Angkringan Jogja, Warung Murah Khas Yogyakarta yang Bikin Kangen

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Angkringan Jogja di mana pun tetap jadi favorit. Ya, angkringan adalah sebuah warung dari gerobak kayu di pinggir jalan. Tertutup terpal plastik. Menunya makanan dan minuman sederhana.
Seperti nasi bungkus porsi kecil (nasi kucing), aneka gorengan dan wedang jahe. Harganya relatif murah serta yang menjadi ciri khas. Yakni tiga buah ceret seng untuk memasak air di atas anglo.
Advertisement
Di Yogyakarta Angkringan atau ngangkring dikenal juga dengan istilah wedangan. Bagi warga Yogyakarta dan khususnya para mahasiswa dari berbagai penjuru daerah, tentunya sudah tidak asing lagi dengan Angkringan/wedangan.
Sebagian besar pasti pernah mencobanya. Meski harganya murah, tetapi konsumen warung ini sangat bervariasi.
Mulai dari tukang becak, tukang bangunan, pegawai kantor, mahasiswa, seniman, bahkan hingga pejabat dan eksekutif. Antar pembeli dan penjual sering terlihat mengobrol dengan santai dalam suasana penuh kekeluargaan.
Angkringan juga terkenal sebagai tempat yang egaliter karena bervariasinya pembeli yang datang tanpa membeda-bedakan strata sosial atau SARA.
Mereka menikmati makanan sambil bebas mengobrol meskipun tak saling kenal tentang berbagai hal atau kadang berdiskusi tentang topik-topik yang serius. Harganya yang murah dan tempatnya yang santai membuat angkringan sangat populer sebagai tempat persinggahan untuk mengusir lapar atau sekadar melepas lelah.
Seiring berjalannya waktu berbagai macam angkringan bermunculan di sudut-sudut Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Tentu, dengan berbagai macam pelayanan yang ditawarkan mulai dari penambahan variasi jenis makanan dan minuman, penyedian tempat yang luas.
Bahkan, ada yang menampilkan layaknya kafe dan restaurant kelas premium dengan fasilitas free wifi.
Tapi, toh tetap juga menu utama yang disajikan adalah nasi kucing, sate usus, baceman, kletikan, dan aneka gorengan, menu sederhana yang sangat fenomenal dan merakyat.
Salah satu angkringan yang berbeda dibandingkan angkringan lain dan selalu ramai pengunjung adalah Angkringan Tentrem Kang Dul.
Angkringan ini terletak di Janti, Gang Sengon, Sleman, Yogyakarta, tepatnya di sebelah barat Fly Over Janti. Di angkringan ini, kita akan selalu bisa menikmati aneka gorengan yang selalu hangat bahkan ketika ramai-ramainya pengunjung kita harus sabar menanti gorengan yang sedang digoreng.
Selain itu untuk menu favoritnya adalah nasi piring plus sayur dengan harga yang sangat murah bagi kantong mahasiswa. Cukup membayar Rp 3 ribu.
Pemilik Angkringan Tentrem Kang Dul, Warsidi mengatakan, warung angkringan yang dikelolanya berdiri sejak tahun 1994.
“Dulu warung ini hanya menerima titipan untuk makanannya tetapi mulai tahun 2000 hampir semua makanan yang dijual adalah buatan sendiri,” terang Warsidi, pria asal Semanu, Gunung Kidul ini.
Angkringannya buka mulai puku 08.00 hingga pukul 16.00. Nah, TIMES Lovers yang tinggal di Yogyakarta atau sedang berlibur di Yogyakarta, dapat mampir ke Angkringan Jogja. Khususnya Angkringan Trentem Kang Dul ini. TIMES Lovers dapat mampir mencicipi aneka gorengan hangat dan minuman, mak nyusssss! (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Bambang H Irwanto |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Yogyakarta |