Kopi TIMES

Model Pembelajaran Integratif Pendidikan Agama Islam dan Sains Biologi

Jumat, 18 Juli 2025 - 13:09 | 7.88k
Muna Hatija, Mahasiswa Program Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang.
Muna Hatija, Mahasiswa Program Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Perkembangan dunia semakin berpengaruh terhadap segala lini kehidupan manusia  termasuk  di   ranah  kependidikan.  Pendidikan  dituntut  untuk  mampu menjawab tantangan era digital yang harus senantiasa meng-upgrade kompetensi dan kapabilitas. Merujuk pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan  Nasional,  madrasah  merupakan  bagian  integral  dari  sistem  dan  tidak dapat dipisahkan darinya. Madrasah adalah lembaga pendidikan formal umum yang memiliki karakteristik keagamaan dan dikelola oleh Kementerian Agama. Aqidah Akhlak,  Ibadah,  Al-Quran  Hadits,  dan  History  budaya  Islam  merupakan  empat bidang  Ajaran  Islam  yang diajarkan  madrasah  sebagai  lembaga pendidikan  yang mengutamakan aspek keagamaan. Problematika Pendidikan Agama Islam dan Sains yang harus berjalan secara beriringan ini kemudian menjadi PR besar bagi semua stake holder di lembaga pendidikan.

Berbagai upaya dipersiapkan untuk menghadapi era society 5.0 nantinya. Pendidikan di Indonesia masih membutuhkan model pembelajaran yang efektif dan efisien, didasari bahwa perkembangan pendidikan masih stagnan dan terkesan abstrak, sehingga menjadi kesulitan-kesulitan dalam peningkatan intelektualitas dan nilai spiritual. Dalam kondisi faktual ini, beberapa madrasah berupaya dengan melakukan inovasi dalam penguatan materi keagamaan dalam proses pembelajarannya. Salah satu orientasi yang diambil adalah pengintegrasian Agama dan Sains, begitu halnya di Madrasah Aliyah Negeri Palopo. Madrasah ini mengadopsi model pembelajaran integrasi Agama dan Sains sebagai salah satu misi utamanya. Dengan demikian, setiap proses belajar pada Madrasah tersebut memiliki tanggung jawab untuk mencapai tingkat ketuntasan minimal dalam mata pelajaran Sains, sambil mengembangkan pemahaman yang integratif tentang hubungan  antara Sains  dan Agama.

Advertisement

Berdasarkan   observasi   awal   yang   telah   dilakukan,   model   pembelajaran Integratif Islam dan sains berupaya peningkatan nilai spiritual dan intelektual peserta didik   melalui   proses   pembelajaran   yangsesuai   dan   relevan   terhadap   kondisi lingkungan siswa di Madrasah Aliyah Negeri Palopo. Ini akan memudahkan mereka dalam menyimpan, menerima, juga menerapkan berbagai materi pembelajaran dalam kehidupan.  Pendidikan  Agama  Islam  disekolah/madrasah  mengutamakan  agama dalam proses pembelajarannya. Madrasah Aliyah Negeri Palopo menjadi satu dari berbagai madrasah yang melakukan integrasi pembelajaran  Pendidikan AgamaIslam dengan Sains pada peserta ddidik dalam proses pembelajaran. Penanaman nilai integrasi di Madrasah selain dilakukan para ruang kelas pada proses pembelajaran, penanaman nilai spiritual juga dilakukan di luar kelas. Bentuk penanaman nilai spiritual di luar kelas yaitu melalui kegiatan ekstrakurikuler.

Bentuk pembelajaran penggabungan pendidikan agama Islam juga Sains pada Madrasah Aliyah Negeri Palopo berupaya menerapkan berbagai model dan teori seperti Model Pembelajaran Integratif Robin Fogarty dan teori konstruktivistik. Teori ini  memiliki  implikasi  dalam  pengaplikasian  Pendidikan  Agama  dengan pembelajaran di madrasah yang berpengaruh pada pembelajaran umum, yang mencakup implementasi teoritis seperti fokus pembelajaran, bidang studi, bahan ajar, materi,  strategi,  dan  evaluasi  pembelajaran.  Sementara  itu,  implikasi  pedagogis praktis melibatkan peran guru sebagai pendidik dan siswa. Madrasah Aliyah Negeri Palopo berupaya memilih model belajar yang dapat mengintegrasikan antara pendidikan agama Islam dengan Sains dalam proses pembelajarannya. Salah satu bentuk dukungan atas upaya tersebut terlihat dari adanya e-Learning yang menjadi wujud dari pengintegrasian pendidikan Islam dengan Sains.

Perlu diyakini bahwa penguasaan integrasi Sains pada Agama, atau sebaliknya (integrasi Agama pada Sains), dapat membantu peserta didik menjadi profesional yang  religius.  Proses  ini  seharusnya  diawali  dengan  perancangan  kurikulum, kemudian pelaksanaan pembelajaran, menciptakan situasi sekolah yang mendukung, pemeriksaan juga faktor-faktor penyebab lainnya yang mendukung aplikasi ajaran agama pada keterampilan, keahlian, dan kemampuan mereka. Berdasarkan keyakinan ini, penelitian tentang rancangan integrasi agama pada sains dan sebaliknya menjadi sangat  mendesak  dan  relevan  untuk  dilakukan,  terutama  dengan  fokus  pada bagaimana merancang integrasi agama pada sains dan sebaliknya di lingkungan madrasah, sebagaimana dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri Palopo yang melaksanakan model integrative pembelajaran Agama dan Sains. Sebab itu, peneliti bermaksud memilih judul penenelitian “Model Pembelajaran Integratif Pendidikan Agama Islam dan Sains Biologi di Madrasah Aliyah Negeri Palopo”, mulai dari tujuan  penggunaan  model  pembelajaran,  bagaimana  impelmentasi  model pembelajaran serta dampak model pembelajaran integrative tersebut dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Sains.

Alasan Pengambilan Jenis/Metode Penelitian

Dalam  penelitian  ini  penulis  mencoba  menguraikan  paradigma  penelitian tentang model pembelajaran integratif Pendidikan Agama Islam dan Sains di Madrasah Aliyah Negeri Palopo dengan menggunakan Penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini mengimplementasikan pendekatan kualiatif yang deskriptif. Penelitian kualitatif menjadikan latar ilmiah menjadi tujuan dalam mengungkap fenomena yang terjadi melalui penggunaan berbagai macam model untuk mencapai hasil penelitian yang kredibel.  Paradigma penelitian  merupakan  pola pikir mengenai  keseluruhan proses   proporsiformat dan bahkan hasil penelitian merupakan definisi umum tentang paradigma sebuah penelitian. Paradigma penelitian ini berupa kerangka berpikir yang digunakan untuk memandang realita suatu permasalahan dan teori  ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh peneliti. Aktivitas dalam menemukan, menggali, sampai pada melahirkan sebuah teori maupun ilmu pengetahuan yang dapat dipertanggung jawabkan kebenaran ilmiahnya merupakan hal yang penting dilakukan dalam penelitian.

Proses dan Hasil Penelitian

Berikut   temuan   penelitian   yang   dilakukan   dan   pembahasan   yang   telah dijelaskan secara rinci pada bab penelitian sebagai berikut : 

1.    Dasar  pemikiran  yang  melatarbelakangi  penerapan  model  pembelajaran integratif Sains dan pendidikan agama Islam adalah keterkaitan seluruh aktivitas  siswa  khususnya  di  Madrasah  Aliyah  Negeri  Palopo  antara prinsip-prinsip  Sains  dan  pendidikan  agama  Islam.  Hal  ini  merupakan akibat dari persyaratan kurikulum serta semakin berkembangnya kesadaran di kalangan pendidik dan peserta didik bahwa semua mata pelajaran harus memasukkan nilai-nilai Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits. Sejarah Penerapan Model Pembelajaran Integratif Madrasah antara Ilmu Sains dan Pendidikan Agama Islam (PAI) yaitu sebagai berikut:

a.    Untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang hubungan antara sains dan agama. Nilai-nilai moral, spiritual, dan etika yang diajarkan dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat meningkatkan pandangan siswa terhadap kehidupan dan dunia. Di sisi lain, sains memberikan pengajaran yang terorganisir dan metodis tentang penciptaan dan fenomena alam. Kemudian untuk mewujudkan kemampuan berpikir kritis dan reflektif. Pembelajaran  yang  mengintegrasikan  PAI  dan  Sains  mendorong  siswa untuk berpikir kritis dalam memandang dunia. Mereka diajak untuk mempertanyakan fenomena alam, mencari penjelasan ilmiah yang sesuai dengan  keyakinan  agama,  serta  melihat  adanya  hubungan  antara  teori ilmiah dan ayat-ayat Al-Qur’an yang menggambarkan ciptaan Tuhan. Hal ini mendorong siswa untuk tidak hanya berpikir secara mekanistik, tetapi juga melihat kaitan spiritual dalam setiap aspek kehidupan.

b.    Untuk mengurangi Kesenjangan antara Ilmu Agama dan Ilmu Umum. Secara tradisional, di banyak sistem pendidikan, ada pemisahan yang jelas antara pendidikan agama dan pendidikan umum (termasuk sains). Hal ini dapat menciptakan kesan bahwa keduanya memiliki fokus dan tujuan yang sangat  berbeda.  Dengan  mengintegrasikan  PAI  dan  Sains,  siswa  tidak hanya mempelajari dua hal yang berbeda, tetapi dapat melihat bagaimana   keduanya  saling  berhubungan  dan  mendukung  satu  sama  lain  dalam membentuk kehidupan yang lebih baik, seimbang, dan harmonis.

2.  Madrasah Aliyah Negeri Palopo dinilai telah menerapkan model pembelajaran integratif   Pendidikan   Agama   Islam   dan   Sains   dengan   baik.   Temuan wawancara yang dilakukan dengan berbagai sumber selama proses penelitian memberikan informasi tersebut.  Islam dan sains memiliki tujuan yang sama, yaitu  meningkatkan  pengetahuan  tentang  alam  semesta  dan  bagaimana manusia menyesuaikan diri di dalamnya. Penerapan model pembelajaran integratif pada ilmu biologi dan pendidikan agama Islam di Madrasah Palopoyaitu sebagai berikut:

a.   Dengan melakukan pendekatan pengajaran bersama, di mana guru PAI dan guru Sains berkolaborasi untuk mengajarkan topik yang sama dari dua perspektif yang berbeda.

b. Dengan melaksanakan pembelajaran berbasis proyek dapat menjadi metode yang efektif untuk mengintegrasikan PAI dan Sains Biologi.

3. Efektivitas  pelaksanaan  model  pembelajaran  integratif  Pendidikan  Agama Islam  danSains  di  Madrasah  Aliyah  Negeri  Palopo  dapat  dilihat  dari bagaimana pemahaman peserta didik terhadap ilmu Agama dan ilmu Sains. Selain itu, dilihat dari manfaat-manfaat yang diperoleh dari model pembelajaran  integratif  tersebut.  Mengintegrasikan  pembelajaran  Agama Islam dan Sains memberikan manfaat yang besar bagi siswa.

Rekomendasi berdasarkan Hasil Penelitian

Adapun rekomendasi yang dapat disampaikan oleh peneliti sekaitan dengan penelitian yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut:

1. Kepada Madrasah Aliyah Negeri Palopo

Agar penyelenggaraan model integratif pendidikan Agama Islam dan sains dapat terlaksana dengan baik, Madrasah Aliyah Negeri Palopo perlu mengambil langkah-langkah tertentu. Madrasah perlu merancang kurikulum yang mengintegrasikan mata pelajaran Agama Islam dan sains secara menyeluruh. Kurikulum ini harus mencakup pembelajaran yang relevan, bermakna, dan saling melengkapi antara kedua bidang pengetahuan tersebut. Kemudian dengan memastikan kolaborasi antara guru mata pelajaran Agama Islam dan sains dalam mengintegrasikan pembelajaran. Madrasah dapat menyelenggarakan pertemuan reguler antara guru-guru tersebut untuk merencanakan dan mengevaluasi pembelajaran integratif, serta berbagi sumber daya dan pengalaman. Yang tidak kalah penting bahwa Madrasah harus terus mengkaji dan mengevaluasi implementasi model pembelajaran integratif ini. Dengan melakukan evaluasi secara teratur, sekolah dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari model ini, serta mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan

2. Kepada Tenaga Pendidik dan Kependidikan Madrasah Aliyah Negeri Palopo Para tenaga pendidik dan juga tenaga kependidikan dalam menyusun administrasi dan perangkat pembelajaran yang lengkap terkait dengan model pembelajaran  integratif  pendidikan  agama  islam  ini  agar  lebih  terarah. Perangkat  pembelajaran  memegang  peranan  yang  sangat  penting  dalam model pembelajaran integratif antara pendidikan Islam dan Sains. Perangkat pembelajaran yang baik dapat merancang pengalaman belajar yang holistik, menggabungkan konsep-konsep Agama Islam dan Sains secara bermakna. Melalui perangkat pembelajaran yang tepat, siswa dapat melihat keterkaitan antara    ilmu    pengetahuan    dan    agama    secara    langsung,    sehingga memperdalam     pemahaman     mereka     tentang     keduanya.     Perangkat pembelajaran  dapat  membantu  guru  dalam  mengintegrasikan  bahan  dan sumber belajar yang relevan dari kedua bidang, seperti ayat-ayat Al-Quran, hadis,  teks  Sains,  dan  penemuan  terbaru.  Dengan  cara  ini,  siswa  dapat mengakses   informasi   yang   kaya   dan   bervariasi   untuk   mendukung pemahaman  mereka.  perangkat pembelajaran  menjadi  landasan  penting dalam    mengimplementasikan    model    pembelajaran    integratif    antara  pendidikan Islam dan sains. Guru dapat membantu anak-anak memperoleh pemahaman  komprehensif  tentang  dunia  dan  agama  dengan  memberi mereka sumber belajar  yang tepat  untuk  membangun  lingkungan  belajar yang aman, menarik, dan bermakna.

3. Kepada Peneliti selanjutnya

Diharapkan bagi para sarjana di masa depan untuk melakukan kajian yang lebih mendalam dengan mencari sumber dan referensi tambahan yang relevan, antara lain terkait dengan model pembelajaran integratif Pendidikan Agama Islam dan Sains. Hal ini dimaksudkan agar menghasilkan karya yang lebih menyeluruh dan unggul dalam kemajuan pendidikan ilmu agama maupun pendidikan ilmu-ilmu lainnya.

***

*) Oleh: Muna Hatija, Mahasiswa Program Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES