Sering Disajikan Saat Hajatan, ini Filososi Mendalam pada Sepotong Lemper

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Lemper, makanan khas dari Jawa itu menjadi favorit banyak orang. Rasanya yang gurih legit manis itu membuat orang suka.
Lemper adalah makanan tradisional yang terbuat dari beras ketan dengan isian daging cincang dan dibungkus dengan daun pisang.
Advertisement
Di Jawa makanan ini wajib disajikan saat ada acara atau hajatan besar, seperti pernikahan, khitan dan acara adat lainnya. Kenapa wajib? Sebab ada filosfi mendalam pada sepotong lemper.
Filosofi lemper itu berbunyi "yen dilem ati mu ojo memper” yang artinya ketika dipuji maka hati mu jangan sombong atau berbangga diri.
Makna yang sangat dalam ya, dan selalu terjadi pada keseharian kita. Ketika pujian malah bukan jadi suatu pelajaran justru menumbuhkan rasa kebanggaan berlebihan. Merasa sombong dan menganggap orang lain tidak ada apa-apanya.
Maka sajian lemper pada acara besar sejatinya mengingatkan kita agar tak merasa sombong.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |