Kuliner

Telur Asin Asap, Oleh-oleh Khas Blitar Rendah Kolesterol

Jumat, 25 Desember 2015 - 19:30 | 264.39k
Seorang pembeli tengah memilih telur asap untuk dijadikan oleh-oleh. (Foto: Rofik/blitartimes)
Seorang pembeli tengah memilih telur asap untuk dijadikan oleh-oleh. (Foto: Rofik/blitartimes)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BLITAR – Bosan dengan sajian telur asin yang ada, anda bisa mencoba telur asin asap khas Blitar.  Telur asin yang dimasak dengan cara diasap tradisional ini, dikenal sebagai kuliner lezat yang rendah kolestrol dan tidak berbau amis.

Kuliner yang satu ini, sangat cocok dijadikan oleh-oleh karena harganya tidak lebih mahal dari harga telkur asin biasa.

Advertisement

Pembuatan telur asin asap yang sudah lumayan terkenal adalah usaha milik Muhamad Mudhofir yang berada di di Desa Pandanarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar.

Usaha rumahan yang dirintis pada tahun 2012 lalu itu, kini mulai berkembang pesat dan banjir pesanan dari pelanggan.

Ayah dua anak ini membuat kuliner terobosan baru berupa telor asin asap, yaitu telur asin yang masak dengan cara diasap menggunakan limbah gergaji serta serabut kelapa.

Proses pembuatan telur asin asap ini tidak jauh berbeda dengan pembuatan telor asin pada umumnya yakni telor bebek di bersihkan, menghilangkan kotoran yang menempel pada cangkang telor, kemudian telur ini di taburi abu gosok yang sudah dicampur dengan garam.

Inilah  yang berbeda,  proses pematangan telor dengan pengasapan menggunakan tabung oven tradisional dimna pada proses ini juga diperlukan keahlian khusus saat membuat bara api.

Pasalnya, jika bara api ini terlalu panas akan menimbulkan keretakan pada telurasin. untuk memastikan telor asin asap ini matang diperlukan pengasapan selama 12 jam. 

 Ketelitian dan kesungguhan dalam proses pembuatan telur asinasap inipun menjadikan produk telur asap khas Blitar inipun mampu bersaing dipasaran.

Warna cangkang telur yang kecoklatan dan rasa asin yang pas menjadi daya tarik tersendiri bagi penyuka telor asin.

Seperti yang diungkapakan Erliana Riady, salah satu pelanggan telurasap selalu menjadikan telur asap oleh-oleh disaat dirinya bepergian keluar kota.

“Cita rasanya manyap sekali, benar-benar khas, ini oleh-oleh yang banyak disuka dan selalu menjadi oleh-oleh saya kepada kerabat, saudara dan kolega ketika sedang bepergian keluar Kota,” ungkapnya.

Muhammad Mudhofir, pemilik usaha telur asin asapmenuturkan, ide awal membuat usaha telur asap ini dilakukannya karena kejeliannya melihat potensi Blitar yang dikenal sebagai sentratelur, baik ayam maupun bebek.

Dengan modal bahan yang melimpah, ia mencoba membuaat telur asin yang beda dengan yang lainnya.

“Blitar itu punya potensi besar di bidang peternakan, kita harus memanfaatkan ini sebagai simbol daerah, kita cari yang potensi dan cipatakn sesuatu yang unik seperti telur asap ini, kedepan hal seperti ini haruslah dikembangkan, jangan sampai diklaim daerah lainnya,” terangnya.

Kini usaha rumahan milik Muhamad Mudhofir ini mampu menjual telur asin asap lebih seribu butir perharinya dengan harga 15 ribu rupiah per kemasan.

Telur asin asap miliknya di jual kesejumlah pusat jajanan khas Blitar dan beberapa pusat oleh-oleh yang terdapat di Jogjakarta, Malang dan Surabaya.

Dijelaskannya, strategi pada kemasan untuk menarik konsumen serta mempertahankan kwalitas rasa menjadikan modal utama produk telur asap milik Mudhofir ini agar siap bersaing pada pasar bebas asean 2016 mendatang.

“Inovasi jangan hanya pada rasa, tapi juga kemasan, agar bisa bersaing secara internasional,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES