
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jika berkunjung ke Bogor Jawa Barat cobalah sate cungkring. Sate ini cukup unik, karena menggunakan bibir, otot kaki, kikil atau kulit sapi sebagai bahan utamanya.
Nama cungkring konon juga berasal dari singkatan 'cungur' alias bibir dan kaki garingan sapi. Yang pertama kali menjualnya adalah Pak Jumat di Jalan Suryakencana, Bogor.
Advertisement
Ia membuat cungkring sejak 1975 dengan pilihan potongan kikil, kulit, dampal, dan urat sapi. Semuanya berasal dari kaki sapi kemudian dicampur potongan lontong. Semakin lengkap dengan saus kacang yang diberi kecap manis, dan taburan bawang goreng. Bisa juga tambah sambal hijau cair sebagai pemberi rasa pedas.
Muhammad Deden, penerus usaha makanan cungkring Pak Jumat di Jalan Suryakencana, dahulu sang kakek menjajakan sate cungkring dengan berkeliling. Namun, sejak 1975, penerusnya Pak Jumat memutuskan untuk mangkal di Jalan Suryakencana hingga saat ini.
Kini banyak sate cungkring yang dijajakan di Bogor dan sekitarnya. Meski demikian Deden tak khawatir pelanggannya pindah ke lain hati. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |