Kuliner

Martabak Black Ajipp, Cemilan Inovatif Bandung yang Tak Kalah Legit

Jumat, 24 Juni 2022 - 00:17 | 168.23k
 Martabak Black Ajipp, camilah khas Bandung yang lagi hits. (Foto: Iwa/TIMES Indonesia)
Martabak Black Ajipp, camilah khas Bandung yang lagi hits. (Foto: Iwa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Satu lagi cemilan menarik dan legit lahir dari Bandung. Namanya Martabak Black Ajipp.

Seperti namanya martabak ini penampakannya memang berwarna hitam seperti kopi, bukan berarti martabaknya gosong. Tidak seperti martabak manis biasa atau yang original yang warnanya kuning kecokelatan.

Sementara nama Ajipp sendiri artinya enak legit, sebagai brand dari usaha milik Iyan Supriatna, seorang pengusaha muda asal Kabupaten Bandung.

Bedanya dengan martabak ori, dari tekstur kulitnya martabak ini lebih lembut dan empuk saat diraba dan dicicipi dengan serat vertikal seperti bika ambon. Rasanya pun lebih legit dari martabak biasa. Di dalamnya ada lelehan coklat yang melumer beradu dengan keju parut dan messes. 

Menyaksikan saat membuat martabak saja sudah membuat selera bangkit. Mulanya mentega dileleh ke piring besi yang di bawahnya sudah dinyalakan api. Selanjutnya disiram adonan tepung martabak.

Martabak-Black-Ajippa.jpg

Ketika matang, martabak diangkat dan dikeluarkan dari cetakannya. Selanjutnya diberi keju parut, cokelat, susu dan taburan messes. Barulah dilipat. Martabak yang semula tipis pun menjadi gemuk.

Rasanya pun sungguh “seksi”. Cocok untuk oleh-oleh sepulang dari kerja, dan cemilan saat kumpul keluarga, atau teman-teman kongkow. 

Black martabak memang konsepnya menawarkan rasa yang berbeda agar tidak bosan mencicipi martabak. Tak heran jika hingga kini banyak orang yang menggemari martabak hitam.

"Warna hitammnya memang dari bahan baku serbuk kopi. Bahannnya rahasia dapur karena saya juga membeli untuk warna hitamnya itu diimpor dari Singapura," kata Iyan Supriatna kepada TIMES Indonesia, Kamis (23/6/2022).

Iyan menyatakan, resep untuk membuat martabak hitam ini pun merupakan rahasia usahanya. Sebab ia sendiri yang berinovasi pada 2009 silam, ketika Iyan merasa monoton dengan martabak original. 

"Awalnya, saya belajar membuat martabak dari uwak saya. Saya pikir susah berkembangnya martabak biasa itu. Monoton begitu terus. Makanya saya berinovasi membuat martabak hitam," ungkap pria yang akrab disapa Iyan Ajipp ini.

Sejak inovasinya itu, martabak hitam hasil kreasi Iyan mulai banyak juga peminatnya. Memasuki tahun 2012, tawaran kerjasama untuk membuat franchise mulai berdatangan. Tahun berikutnya, Iyan mencoba membuka franchise di Bandung hingga mencapai 14 titik.

Beberapa cabang di antaranya ada di Jalan Cibiru Bandung, Tagog Cileunyi Kabupaten Bandung, Ujungberung Bandung dan di Tasikmalaya serta Medan.

Martabak-Black-Ajipp-a.jpg

"Lokasinya outlet harus di sekitar jalur yang ramai lalu lalang atau di lokasi pemukiman yang adat penduduk,," saran Iyan yang juga aktif di kepengurusan BPC Himpunan Pengusaha muda Indonesia (Hipmi) Kabupaten Bandung ini. 

Tapi karena sistem franchise-nya dirasa belum kuat, Iyan pun memutuskan untuk menghentikan dulu permintaan franchise. Meski begitu, dari usaha yang dirintisnya sejak 2009 itu, total omset Iyan dari semua gerainya yang ada bisa mencapai Rp300-400 juta perbulan."Tapi kalau laba bersihnya dapat Rp30-40 juta," bebernya.

Iyan bersyukur usahanya tidak redup saat pandemi Covid-19 melanda. Karena pemasaran dan penjualan secara online juga membuat usahanya mampu bertahan. "Saya tidak memberhentikan 30-an karyawan saya. Tidak ada yang diliburkan saat pandemi melanda. Alhamdulillah, bisa tetap jualan, usaha tetap jalan," kata dia.

Hingga kini usahanya punya dua jenis martabak unggulan. Pertama yaitu martabak manis dengan tiga rasa berbeda: rasa cokelat dengan warna kulit hitam dan martabak rasa pandan berwarna hijau. 

Martabak black ajipp yang rata-rata berukuran 22 sentimeter itu dijual dengan harga Rp 24.000 hingga Rp 50.000 per buah tergantung ukuran diameter toping atau loyang. Tertarik menikmati cemilan inovatif dari Bandung ini? (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES