Kuliner

Disajikan dengan Nasi Jagung, Belut Jangkar Tuban Semakin Cetar

Sabtu, 10 September 2016 - 05:25 | 408.43k
Belut Jangkar Khas Tuban (Ilustrasi TIMESIndonesia)
Belut Jangkar Khas Tuban (Ilustrasi TIMESIndonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TUBAN – Olahan belut goreng yang disajikan dengan aneka sambal bukanlah makanan langka di Jawa Timur. Hampir setiap wilayah punya kuliner dari hewan yang banyak berada di sawah ini.

Namun begitu, ada sajian belut di Kabupaten Tuban yang layak untuk dicoba bagi Anda pecinta kuliner dan khususnya penyuka belut, yakni Belut Jangkar.

Advertisement

Makanan ini bisa Anda jumpai di sebuah warung sederhana bernama Jangkar yang ada di Dusun Sawahan, Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Ciri khas yang menonjol dari masakan ini adalah belut goreng yang disajikan dengan sambal pedas.

"Per hari  80 kilo belut habis kadang juga kurang," ungkap pemilik warung benama Jangkar (60), saat ditemui TIMESIndonesia di warungnya, Jumat (9/9/2016).

Jangkar menceritakan, ia membuka warung dengan istrinya Darsih (60) itu sejak 1981 silam. Namun, pada awal buka, warungnya belum banyak peminat. 

“Awalnya ya pasang surut, sehari hanya mampu delapan kilo belut," akunya.

Namun, setelah berjalan waktu racikan bumbu yang tercipta dari tangan istrinya pun jadi ramai disukai banyak orang. 

"Alhamdulilah sekarang satu kwintal belut pun kalau lagi ramai juga bisa habis,” ucap Jangkar.

Lebih jauh, Ia menjelaskan, resep masakan yang diciptakan sebenarnya sederhana. "Cukup pakai bumbu pepek (lengkap, red) sudah cukup membuat belut terasa enak dan gurih," ujarnya.

Namun ada satu hal yang membuat belut di warung ini terasa spesial, yakni disajikan dengan nasi jagung hangat.

"Ya kebanyakan pelanggan makan belut ini dengan nasi jagung tapi juga tidak sedikit yang minta nasi putih," terang Jangkar.

Meski sudah banyak memiliki pelanggan setia, Jangkar tidak memiliki niat untuk membuka cabang, karena dianggap bisa merusak pelangganya. 

Selain, warung belut milik Jangkar, di Tuban juga banyak warung yang menyajikan menu utama penyetan belut. 

Masing-masing warung mempunyai ciri khas masing-masing, khususnya pada aneka sambel yang disajikan, mulai lumayan pedas, pedas, extra pedas.

“Masakan belut yang banyak dijual di beberapa warung memiliki khas yang berbeda. Ya ini inovasi para pedagang masakan,” kata Imam Sholikin, salah satu pecinta kuliner daerah. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES