Kuliner

Mengenal Jiwel, Jajanan Khas Jawa yang Nyaris Punah

Minggu, 14 Februari 2016 - 09:32 | 1.03m
Jiwel ireng. (Foto: Aulia Istiqayana/purbalinggatimes)
Jiwel ireng. (Foto: Aulia Istiqayana/purbalinggatimes)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PURBALINGGA – Namanya sinkat; Jiwel. Ini merupakan jajanan tradisional yang terbuat dari singkong. Jiwel hampir bisa ditemui di seluruh Jawa, hanya saja dengan nama yang berbeda. Jiwel, begitu masyarakat Purbalingga dan sekitarnya menyebut jajanan kenyal ini.

Jiwel punya dua macam warna. Ada jiwel putih dan jiwel ireng. Keduanya yang sama-sama terbuat dari sari singkong yang diparut, kemudian direbus dan dicampur dengan gula merah.

Advertisement

Hanya saja jiwel ireng ditambahkan dengan damen atau pucuk pohon padi yang dibakar. Damen ini digunakan sebagai pewarna alami. Selain itu damen juga menambah rasa manis pada jiwel ireng.  

Jiwel disajikan dengan parutan kelapa di atasnya. Sangat cocok sebagai cemilan untuk menemani saat bersantai.

Jika Anda tidak ingin kehabisan jajanan hitam nan gurih ini, Anda harus bersiap pergi ke pasar pagi hari.

Saat ini pengrajin jiwel sendiri sudah sangat langka. Di samping proses pembuatan yang sulit, juga bersaing dengan jajanan modern lainnya.

Abdul Kholik, salah satu pengrajin jiwel yang masih bertahan, mengaku masih setia dengan jajanan khas Jawa ini. Ia bersama istrinya bisa menjual 300 potong jiwel dalam satu hari.

“Jiwel ga bisa tahan lebih dari satu hari, karena tidak pakai bahan pengawet. Sehari saja jiwel bisa habis 300 potong,” ujar Kholik pada PURBALINGGATIMES (TIMES Indonesia Network). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khoirul Anwar
Sumber : Purbalingga TIMES

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES