Kuliner

Gugah Rasa Penasaran, Beri Nama Es Tanduran dan Es Kuburan

Minggu, 13 Desember 2015 - 09:07 | 135.48k
 SEGAR: Penampilan Es Tanduran dan Es Kuburan yang menggunakan bahan es puter ddan diber berbagai macam topping. (Foto: erni yohanita/ Batutimes)
SEGAR: Penampilan Es Tanduran dan Es Kuburan yang menggunakan bahan es puter ddan diber berbagai macam topping. (Foto: erni yohanita/ Batutimes)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATU – Banyak cara untuk berjualan es. Agar bisa masuk ke pasar dan langsung menarik perhatian, Nuril Efanti (28) membuat Es Tanduran (tanaman) dan Es Kuburan. Dengan nama aneh itu, jajanan yang dijajakan di Jalan Bukit Berbunga Sidomulyo Kota Batu itu dibanjiri pembeli. ”Stop Es Tanduran dan Es Kuburan Ada Di Sini,” begitu bunyi banner di depan outlet milik Nuril.

Es tanduran dan es kuburan merupakan inovasi dari maraknya es pot yang ada di beberapa Kota, seperti Kota Malang, Kediri dan di Kota Batu. Namun yang menjadi khas dari es tanduran dan es kuburan adalah es yang digunakan bukanlah es krim. Namun es puter dengan variasi rasa berbeda. Misalnya rasa cappucino, alpukat, nangka dan melon.

Advertisement

”Awalnya dulu saya beli es pot di Pasar Minggu Kota Malang. Terus saat nyoba kok gak seger ya kombinasi antara es krim, roti, susu, dan koko krunch-nya, Jadinya kayak eneg. Terus saya berpikir bikin sendiri es-nya yaitu dari es puter,” cerita Nuril, Jum’at (11/12/15).

Usaha yang baru dibuka tiga bulan lalu itu banyak menarik minat masyarakat dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Es tanduran sendiri merupakan es yang disajikan di dalam pot bunga, diberi isi nata de coco, koko krunch, es puter, dengan toping biskuit dua rasa. Juga terdapat agar-agar, serta tidak ketinggalan adalah tanduran (tanaman) seperti bunga krisan.

Sedangkan untuk es kuburan hanya dibedakan pada topingnya menggunakan biskuit dan taburan messes, serta tidak lupa sepasang kayu nisan yang terbuat dari stick eskrim.

”Peminatnya, alhamdulillah banyak. Memang juga kita promokan di media sosial. Tapi karena Kota Batu sudah jadi kota pariwisata, ya kadang kalau ada turis yang jalan-jalan lewat outlet ini mereka juga mampir,” ujar Nuril.

Rasa dan kombinasi yang pas pada es puter ditambah isi pelengkapnya membuat es tanduran dan kuburan terasa segar. Harga es tanduran untuk medium Rp 5.000 dan large Rp 8.000 per buah. Sedangkan untuk es kuburan Rp 10.000.      

Nama tanduran dipilih oleh Nuril dari bahasa Jawa yang berarti tanaman. Itu dilakukan untuk menarik pembeli. Karena kata tanduran dekat dengan telinga warga Kota Batu. Sedangkan es kuburan merupakan nama tren yang didapatkan Nuril dari instagram.

Penghasilan yang didapat Nuril dalam satu hari antara Rp 400 ribu hingga Rp 600 ribu dan baru memiliki satu outlet dengan satu karyawan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES