Kuliner

Rumah Makan Sambal Ijo di Ponorogo, Pedasnya Pas Bikin Nagih

Senin, 19 September 2022 - 12:45 | 123.44k
Penikmat kuliner rumah makan sambal ijo Rajabasa di jalan raya Ponorogo-Trenggalek bisa ambil sendiri sesuai selera. (Foto: Ilham/TIMES Indonesia)
Penikmat kuliner rumah makan sambal ijo Rajabasa di jalan raya Ponorogo-Trenggalek bisa ambil sendiri sesuai selera. (Foto: Ilham/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Orang Indonesia, termasuk Ponorogo, selalu suka makan dengan sambal. Ban beragam sambal bisa kita kita temukan dengan mudah karena setiap daerah memiliki olahan sambal andalannya sendiri. Salah satu yang selalu menjadi pilihan adalah sambal ijo.

Sambal ijo ini sering kita temukan di rumah makan Padang, namun di Ponorogo tidak seperti itu.

Menu masakan dengan sambal ijo ini bisa kita temukan di rumah makan sambal ijo Rajabasa yang ada di jalan raya Ponorogo-Trenggalek tepatnya di area sawah atau kebun Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Ponorogo Jawa Timur.

Adalah Ilham Nadhir, warga Desa Sawoo Ponorogo ini mengawali usaha kulinernya di depan pasar Sawoo dengan label warung lesehan sambal ijo Ilham Rajabasa dengan menu andalan ayam goreng sambal ijo, bebek goreng sambal ijo, dan lele goreng sambal ijo.

Ilham-Nadhir-pemilik-rumah-makan-sambal-ijo-Rajabasa.jpgIlham Nadhir pemilik rumah makan sambal ijo Rajabasa di jalan raya Ponorogo-Trenggalek.  (Foto:Ilham/TIMES Indonesia)

Seiring dengan berjalannya waktu, usaha kuliner sambal ijo yang dirintis Ilham Nadhir ini berkembang pesat dan tidak lagi berada di area pasar Sawoo.

Kini sudah naik level menjadi rumah makan sambal, namun dengan menu tetap seperti semula yang mengandalkan citarasa sambal ijo yang dipercaya penikmatnya bikin ketagihan.

Semua makanan yang ada di rumah makan ini disajikan secara prasmanan, mulai dari nasi, ayam goreng, bebek goreng, lele goreng, hingga lalapan beserta sambalnya.

Ada cara unik yang dilakukan Ilham Nadhir si empunya rumah makan sambal Ijo Rajabasa ini untuk menggaet pelanggan.

Semua konsumennya boleh selfi untuk dipajang fotonya di rumah makan tersebut, mereka dibebaskan untuk selfi atau meminta karyawan rumah makan memotret dan hasil jepretan itu kemudian langsung dicetak dan dipasang dalam pigura kemudian dipajang di rumah makan.

"Saat ini sudah ada 300 an foto dari berbagai kalangan, mulai dari organisasi, sopir truk, pejabat hingga politikus lokal. Tak jarang pula konsumen datang dari berbagai daerah di luar Ponorogo," kata Ilham Nadhir.

Desy,  salah satu pelanggan mengatakan, selain ingin menikmati menu masakan rumah makan itu, dia dan teman-temannya juga ingin foto mereka dipajang di sana. Menurutnya, selain masakannya yang nikmat dan tempatnya yang nyaman, rumah makan ini harganya terjangkau.

"Setelah makan lalu foto-foto, kemudian foto kami dipajang di rumah makan. Yang narsis seperti saya sama temen-temen ini tentu suatu keuntungan," ungkap Dessy.

Sementara pemilik rumah makan, Ilham Nadhir mengaku, selama ini saat dia keliling kuliner di rumah makan dan restoran, hanya ada foto-foto tokoh, pejabat dan artis saja yang dipasang. Dari sanalah muncul ide tersebut.

"Dari itu akhirnya muncul ide, di mana foto siapa pun akan saya pajang di rumah makan saya ini. Semua kalangan tanpa pandang bulu," ujarnya.

Menurut Ilham, hingga hari ini sudah ada 300 foto yang terpampang di rumah makannya. "InsyaAllah saya tambah, kalau ada tempat pasti saya pasang sampai nggak ada tempat," ulasnya.

Pengunjung-Rumah-Makan-Sambal-Ijo-di-Ponorogo.jpgRumah makan sambal ijo Rajabasa tak pernah sepi pengunjung. (Foto:Ilham/TIMES Indonesia)

Dengan ide itu Ilham Nadhir mengaku rumah makannya semakin diminati pelanggan, dalam sehari dia bisa menghabiskan minimal 70 ekor ayam, bebek dan lele. "Kalau omzet data semalam bisa dapat Rp7 juta bersih," aku Ilham Nadhir.

Sambal ijo sebagai menu khas di rumah makannya karena Ilham Nadhir sendiri pernah lama tinggal di Sumatera, sementara menu sambal ijo sendiri jarang sekali orang-orang di Jawa untuk usaha dengan menu sambal ijo tersebut.

Berkah kesuksesan ini tak lepas dari kebiasaannya bersedekah, "Tidak jarang saya menggratiskan makanan di rumah makan ini, dan selain itu saya sering anjangsana ke rumah yatim piatu dan masjid untuk membantu apa yang dibutuhkan," tukas Ilham Nadhir, pemilik rumah makan sambal ijo Rajabasa Ponorogo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES