
TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Berbicara soal masakan di Jawa Timur, tentunya tidak lapas dari masakan khas yang hingga kini masih menjadi resep spesial warga Jawa. Salah satunya adalah rawon babat atau sejenisnya.
Sudah tentu, bagi warga di Jawa Timur, sangat mengetahui yang resepnya terjaga hingga ratusan tahun, hingga saat ini.
Advertisement
Saat Times Indonesia berkunjung ke salah satu warung rawon babat, milik ibu Hj Rifa’i (55), di Desa Ketompen, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, disana masih tetap mempertahankan masakan rawon babat, yang berdiri sejak 1983 ini.
Dan pengunjungnyapun tak pernah surut setiap harinya dari berbagai wilayah di Kabupaten Probolinggo.
Rasa dan khas rawon babatnya tak per nah berubah dan masih bisa dinikmati para pelanggannya dari masa ke masa. Ibu Rifa’i, ini merupakan generasi kedua mengelola rawon babat dari ibundanya.
Tidak hanya rawon babat saja yang tersedia, ada juga rawon usus da rawon daging berkualitas, yang juga sebagai bahan dasar dalam masakan rawon tersebut.

Diketahui, rawon adalah masakan Indonesia berupa sup daging berkuah hitam sebagai campuran bumbu khas yang mengandung kluwek.
“Sebetulnya tidak ada yang berbeda dari bumbunya. Bumbunya seperti rawon pada umumnya, hanya saja cara masaknya dan ukuran bumbu itu saja yang berbeda,” ujar Hj. Rifa’i kepada Times Indonesia, Sabtu (12/5/2018).
Namun, kata Hj. Rifa’i, pengunjung sekitar 60 persen lebih memilih rawon babat dibanding rawon usus dan rawon daging biasanya. Karena memang kata dia, sejak 1983 silam, yang diunggulkan masakan rawon babat, yang sekaligus meneruskan amanah dari ibundanya.
Ia menceritakan cara masak dan penyajian masakan rawonnya. Tiga hal, yaitu kualitas daging, kualitas kaldu, dan kualitas bumbunya.
Daging yang berkualitas bagus untuk dijadikan bahan dasar pembuatan rawon adalah daging berserat yang dipotong dadu, teksturnya harus pas, tidak terlalu empuk dan tidak terlalu keras.
Sementara itu, kaldu rawon dibuat dengan menggunakan air rebusan tulang sapi yang dibuat tidak terlalu berminyak.
Dengan kaldu dan pilihan daging yang pas, olahan rawon yang sempurna kini ditentukan oleh kualitas bumbu racikannya yang pas.
“Pada saat disajikan, rawon tentu tidak sendiri, terdapat beberapa komponen lain yang wajib menemaninya, yaitu telur asin, tauge pendek, kerupuk udang. Dan itu tergantung permintaan dari pembeli juga, kadang gak usah pakai telur dan tauge,” jelasnya.
Untuk membuat rawon tambah dia, setidaknya diperlukan beberapa bahan dan bumbu, antara lain daging sapi, tulang sapi, lengkuas, jahe, serai, jeruk purut, daun jeruk, gula, dan asam jawa. Sementara itu bumbu yang dihaluskan antara lain kluwek yang diambil isinya dan disangrai, bawang merah dan putih, ketumbar, garam, kunyit, dan penyedap rasa. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rochmat Shobirin |