Kuliner

Sensasi Rasa Kue Kering dari Olahan Tepung Pepaya

Senin, 07 November 2016 - 11:22 | 429.04k
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan (UNISLA) Sutri Handayani menunjukkan kue nastar dan kue semprit berbahan tepung pepaya, Senin (7/11/2016). (Foto : Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan (UNISLA) Sutri Handayani menunjukkan kue nastar dan kue semprit berbahan tepung pepaya, Senin (7/11/2016). (Foto : Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Bukan Lamongan namanya jika tidak memiliki kuliner kreatif yang membuat takjub banyak orang. Kini, di kota kecil ini menawarkan kue kering unik yang bahan dasarnya tak dibuat dari tepung pada umumnya. 

Kue kering sejenis semprit hingga nastar memang sudah menjadi camilan pada umumnya, namun kue ini tak seperti kebanyakan kue kering yang terbahan dasar terigu. Kue kreasi dari Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ini justru berbahan dasar tepung pepaya, sehingga olahan ini menjadi kuliner yang baru. 

Advertisement

"Awal mula dari tepung pepaya untuk masker, saya buat roti kering, saya coba beberapa kali, saya eksperimen dari 2014. Kita bikin mulai kue semprit sampai kue nastar," kata Sutri Handayani, Senin (7/11/2016). 

Sekilas tampilan semprit dan nastar kreasi Sutri ini tampak sama dengan olahan kue kering kebanyakan. Hanya, yang membedakannya adalah taste dari kreasi ini. Makanan ringan asal Lamongan punya rasa yang sangat khas, lembut dan legit di lidah.

"Kue nastar dan semprit yang terbuat dari tepung pepaya ini tidak keras, lebih lembek, dan empuk, karena tidak pakai pengembang," ujar Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan (UNISLA) ini. 

Dosen-UNISLAo1zq8.jpgDosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan (UNISLA) Sutri Handayani (dua dari kanan) di dampingi mahasiswi dan rekannya menunjukkan kue kering dan tepung pepaya, Senin (7/11/2016). (Foto : Ardiyanto/TIMES Indonesia)

Kue nastar dan semprit yang dihadirkan tak hanya memiliki varian rasa yang lembut dan legit di lidah, namun juga menghadirkan di antaranya rasa cokelat. Uniknya, rasa manis cokelat tersebut tak berasal dari cokelat, tetapi juga berasal dari tepung pepaya.

"Warna tepung cokelat yang rasanya seperti cokelat ini berasal dari pepaya masak yang saya buat tepung," ucap dia. 

Pembuatan kue berbahan tepung pepaya tersebut cukup sederhana. Tahap pertama pepaya dikupas lantas diserut kemudian dikeringkan di bawah terik matahari.

Setelah kering, serutan pepaya tersebut dihaluskan hingga menyerupai tepung terigu. Kemudian tepung, dicampur dengan bahan-bahan pembuat kue kering. "Kemudian dimasak dalam oven selama lebih kurang 15 menit seperti pembuatan kue kering pada umumnya," ujarnya.

Lebih jauh, Sutri membeberkan, inovasi tepung pepaya menjadi kue kering dengan tujuan dapat dikonsumsi secara aman semua lapisan usia mulai dari anak-anak hingga lanjut usia (lansia).

"Kita tidak pakai pengembang atau fermipan - semua itu pengawet, padahal di dalam pepaya sudah memiliki ekstra pengawet sendiri yaitu pada gula yang dihasilkan dari gula itu sendiri," tuturnya.

Apalagi, sambung Sutri, kandungan vitamin A, B, C dan juga kandungan kalsium, karbohidrat, fosfor, protein, kalori yang cukup tinggi dipercaya sangat baik bagi tubuh, khususnya untuk menjaga kesehatan mata, dan mencegah penyakit lainnya. "Kadar serat lebih tinggi, rasanya juga lebih manis secara alami," katanya. 

Aneka kue yang dinamai dengan merek Carica Papaya ini dipasarkan ke rekan-rekannya yang berasal dari luar daerah. "Sudah di pasarkan ini di sekitar Lamongan, bahkan setelah pameran di Surabaya kemarin pesanan lebih ramai, ada yang dari Lumajang, Blitar, Surabaya juga pesan, minimal 1 kardus pesannya," katanya. 

Sayangnya, Sutri belum bisa membeberkan omzet yang diperolehnya dari hasil penjualan kue kering berbahan dasar tepung pepaya tersebut. "Kalau soal omzet, belum pernah hitung, tapi masih untung dari penjualannya. Harga per kaleng 20 ribu rupiah," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES