Rasa Unik Sego Cawuk Khas Suku Osing Banyuwangi yang Bikin Nagih

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kurang lengkap rasanya kalau plesiran ke Banyuwangi tak icip-icip kuliner khas bernama Sego Cawuk.
Sego yang berarti nasi dan cawuk yang berarti makan dengan menggunakan tangan. Sego Cawuk atau biasa disebut dengan sego janganan adalah menu sarapan bagi masyarakat Suku Osing karena memang menu satu ini hanya tersedia dikala waktu pagi saja.
Advertisement
Salah satu warung penjual Sego Cawuk favorit masyarakat Banyuwangi, yakni warung Sego Cawuk Bu Sri yang berada di Jalan Kyai Saleh No. 14, Kelurahan Kepatihan, Banyuwangi, Jawa Timur.
Penjual warung Sego Cawuk Bu Sri, Yuni, saat membuat sambal sereh blimbing wuluh. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
Sego Cawuk Bu Sri sudah berdiri sejak tahun 1993. Brand warung sendiri merupakan nama dari pemiliknya yaitu Sri Lati. Namun, warung tersebut saat ini diteruskan oleh menantunya yang bernama Yuni. Dikarenakan Bu Sri Sendiri telah wafat pada tahun 2020 lalu.
Meskipun dilanjutkan oleh menantunya, Warung Sego Cawuk Bu Sri masih diburu oleh para pelanggannya lho. Pasalnya, Yuni sang menantu tetap menjaga dan mempertahankan resep dari sang mertua tercinta.
Warung makan Sego Cawuk Bu Sri buka mulai pukul 05.30 WIB sampai 10.00 WIB. Akan tetapi, dengan ramainya pengunjung, tak jarang kuliner yang dijajakan ludes sebelum waktunya.
Seporsi Sego Cawuk berisikan terancam (kuah santan cair yang berisi timun, jagung bakar, parutan kelapa), cocoh tahu alias sayur tahu, pepes ikan tuna, telur pindang, kuah pindang, gecok teri (parutan kelapa dicampur dengan ikan teri asin) dan kerupuk.
Namun, yang membuat Sego Cawuk Bu Sri berbeda dengan yang lain adanya tambahan sambal sereh blimbing wuluh dicampur dengan sambal pecel dan ditambah semanggi.
Bagaimana? Apakah Kalian sudah mulai membayangkan rasanya? Semakin nyeleneh dan unik bukan?.
Walaupun terlihat aneh, perpaduan rasa manis dari kuah pindang, rasa asin dari teri asin dan cocoh tahu, gurih dari kuah terancam parutan kelapa, kecut serta pedas dari sambal sereh blimbing wuluh.
Semua ini menjadikan satu kesatuan kompleks, ketika dimasukkan ke dalam mulut mampu menggoyang lidah siapapun yang menyantap sedapnya Sego Cawuk.
Yuni (35), penjual sego cawuk Bu Sri, mengatakan, sambal sereh blimbing wuluh dan semanggi menjadi ciri khas Sego Cawuk Bu Sri yang mungkin tidak ada di tempat lain. "Seporsi Sego Cawuk dengan isian komplit hanya Rp10.000," kata Yuni pada TIMES Indonesia, Sabtu, (10/12/2022).
Pelanggan warung sego cawuk Bu Sri adalah Prami (59), warga asal Taman baru, Banyuwangi, pelanggan yang sedang menikmati Sego Cawuk Bu Sri mengatakan, hampir setiap pagi ia mampir sengaja untuk mendapat sepiring makan pagi itu.
"Rasa yang enak dan harga yang murah membuat saya ketagihan dengan Sego Cawuk Bu Sri," ujarnya.
Salah satu pelanggan Sego Cawuk Bu Sri. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
Tak hanya itu, laki-laki asal Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi, Rendy (35), ia mengaku sudah berlangganan sego cawuk Bu Sri sejak dirinya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP)
"Mulai saya SMP sudah beli disini. Meski saat ini bukan Bu Sri lagi yang berjualan. Tapi rasanya masih sama. Terkadang saya sampai rela antri berjumpelan," ungkapnya.
Menurutnya, menu santapan sego cawuk sangat cocok dimakan waktu pagi hari. "Perpaduan rasa yang unik membuat makanan ini terasa segar serta sangat cocok untuk sarapan dalam mengawali aktivitas," imbuhnya.
Bagaimana? Kalian penasaran dengan perpaduan rasa manis, asam dan pedasnya Sego Cawuk khas Banyuwangi bukan?. Yuk buruan datang ke sego cawuk Bu Sri atau kamu bisa pesan di nomor Whatsapp 081234622270. Dan jangan lupa kalau datang pagi-pagi ya. Buruan jangan sampai kehabisan, gaess. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |