Kuliner

Onde-Onde Bo Liem Kota Mojokerto, Eksis Sejak 1929

Selasa, 13 September 2022 - 00:23 | 588.29k
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi onde-onde Bo Liem yang terletak di jalan Empunala, No. 43, Kota Mojokerto (Foto: Dok. Humas Pemprov Jatim)
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi onde-onde Bo Liem yang terletak di jalan Empunala, No. 43, Kota Mojokerto (Foto: Dok. Humas Pemprov Jatim)

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Kota Terkecil di Jawa Timur terkenal dengan Kota Onde-onde. Ya, Kota terkecil di Jawa Timur itu bernama Kota Mojokerto. Di sana, terdapat satu jajanan legendaris yang berdiri sejak tahun 1929 dan masih eksis hingga sekarang. Resep turun temurun dari generasi ke generasi yang dipertahankan inilah yang membuat kualitas rasanya terjaga.

Namanya Bo Liem. Sebuah gerai onde-onde dan jajanan khas Kota Mojokerto yang terletak di jl. Empunala no. 43, Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Pasangan suami istri Krisna (41) dan Elly Christina (41) adalah generasi ketiga yang meneruskan bisnis onde-onde Bo Liem.

"Onde-onde Bo Liem berdiri sejak tahun 1929 didirikan oleh kakek Bo Liem. Kakek kami memang memiliki usaha onde-onde. Dan memang kakek Bo Liem pertama kali berjualan onde-onde di jalan niaga," ujar Elly kepada TIMES Indonesia, Senin (12/9/2022).

onde-onde-Bo-Liem.jpgPenggorengan di gerai onde-onde Bo Liem di jl. Empunala no 43, Kota Mojokerto. (Dok. Bo Liem for TIMES Indonesia)

Elly menceritakan, dulu kakek Bo Liem berjualan di jalan Niaga. Perkembangan sejak tahun 1929 sampai sekarang, Bo Liem telah mempunyai 4 tempat di Kota Mojokerto. 4 toko tersebut tersebar di Jalan Empunala, Jalan Gajah Mada, Jalan Residen Pamudji, dan di Jalan Niaga.

"Sekarang di generasi ketiga, sekarang Bo Liem di Kota Mojokerto ada 4 toko. Walaupun onde-onde Bo Liem ada 4 tetapi kita semua independen, jadi untuk kualitas onde-onde dan keciputnya berbeda," ujar Elly.

Onde-onde Bo Liem berbeda dengan onde-onde lain. Onde-onde Bo Liem ini sama sekali tidak menggunakan pengawet, sehingga hanya bisa bertahan sampai 3 hari saja.

Varian onde-onde Bo Liem yang dijual beraneka ragam. Mulai dari kacang hijau, coklat, pisang, keju, cokelat, durian, dan taro. Harga onde-onde Bo Liem sendiri dibandrol mulai harga Rp 55 ribu hingga Rp 60 ribu untuk setiap satu boksnya. Satu boks berisi 10 buah onde-onde.

"Ke depannya kami akan membuat produk baru yaitu mochi yang sekarang masih dalam tahap uji coba," ujar Elly.

Tahun depan, onde-onde Bo Liem direncanakan pindah. Tahun depan gerai onde-onde Bo Liem akan pindah di jl. Empunala No. 27, Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.

"Untuk tambahan informasi, tahun depan kita akan pindah di jalan Empunala nomor 27, masih sederetan dengan yang sekarang," pungkasnya.

Tentang Onde-Onde

Awal mulanya onde-onde berasal dari tanah Tiongkok pada zaman dinasti Tang. Makanan ini menjadi kue resmi daerah Changan yang disebut ludeui. Makanan ini lalu dibawa oleh pedagang ke daerah selatan Cina yang kemudian meluas ke wilayah Asia Tenggara dan Indonesia.

Jika di Indonesia kue ini dikenal dengan nama onde-onde, maka di Malaysia ia mempunyai nama kuih bom. Kuih bom diisi dengan parutan kelapa manis atau kacang, dan juga pasta kacang merah. Di Vietnam, makanan ini disebut Banh Cam (Vietnam Selatan) dan Banh Ran (Vietnam Utara). Makanan ini menggunakan pengharum bunga melati. Di Jepang sendiri makanan ini dinamakan Dango.

Pengunjung-onde-onde-Bo-Liem.jpgPengunjung onde-onde Bo Liem. (Dok. Bo Liem for TIMES Indonesia)

Dibalik ukurannya yang mungil, onde-onde juga menyimpan kandungan nutrisi. Onde-onde mengandung energi sebesar 101 kilokalori; protein 2,9 gram; karbohidrat 15,5 gram; dan lemak 3,1 gram. Onde-onde juga mengandung kalsium 0,02 miligram dan zat besi 1,57 miligram. Terdapat juga kandungan Vitamin A, Vitamin B1, dan Vitamin C.

Onde-onde sendiri memiliki manfaat yaitu butiran wijennya dapat menambahn kandungan ASI pada ibu menyusui. Selain itu wijen juga bermanfaat untuk mencegah rambut beruban, membersihkan plak gigi dan mencegah penuaan dini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES