Situs Jang Raga, Wisata Religi dan Edukasi di Ciamis

TIMESINDONESIA, CIAMIS – Ciamis dikenal dengan beberapa situs yang merupakan peninggalan Kerajaan Galuh. Salah satu situs tersebut adalah Situs Jang Raga di Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Sesuai dengan namanya 'Situs Jang Raga', itu berarti 'Untuk Diri Kita'. Situs ini bisa jadi sarana edukasi mengenai jejak leluhur Kerajaan Galuh dahulu.
Advertisement
Ketika datang ke situs ini, Anda akan disambut dengan banyak pemandangan pohon rindang khas bukit pedasaan. Selain itu, 9 tangga yang bermakna 9 wali depan situs ini juga akan menuntun kita memasuki situs ini.
Situs jang raga merupakan tempat bersemayamnya keturunan dari kerajaan Galuh dahulu. Situs Jang Raga ini terbagi menjadi dua bagian.
"Situs Jang Raga yang pertama disebut Situs Jang Raga Sepuh. Kedua disebut Situs Jang Raga Anom," ujar Engkus Kusdiana, juru kunci situs Jang Raga kepada TIMES Indonesia.
Situs Jang Raga Sepuh adalah tempat bersemayamnya Pangeran Sultan Jaya dan Ki Senopati Jagabaya. Situs Jang Raga Sepuh, dulunya pada zaman kerajaan Galuh adalah tempat moksa dan bertapa untuk mencapai puncak kejayaan tertinggi dan lepas dari ikatan duniawi.
Engkus menjelaskan, di dalam Situs Jang Raga Anom ada 6 keturunan kerajaan Galuh yang bersemayam. Di sini dulunya adalah tempat untuk mencapai kedigjayaan, kepangkatan dan keduniawian. Di dalam situs ini terdapat punden berundak dan batu peribadatan yang menjadi ciri bahwa tempat ini adalah tempat moksa raja dahulu.
"Di sekitar situs ini juga terdapat sumber cai kahuripan yang digunakan untuk kolam pemandian raja-raja dahulu. Ada juga situ Raga yang merupakan tempat permaisuri raja untuk bersantai menikmati pemandangan," tambahnya.
Situs Jang Raga ini bisa menjadi wisata edukasi dan religi. Ini merupakan tempat peribadatan kerajaan Galuh. Ini bisa juga jadi pengetahuan bagi pengunjung dan peziarah mengenai peradaban leluhur Kerajaan Galuh dahulu.
“Situs ini berdiri sejak tahun 1528 Masehi. Saya sudah menjadi juru kunci di sini selama 20 tahun," paparnya.
Engkus berharap fasilitas yang tersedia saat ini terus iperbaiki atau diperbanyak lagi. Misanya, tempat duduk, naungan untuk bersantai dan beristirahat dan juga toilet. Menurutnya, semua fasilitas itu untuk membuat peziarah atau pengunjung lebih nyaman.
"Sebaiknya juga dibuat jembatan penghubung antara situs Jang Raga dengan kolam di bawah. Supaya peziarah dapat lebih melihat indahnya pemandangan bukit. Peziarah juga bisa melihat kolam di bawah yang merupakan situ raga dan sumber cai kahirupan yang juga peninggalan kerajaan Galuh," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |