
TIMESINDONESIA, LAMONGAN – “Apa arti sebuah nama?” jawabannya sangat penting, karena akan tampil sebagai pembeda. Apalagi pemilihan nama untuk usaha atau bisnis, tidak boleh dianggap remeh!!
Apa sebab? Nama akan berpengaruh besar pada bagaimana pelanggan memandang bisnis yang dijalankan. Jadi kesimpulannya bisnis selalu butuh nama, usaha dengan nama yang unik dan keren akan menarik minat pelanggan.
Advertisement
Usaha dan kreatifitas dalam pemilihan nama unik dan keren ini pun dijalankan oleh wirausahawan muda Lamongan Jauhirul Mawahib, untuk memajukan bisnis yang dikelolanya, dengan menyematkan nama unik usahanya berupa nasi bebek dengan sebutan Go-bek.
“Nama saya pilih sengaja milih unik,” ucap Wahib, di boot Go-bek miliknya di Desa Dempel, Kecamatan Maduran, Lamongan, Kamis, (8/2/2018).
Memang sekilas bila mendengar nama Go-bek yang terlintas adalah sejenis aplikasi ojek online yang sedang hit saat ini, Go-Jek. Tetapi, bila anda datang ke Lamongan, maka nama Go-bek ini bukanlah aplikasi ojek online, melainkan nama warung nasi Sego Bebek yang lantas dipendekkan olehnya menjadi Go-bek.

“Iya memang identik dengan aplikasi ojek online,” ujar pemuda yang saat ini tinggal di Desa Taji, Kecamatan Maduran ini.
Lantas apa saja keunikan atau kekhasan lainnya yang ditawarkan dengan Go-bek milik Wahib. Ia juga menawarkan perbedaan dari kebanyakan nasi bebek yang banyak beredar di pasaran yang biasanya hanya diulek untuk kemudian disajikan bersama lalapan.
“Go-bek saya, masak bumbunya yang diongkep terlebih dahulu sebelum disajikan,” tuturnya. Selain itu, sambung Wahib, Go-bek kreasinya ditawarkan dengan harga yang terbilang murah, hanya hanya Rp 8 ribu satu porsi.
Atas ketekunannya tersebut, wirausahawan muda asal Lamongan ini mendapat suntikan modal dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). “Mungkin itu yang menjadikan saya bisa mendapatkan bantuan fasilitasi dari Kemenpora dalam program Wirausaha Muda Pemula (WMP)," katanya.
Wahib memang pantas berbangga bisa mendapatkan bantuan fasilitasi WMP dari Kemenpora. Sebab, Ia menyisihkan ribuan pemuda dari seluruh Indonesia yang mengajukan proposal usaha pemula ini.
“Usaha yang digeluti harus berusia lebih dari 1 tahun," ujar pemuda berusia 29 tahun ini.
Lebih lanjut, Wahib menjelaskan, bantuan fasilitasi WMP dari Kemenpora ini akan ia buat untuk mengembangkan usahanya. "Saya pengen nyewa tempat yang lebih besar. Untuk teman kerja, sementara saya baru mengajak 1 orang sebagai rekan kerja untuk menemani usaha saya ini," ucapnya.

Di tempat terpisah, Kabid Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga Lamongan, Adang Moelyono mengacungi jempol keuletan dari pemuda Lamongan ini dalam merintis usahanya. “Semoga apa yang dilakukan oleh Jauhirul Mawahib ini bisa menjadi inspirasi bagi pemuda lain,” katanya berharap.
Bahkan, untuk menginspirasi pemuda-pemuda Lamongan, sambung Adang, Wahib diberi kesempatan menjadi pembicara dalam forum pelatihan wirausahawan muda untuk berbagi pengalamannya.
"Wahib bisa memberikan motivasi kepada pelajar-pelajar SMA yang sudah tertarik untuk berwirausaha,” ucapnya. Adang berharap, keuletan Wahib dalam berwirausaha ini bisa ditiru oleh pemuda-pemuda Lamongan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |