Kuliner

Kemangi Krispi, Inovasi Wanita Asal Lamongan untuk Angkat Derajat Daun Kemangi

Sabtu, 13 April 2019 - 16:17 | 273.06k
Wiwin Ernawati melakukan proses pengepakan Kemangi Krispi di rumahnya, Dusun Biting, Desa Gondanglor, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, Sabtu (13/4/2019). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia) 
Wiwin Ernawati melakukan proses pengepakan Kemangi Krispi di rumahnya, Dusun Biting, Desa Gondanglor, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, Sabtu (13/4/2019). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia) 
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Daun kemangi selama ini mungkin hanya dijadikan sebagai pelengkap makanan ataupun lalapan. Namun di tangan wanita asal Lamongan, daun yang kaya manfaat itu diolah menjadi makanan ringan yang nikmat, bernama Kemangi Krispi.

Kemangi Krispi merupakan produk Usaha Kecil Menengah (UKM) milik Wiwin Ernawati, warga Dusun Biting, Desa Gondanglor, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan.

Advertisement

Kemangi-Krispi.jpg

Wiwin mengaku, ide untuk membuat Kemangi Krispi tersebut muncul pada tahun 2016. Saat itu desanya menjadi peserta Lamongan Green and Clean (LGC), sehingga warga ramai-ramai menanam berbagai macam bunga dan sayuran, termasuk kemangi.

"Tanaman kemangi ada banyak sekali dan warga hanya memanfaatkannya sebagai lalapan," kata Wiwin, disela memproduksi Kemangi Krispi di rumahnya, Sabtu (13/4/2019).

Kemangi-Krispi2.jpg

Minimnya pemanfaatan daun kemangi itulah yang membuat wanita berusia 30 tahun ini memiliki keinginan untuk mengangkat derajat daun kemangi agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

"Saya pingin daun kemangi ini dijual, tapi tidak dalam bentuk lalapan. Kemudian saya cari referensi dan muncul ide untuk menjadikan kemangi krispi ini," tuturnya.

Kemangi-Krispi3.jpg

Menurut Wiwin, proses pembuatan Kemangi Krispi cukup sederhana, hal pertama yang dilakukan adalah memetik daun kemangi, lalu dicuci dengan air yang mengalir, kemudian ditiriskan.

Sembari menunggu daun kemangi tiris, Wiwin menyiapkan bumbu yang terdiri dari bawang putih, kemiri, ketumbar, jahe dan berbagai macam rempah lainnya.

Kemangi-Krispi5.jpg

"Bahan-bahan itu kita haluskan, kemudian kita campurkan dengan tepung beras dan tepung tapioka, lalu diaduk hingga rata. Setelah adonan jadi kita celupkan kemanginya lalu kita goreng," ujarnnya.

Setelah melalui proses penggorengan, kata Wiwin, Kemangi Krispi kembali ditiriskan sebelum berlanjut ke proses pengepakan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kadar minyak, agar kemangi krispi bisa bertahan lebih lama.

Kemangi-Krispi4.jpg

"Kemangi Krispi ini bisa bertahan hingga dua bulan," ucapnya.

Wiwin menambahkan, selain memiliki rasa yang gurih, Kemangi Krispi juga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, sebab di dalam daun kemangi segar mengandung protein, karbohidrat, antioksidan serta serat.

"Manfaat kemangi ini banyak sekali, diantaranya untuk menghilangkan jerawat, menghilangkan bau badan, menyehatkan sisten pencernaan dan lain-lain, tapi proses memasaknya harus pas, supaya kandungannya tidak banyak yang hilang," kata Wiwin.

Sementara untuk pemasaran, Wiwin menuturkan, Kemangi Krispi ini dipasarkan melalui LA Mart dan juga dijual secara online.

"Selain itu kita juga ikutkan ke pameran-pameran, kemarin kita juga mewakili Kecamatan Sugio di Bursa Inovasi Desa," tuturnya.

Berkat inovasinya membuat Kemangi Krispi ini, ibu dua anak ini mampu meraih omzet hingga Rp 4 juta per bulan dan mulai merambah pasar di luar Kabupaten Lamongan. "Alhamdulillah kemarin kita kirim 20 bungkus ke Jombang," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES