Kuliner

Kucur Festival, Cara Banyuwangi Kenalkan Dessert Tradisional

Selasa, 26 Juli 2022 - 23:44 | 74.13k
Inovasi kucur dalam festival kucur Banyuwangi 2022. (Foto : Laila Yasmin/TIMES Indonesia)
Inovasi kucur dalam festival kucur Banyuwangi 2022. (Foto : Laila Yasmin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi tak pernah henti unttuk mengenalkan kuliner tradisional hingga kancah nasional. Salah satu upaya yang masif dilakukan adalah dengan mengadakan festival khusus jajanan tradisional. Banyuwangi sukses mengadakan Festival Kucur di Taman Blambangan, Selasa sore (26/7/2022).

Kemeriahan festival Kucur yang dianggap unik ini terbukti berhasil menyedot antusias peserta maupun pengunjung yang ingin melihat aneka inovasi olahan kue legit itu.

26 peserta yang dibagi menjadi dua kategori, yakni kategori hotel/restoran dan UMKM/SMA ini berlomba untuk menghidangkan kue kucur dengan tampilan dan rasa yang  menarik dan beda dari biasanya.

festival-kucur-Banyuwangi-b.jpgInovasi kucur dalam festival kucur Banyuwangi 2022. (Foto : Laila Yasmin/TIMES Indonesia)

Ada berbagai inovasi jenis kucur kreasi peserta yang ditampilkan. Ada kucur merah putih, kucur pandan wangi, squid ink yaitu kucur yang diberi pewarna alami dari ikan cumi, hingga kucur warna-warni yang terinspirasi dari rainbow cake, dessert internasional. 

Bahkan ada olahan kucur yang di modifikasi sedemekian rupa dengan merubah bahan seperti dengan red velvet, espresso, hingga kayu manis.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan, Festival Kucur ini digelar untuk mengasah kreasi masyarakat Banyuwangi dalam pembuatan kue berbahan tepung itu.

Biasanya, kata Ipuk, pembuatan kucur hanya memakai gula biasa atau pakai gula merah saja.

“Lewat festival ini kita ingin melihat kreasi dari masyarakat. Terus terang saya kaget akan kreativitas mereka. Dengan sentuhan kreatifitas ternyata kucur dapat dibuat dengan konsep yang berbeda dan unik. Jadi, ini tidak hanya sekedar kucur, tapi kucur naik kelas,” kata Bupati Ipuk saat hadir di Festival Kucur.

Terbukti dalam festival kucur ini banyak kreasi dan ide unik untuk membuat beragam jenis kucur. Dari sisi pewarnaan, para peserta juga sudah lebih kreatif. Mereka membuat kucur yang berwarna warni dengan bahan dasar dari alam.

Ditambahkan Ipuk, pemkab sengaja mengangkat kue kucur karena semua lapisan masyarakat mengenal dan menyukainya. Kue kucur banyak disuguhkan saat acara hajatan dan mudah ditemui di tempat kuliner Banyuwangi.

festival-kucur-Banyuwangi-c.jpg

“Saat ini banyak makanan tradisional yang dikreasikan dan akhirnya banyak disukai anak-anak kita. Dengan kreasi rasa dan bahan, kucur ini bisa meningkat “daya saingnya” sehingga nilai ekonominya juga bisa meningkat,” jelas Ipuk.

Salah satu peserta Festival Kucur adalah SMK Sritanjung. Karyanya adalah rainbow kucur. Sesuai namanya, kucurnya berwarna warni. Pewarna yang digunakan seluruhnya berasal dari alam. Sehingga selain, enak dan menarik, rainbow kucur juga aman dari sisi kesehatan. 

Menurut pembuatnya, Julia Rizky Khoirunisa, warna kucur rainbow 100 persen dari alam. Untuk warna merah diambil dari sari strawberry. Warna kuning dari sari buah mangga, warna toska dari sari bunga telang dan warna hijau dari sari pandan.

“Sama sekali tidak menggunakan pewarna buatan semuanya alami,” jelas siswa kelas XII Boga Satu SMK Sritanjung, Banyuwangi ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES