
TIMESINDONESIA, SITUBONDO – Khasiat jamu sebagai obat atau minuman pencegah penyakit sudah dipercaya sejak lama. Tak heran, minuman dari tanaman obat, tanaman rimpang dan rempah-rempah terus bertahan di tengah gencarnya promosi obat-obatan kimia.
Seperti jamu alar pinang atau popoler dengan Jamu Jaka yang kondang di Desa Talkandang, Kecamatan/Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Jamu racikan Heri Purnawanto laris diburu pembeli karena diyakini mampu meyembuhkan aneka penyakit dan menjaga kesehatan.
Advertisement
"Jamu alar pinang harganya 14 ribu, kata Heri kepada TIMES Indonesia, Sabtu (28/4/2018).
Keahlian meracik jamu yang dimiliki Heri bukan warisan dari keluarga secara turun temurun. Heri mengaku belajar secara otodidak.
“Awal mulanya di tahun 2012, saya berpikir ingin membantu orang yang sakit, belajar sendiri membuat jamu, Alhamdulillah banyak yang cocok,“ katanya saat ditemui di warungnya.
Jauh sebelum Heri lihai meracik jamu, orang tua Heri berpesan agar ia menanam tanaman sirih di belakang rumahnya. Menurut pesan sang ayah, suatu saat nanti, sirih itu akan bermanfaat bagi Heri dan banyak orang.
Heri bercerita, jamu racikannya hanya campuran tanaman rumahan, seperti alar, jahe, sirih, pinang, jeruk dan tumbuhan herbal lainnya.
Banyak orang yang gemar minum jamu di kedainya, tidak hanya dari masyarakat lokal saja namun juga ada dari luar kota.
Seperti yang dikatakan teman sekelasnya dulu ketika SMP, Sofyan Hadi, mengaku tidak menyangka heri punya keahlian dalam hal kesehatan karena dulu orangnya lugu dan pendiam.
“Saya sering berjamu kesini, jamunya manjur lebih lebih untuk kejantanan,“ ucap Sofyan sambil tertawa.
Untuk menuju warung jamu milik Heri tidak lah sulit. Warung ini berada pinggir sawah dan masuk gang namun rute ke tempat tersebut sangat mudah dilalui. Dari Alun-alun Situbondo ke utara kira kira satu kilometer ada gang ke timur. Rumah terkahir berdekatan dengan sawah adalah kedai jamu alar pinang milik Heri. Jam buka Kedai Pak Heri mulai dari jam 08.00 s/d 00.00 WIB, biasanya di waktu malam ramai pengunjung. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |