Kuliner

Bir Pletok, Kuliner Ikonik Khas Kafe Mantan

Minggu, 20 Maret 2022 - 21:18 | 78.08k
Peluncuran Bir Pletok sebagai kuliner ikonik khas Cafe Mantan di Lomanis, Cilacap. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)
Peluncuran Bir Pletok sebagai kuliner ikonik khas Cafe Mantan di Lomanis, Cilacap. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, CILACAPBir Pletok, minuman tradisional asli Betawi kini bisa dinikmati di kafe Mantan, Jalan Suasa, Lomanis, Cilacap Tengah. Minuman yang merupakan campuran dari rempah-rempah seperti jahe, daun serai, kapulaga, temulawak, kayu secang, dan lain-lain itu bisa dinikmati di kafe tersebut.

Kafe dengan sajian minuman tradisional se-Nusantara ini sengaja ditawarkan untuk mengenalkan betapa kayanya kuliner Indonesia.

Advertisement

"Kalau kita ke Jogja pasti ingat gudeg, kalau ke Garut pasti ingat dodol, kalau ke Cilacap ingat bir pletok Cafe Mantan," kata Edi Eriza, pemilik kafe, Sabtu (19/3/2022) malam.

Bir Pletok ala kafe Mantan (minuman tradisional nusantara) racikan Edi diluncurkan secara sederhana namun tetap meriah dan penuh kehangatan.

Bagi penghobi kongkow-kongkow dan ngobrol sambil mencari inspirasi, belum lengkap rasanya jika tak mampir di kafe Mantan, yang oleh Edi disebut kafe pembawa perubahan.

Pria asli Padang ini telah hijrah dan menetap di Cilacap. Ia kemudian membaur dan beradaptasi dengan lingkungan setempat.

Jurnalis dan pencinta seni dan budaya ini rupanya tak mau berdiam diri dengan situasi lingkungan yang ada. Impian yang sudah diidam-idamkan cukup lama ini ia curahkan dalam berbagai menu di kafe Mantan miliknya.

Edi menegaskan, bir pletok bukan minuman beralkohol namun sejenis minuman rempah–rempah dan bisa dicampur dengan susu. "Bir Pletok ini terasa hangat di badan," katanya.

Kafe Mantan milik Edi ini mendapat dukungan dari salah satu pabrik semen terbesar di Cilacap, yakni PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) Tbk.

Pada peluncuran tersebut, petinggi PT SBI ikut hadir yaitu Andika Prasetya dan Budi Nur. Keduanya mendampingi Edi dan mengatakan sangat merespons positif apa yang sudah dilakukan Edi Eriza.

Bir-Pletok.jpg

Harapannya, dengan ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat Lomanis, di mana akan memicu untuk membuat usaha–usaha ekonomi mandiri semacam ini.

Hal senada dikatakan Ketua LPMK Rochani dan Ketua RW setempat Margio. Rochani dan Margio sangat mendukung bahkan merasa terbantu dengan salah satu warganya yang membuka usaha kafe semacam ini.

"Selain bisa untuk menambah income keluarga, juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar," ujar mereka.

Terkait sejarah bir pletok, Edi Eriza menjelaskan bahwa minuman khas Betawi ini dulunya pada zaman Belanda, petinggi-petinggi kolonial itu kalau begadang malam minum bir. Sementara centeng-centengnya ikut begadang malam, tapi tidak mampu beli bir.

"Maka dibikinlah dari rempah-rempah, yakni cengkeh, serai, jahe, kapulaga, kayu secang, dan lain-lain. Fungsinya untuk melancarkan peredaran darah dan menghangatkan tubuh saat begadang," ungkapnya.

Edi menekankan, hidup itu paling indah kalau kita melawan arus. "Kalau kita ikut arus, misalnya saya di sini menjual mendoan, apa nilai plusnya. Wong di mana-mana mendoan ada. Makanya saya menjual bir pletok ini karena di sini tidak ada. Artinya, kesempatan saya lebih besar karena jarang dikenal orang," katanya.

Kata Edi, menu utama di kafenya tetap bir pletok dari Betawi, kemudian juga ada teh telur dan kopi telur dari Sumatera Barat, wedang uwuh dari Jogja, teh tarik dan kopi tarik dari Aceh, dan sate jengkol serta sate kerang dari Medan.

Selanjutnya pihaknya akan berkolaborasi dengan orang lain yang memiliki skill untuk memasak makanan khas daerahnya masing-masing, apakah dengan sistem menyetor barang makanan atau sistem kerja sama permodalan.

"Alangkah indahnya jika pipis ini kita bungkus dengan daun Wijayakusuma sebagai ikon Cilacap. Tidak hanya pipis, tapai juga nanti kita bungkus dengan daun Wijayakusuma agar masyarakat Cilacap bangga," pungkas Edi Eriza. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES