan ibadah haji.

Advertisement

Pada tahun 2025 ini, wukuf di Arafah diperkirakan jatuh pada hari Jumat, 6 Juni, sehingga tahun 2025 disebut sebagai Haji Akbar. Hukum dan rukun pelaksanaannya sama dengan haji biasa pada tahun-tahun lain. Namun, jemaah kerap merasakan suasana spiritual yang luar biasa selama Haji Akbar.

Tidak sedikit umat Islam yang merasa lebih bersyukur dan terhormat dapat melaksanakan haji pada momen ini. Momentum Haji Akbar ini dianggap istimewa karena mempertemukan dua hari penting: hari Arafah dan hari Jumat. Haji Akbar menjanjikan pahala yang berlipat. Sejumlah riwayat menyebutkan setara dengan 70 kali ibadah haji biasa.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Menteri Agama, Nasaruddin Umar menyampaikan kabar gembira, bahwa tahun 2025 merupakan tahun haji akbar yang bertepatan dengan puncak haji pada 6 Juni 2025.

"Bersyukurlah Bapak Ibu sekalian, insya Allah tahun ini adalah haji akbar. Puncak haji kita pada tanggal 6 Juni 2025. Kita lebarannya sama, puasanya sama, kemudian juga haji akbarnya juga sama, haji akbar memiliki keutamaan yang luar biasa berdasarkan hadis Nabi.

"Haji akbar itu dalam hadis Nabi memiliki keutamaan 70 kali lebih utama dibandingkan haji biasa. Jadi kalau Bapak-Ibu haji tahun ini, sama dengan 70 kali haji," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Nasaruddin Umar juga menekankan pentingnya meraih haji mabrur, bukan sekadar makbul.

"Makbulnya haji ialah ketika seluruh rukun dan syarat dipenuhi, maka insya Allah hajinya makbul. Tapi yang kita inginkan lebih dari itu adalah mabrur. Haji mabrur itu tidak diukur pada saat pelaksanaan hajinya atau ketika kita masih di tanah suci, tapi diukur setelah kita pulang dari tanah suci. Tanda-tanda haji mabrur adalah akhlak yang semakin mulia, ibadah yang makin rajin, semakin jauh dari dosa, dan ibadah sosial yang semakin nyata.

"Haji mabrur itu insya Allah dalam hadis Bukhari Muslim tidak ada balasannya kecuali surga, hapus semua dosa-dosanya. Jadi nanti kita pulang dari tanah suci ke tanah air dalam keadaan bersih suci seperti bayi yang baru lahir. keberhasilan Indonesia dalam penyelenggaraan haji, sehingga mendapatkan penghargaan dari pemerintah Arab Saudi. Kita sangat bersyukur menjadi orang Indonesia. Setiap tahun kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah Saudi. Seperlima jamaah haji di dunia adalah dari Indonesia, terbesar di dunia, tetapi tingkat pelanggaran yang paling sedikit adalah jamaah haji Indonesia.

Perbedaan pandangan semakin memperkaya pemahaman terhadap makna Haji Akbar. Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’i cenderung melihat hari Arafah sebagai Haji Akbar. Sementara Imam Malik, ath-Thabari, dan Imam Bukhari berpendapat Hari Nahar adalah hari Haji Akbar. Dalam riwayat lain, Nabi Muhammad saw menyebut Hari Nahar sebagai Haji Akbar.

Ulama kontemporer seperti Quraish Shihab juga menegaskan bahwa setiap haji yang mencakup wukuf dan kurban bisa disebut Haji Akbar.  Keistimewaan Haji Akbar terletak pada pertemuan dua momentum besar dalam kalender Islam, yaitu hari Arafah dan hari Jumat, hingga dijuluki sayyidul ayyam (penghulu segala hari).

Saat wukuf di Arafah jatuh tepat pada hari Jumat, banyak ulama meyakini hal ini mempunyai keutamaan yang berlipat ganda. Momentum tersebut dianggap sebagai waktu mustajab untuk berdoa dan memohon ampunan. Dalam Al-Qur-an surah At-Taubah ayat 3 diterangkan:

وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗۗ فَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِۗ وَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ ۝٣

Artinya:"Suatu maklumat dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Jika kamu (kaum musyrik) bertobat, itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Berilah kabar ‘gembira’ (Nabi Muhammad) kepada orang-orang yang kufur (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,".

Pelaksanaan haji pada hari Jumat dapat dimaknai sebagai simbol perjumpaan besar umat manusia dengan Tuhannya. Hal ini termasuk momentum kepasrahan dan taubat dalam ibadah yang khusyuk. Hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad dan At-Tirmidzi dari Abu Hurairah RA turut memperkuat keistimewaan hari Jumat: "Sebaik-baik hari di mana matahari terbit adalah hari Jumat" Juga bertepatan dengan wahyu terakhir Rasulullah SAW, bertepatan dengan waktu haji wada' Rasulullah SAW, bertepatan dengan akan terjadinya hari kiamat (Jumat), bertepatan dengan hari dikumpulkannya seluruh umat manusia di Mahsyar, dan bertepatan dengan hari pengumpulan Allah SWT bagi ahli surga.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Penulis: Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES