TIMESINDONESIA, BATU – Kuliner ekstrem dari Kota Batu ini patut dicicipi oleh wisatawan. Bukan ular, kuda atau landak, kuliner ini adalah sate buaya. Ya, daging buaya tersedia di Kota Batu, tepatnya di lokasi wisata Predator Fun Park (PFP) Desa Tlekung Kota Batu.
Setelah berkeliling melihat berbagai jenis buaya di tempat wisata ini, wisatawan bisa singgah sejenak di foodcourt untuk menikmati sate buaya.
Advertisement
Ketika masih dibakar, aroma sate buaya ini sangat harum dan menambah nafsu makan. Sate buaya ini menjalani dua proses dalam memasaknya, yakni direbus dan dibakar.
Saat merebus maupun membakar sate ini, racikan bumbu rempah-rempah ditambahkan agar menghasilkan rasa sate lebih lezat.
Ketika wisatawan mulai menggingit sate buaya ini, rasa manis dan gurih dari bumbu sangat terasa. Tekstur daging buaya ini meskipun berserat, namun tidak terlalu alot seperti daging kambing.
Sajian sate buaya ini dilengkapi dengan kecap yang dipisah. Sehingga wisatawan dapat mencoba dua macam cara memakan sate ini, yakni dengan kecap dan tanpa kecap.
Bagian tubuh buaya yang diambil untuk dijadikan sate ini adalah bagian tubuh belakang hingga ekor. “Karena bagian tubuh tersebut yang paling empuk dan banyak dagingnya,” ujar Yayak, chef spesial sate buaya di Predator Fun Park.
Untuk bisa memasak daging buaya, pihak PFP membiakkan sendiri buaya-buaya tersebut. Selain sate, makanan olahan dari daging buaya lainnya adalah gulai buaya yang juga sangat lezat.
Beberapa wisatawan asing seperti dari Thailand juga memanfaatkan sate buaya ini untuk kesehatan kulit. “Ada pula yang mengalami sakit kulit bintik-bintik merah, lalu makan sate buaya 12 kali selama beberapa hari katanya sembuh,” imbuh Yayak. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
