TIMESINDONESIA, PACITAN – Gembus adalah salah satu makanan tradisional khas Cilacap, Jawa Tengah. Bentuknya unik seperti donat putih, rasanya gurih, renyah dan empuk saat panas dan sedikit kenyal atau alot saat sudah mulai dingin loh.
Gembus cocok disantap saat masih panas, dan lebih enak lagi bila dicocol dengan sambal pecel yang terbuat dari kacang tanah atau dengan sambal saos, rasanya makyus. Terlebih kalau dimakan pada saat udara sedang dingin bikin lidah tidak mau berhenti, apalagi gembus dihidangkan dalam kondisi masih anget, heeem pastinya bikin anda ketagihan.
Advertisement
Biasanya gembus cocok di makan bersama pecel bumbu sambal kacang.
Gembus gampang ditemukan saat ada orang hajatan atau tontonan misalnya wayang kulit, calung, kuda lumping dll, pasti di tempat itu selalu ada yang jualan gembus.
Namun sekarang pedagang gembus berjualan tidak hanya di tempat tontonan saja, gembus sudah banyak di jumpai di tempat keramaian seperti alun-alun dan dipinggir jalan, pedagang gembus mulai berjualan terutama pada menjelang sore hari hingga malam, dan sebagian orang yang berjualan gembus sudah menjadi pencaharian sehari-hari.
Contohnya seperti pasangan suami istri Sikun (50) dan Watinah (40) ini yang setiap sore hari mulai jualan pada pukul 16:30 hingga pukul 21:00 wib selalu berjualan di depan Kantor Desa Bojong.
Mereka sudah berjualan di tempat ini sudah hampir 4 tahun, setiap hari pasangan ini mampu menjual gembus sampai 15 kg perhari, serta harganya cukup murah Rp 500 rupiah per butir.
"Selain berjualan di depan balai desa Bojong jalan raya Kawunganten kabupaten Cilacap, kami juga berjualan di tempat orang hajatan yang ada hiburannya, ungkap pasangan suami istri ini, Rabu (25/8/2020) sore.
Selain itu, Gembus sudah ada di sebagian menu pada orang hajatan yang di sandingkan dengan Pecel dan Mendoan. Nah penasaran dengan gembus kan? Ayo datang ke kota Cilacap,selain menikmati gembus juga banyak tempat wisata yang bisa di kunjungi dan asyik-asyik loh. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
